Strategi Breakout Retest dalam Trading Forex untuk Profit Maksimal
Dalam dunia trading forex, breakout adalah salah satu momen yang paling dinanti oleh para trader. Breakout terjadi ketika harga menembus level support atau resistance yang signifikan, membuka peluang pergerakan harga yang lebih besar. Namun, tidak semua breakout berujung pada tren yang kuat; sering kali terjadi false breakout yang justru menjebak trader. Oleh karena itu, salah satu pendekatan yang lebih aman dan teruji adalah strategi breakout retest.
Strategi breakout retest menjadi favorit banyak trader karena mengombinasikan konfirmasi breakout dengan peluang entry yang lebih presisi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail apa itu breakout retest, cara menerapkannya, keuntungannya, serta tips untuk memaksimalkan strategi ini dalam trading forex.
Memahami Konsep Breakout Retest
Breakout retest adalah strategi di mana trader menunggu harga tidak hanya menembus level support atau resistance, tetapi juga melakukan retest atau pengujian ulang terhadap level yang telah ditembus sebelum mengambil posisi entry. Artinya, setelah breakout, harga biasanya akan kembali ke area support/resistance yang lama, menguji kekuatan level tersebut, sebelum melanjutkan tren yang lebih besar.
Contohnya, jika harga menembus resistance di level 1.1000, dalam strategi breakout retest, trader tidak langsung membuka posisi buy. Mereka akan menunggu harga kembali turun menguji area 1.1000 yang kini berpotensi berubah fungsi menjadi support. Jika saat retest harga memantul naik lagi, itulah sinyal entry yang lebih valid.
Mengapa Breakout Retest Lebih Aman?
Banyak trader pemula terjebak oleh false breakout, di mana harga hanya "mengintip" sedikit di atas resistance atau di bawah support, lalu kembali ke area konsolidasi semula. Strategi breakout retest membantu meminimalkan risiko ini dengan memberikan konfirmasi tambahan sebelum entry.
Beberapa alasan mengapa breakout retest lebih aman antara lain:
-
Konfirmasi Kekuatan Level: Retest menunjukkan apakah level yang ditembus benar-benar berubah fungsi menjadi support/resistance baru.
-
Entry Lebih Presisi: Dengan menunggu retest, trader bisa entry di harga yang lebih baik, sering kali lebih dekat dengan area breakout.
-
Stop Loss Lebih Efisien: Retest membantu menentukan area stop loss yang lebih logis, misalnya di bawah support baru untuk posisi buy.
-
Mengurangi Emosi: Strategi ini melatih kesabaran trader, menghindari entry impulsif saat breakout pertama kali terjadi.
Langkah-Langkah Menerapkan Strategi Breakout Retest
Berikut tahapan praktis dalam menerapkan strategi breakout retest di trading forex:
1. Identifikasi Level Support dan Resistance yang Valid
Langkah pertama adalah menggambar area support dan resistance yang jelas dan valid. Gunakan timeframe yang lebih besar seperti H4 atau Daily untuk mendapatkan level yang kuat. Hindari level-level yang terbentuk dari noise pasar jangka pendek.
2. Tunggu Breakout yang Sah
Breakout yang valid biasanya ditandai oleh:
-
Candlestick body yang menutup di atas resistance atau di bawah support.
-
Volume trading meningkat saat breakout (bisa dilihat di platform tertentu).
-
Breakout terjadi setelah fase konsolidasi atau range market yang jelas.
3. Tunggu Harga Melakukan Retest
Setelah breakout, sabarlah menunggu harga kembali ke area breakout untuk menguji level tersebut. Tidak semua breakout langsung diikuti retest, namun dalam banyak kasus, pasar memang cenderung menguji ulang area penting sebelum melanjutkan tren.
4. Amati Price Action Saat Retest
Saat harga melakukan retest, perhatikan pola-pola price action seperti:
-
Pin Bar / Rejection Candle: Tanda penolakan harga di area tersebut.
-
Bullish Engulfing (untuk retest support) atau Bearish Engulfing (untuk retest resistance).
-
Doji atau Inside Bar sebagai sinyal potensi pembalikan harga.
Jika muncul pola-pola ini di area retest, itu memperkuat sinyal entry.
5. Entry dan Penempatan Stop Loss
-
Untuk posisi Buy, entry bisa dilakukan saat harga memantul naik dari area support baru (hasil breakout sebelumnya).
-
Stop loss dapat ditempatkan beberapa pips di bawah level support tersebut.
-
Untuk posisi Sell, entry dilakukan saat harga gagal menembus resistance baru (hasil breakout ke bawah sebelumnya).
-
Stop loss diletakkan beberapa pips di atas resistance.
6. Tentukan Target Profit
Target profit bisa ditentukan menggunakan beberapa metode:
-
Menggunakan rasio Risk:Reward minimal 1:2.
-
Mengacu pada resistance berikutnya (untuk posisi buy) atau support berikutnya (untuk posisi sell).
-
Menggunakan indikator tambahan seperti Fibonacci Extension atau ATR untuk estimasi target.
Keunggulan Strategi Breakout Retest Dibanding Entry Langsung Saat Breakout
Banyak trader tergoda untuk langsung entry saat breakout terjadi, padahal ada beberapa keunggulan jika menggunakan pendekatan breakout retest:
-
Mengurangi False Breakout: Dengan menunggu retest, Anda menghindari sinyal palsu yang sering menjebak trader.
-
Entry Lebih Terukur: Harga sering kali memberikan peluang entry kedua di area yang lebih baik, sehingga risiko bisa diminimalisir.
-
Manajemen Risiko Lebih Baik: Stop loss bisa diletakkan lebih logis dan dekat, sehingga ukuran lot bisa lebih optimal.
-
Kepastian Tren Lebih Tinggi: Retest menunjukkan bahwa pasar menghormati level yang ditembus, meningkatkan keyakinan akan kelanjutan tren.
Catatan Penting Saat Menggunakan Strategi Breakout Retest
-
Tidak semua breakout diikuti oleh retest. Kadang-kadang pasar langsung bergerak kencang tanpa sempat retest.
-
Dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menunggu retest yang ideal.
-
Perhatikan time frame yang digunakan; semakin besar time frame, biasanya sinyal breakout retest lebih kuat.
-
Kombinasikan dengan indikator pendukung seperti Moving Average, RSI, atau Bollinger Bands untuk meningkatkan akurasi.
-
Hindari trading breakout saat kondisi pasar sideway sempit atau menjelang rilis berita berdampak besar.
Contoh Kasus Breakout Retest
Misalkan di pasangan EUR/USD, level resistance kuat berada di 1.1000. Setelah beberapa kali gagal tembus, akhirnya harga berhasil breakout dan menutup di atas 1.1000 pada timeframe H4.
Alih-alih langsung entry buy, trader menunggu harga kembali turun menguji area 1.1000. Saat retest terjadi, terbentuk bullish pin bar di area tersebut, menunjukkan penolakan harga. Trader kemudian entry buy dengan stop loss beberapa pips di bawah 1.1000 dan target profit di resistance berikutnya, misal 1.1100.
Strategi ini memberikan entry yang lebih aman, risiko yang terukur, dan potensi profit yang optimal.
Kesimpulan
Breakout retest adalah strategi efektif untuk meningkatkan akurasi entry dalam trading forex. Dengan menunggu konfirmasi melalui retest, trader bisa mengurangi risiko false breakout, mendapatkan entry di harga yang lebih baik, dan meningkatkan potensi keuntungan. Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam membaca price action saat retest terjadi, namun hasilnya sepadan bagi trader yang disiplin.
Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam tentang strategi breakout retest, memahami analisa teknikal secara komprehensif, serta meningkatkan skill trading Anda dengan bimbingan mentor profesional, bergabunglah dalam program edukasi forex di Didimax.
Di Didimax, Anda akan mendapatkan edukasi gratis seputar trading forex, termasuk strategi breakout, bounce, price action, hingga manajemen risiko secara lengkap. Jangan lewatkan kesempatan belajar langsung dari mentor berpengalaman dan komunitas trader aktif hanya di www.didimax.co.id.