Trading dengan harami candlestick umumnya sangat berperan penting dalam pemberian sinyal trend reversal. Dalam penerapannya, harami candlestick ini seringkali ditemui dalam kondisi bearish maupun bullish oleh para trader.
Meski demikian, grafik inipun akan tetap dipakai untuk mengetahui sinyal yang mampu memberikan peluang kepada para tradernya. Lantas, bagaimana pengaplikasian harami candlestick dalam aktivitas
trading?
Mengenal Tentang Trading dengan Harami Candlestick Berikut
Trading dengan harami candlestick merupakan pola dalam grafik candlestick yang dianggap mampu dalam memberikan sinyal reversal. Sinyal tersebut dapat berupa peluang terkait perubahan tren harga di pasar.
Oleh sebab itulah keberadaan sinyal ini banyak dipakai oleh para trader saat ingin melakukan pembelian atau bahkan penjualan aset cyrpto miliknya.
Untuk pola harami ini akan terbentuk jika ada body di candlestick yang sepenuhnya tertelan oleh candle sebelumnya. Hal ini yang mendasari alasan pola ini dinamakan dengan ‘Harami’ yang dalam bahasa Jepang memiliki arti ‘Hamil’.
Beberapa Jenis Pola Harami Candlestick
Pada dasarnya, ketika trading dengan harami candlestick ini membutuhkan adanya konfirmasi lebih dulu guna agar bisa memastikan terjadinya reversal yang ada. Adapun cara terbaik untuk bisa mengetahuinya yakni pada saat candlestick berikutnya mengalami penutupan.
Apabila ternyata candlesticknya juga bullish, maka trader harus mengkonfirmasi pembalikan trendnya hingga menjadi uptrend dan berlaku juga sebaliknya. Umumnya, terdapat 2 jenis pola yang harus diketahui oleh para trader, diantaranya:
1. Bullish
Jenis pola trading dengan harami candlestick yang pertama adalah bullish. Pada jenis ini keberadaannya inipun akan memperlihatkan tren harga berbalik arah menjadi lebih kuat. Tetapi, agar bisa disebut sebagai bullish harami, maka harga asetnya harus mengalami downtrend terlebih dulu.
Bullish ini akan terjadi jika terdapat candlestick bullish memiliki ukuran lebih kecil dan ditelan sepenuhnya oleh bearish. Candlestick kecil tersebut mengindikasikan bahwa tekanan jual mulai reda dan pembeli mulai mengambil alih. Adapun ciri bullish, yaitu:
• Terbentuk setelah terjadinya penurunan drastis atau cenderung lebih lama.
• Candle pertama adalah bearish (merah) dan memiliki body lebih besar.
• Candle kedua adalah bullish (hijau) dan memiliki body lebih kecil.
2. Bearish
Jenis pola trading dengan harami candlestick selanjutnya adalah kebalikan dari bullish, yakni bearish. Pada jenis pola ini menunjukkan adanya perubahan harga yang mulanya menguat menjadi melemah.
Agar dapat menjadi lebih reliabel, maka harga aset ini harus mengalami uptrend lebih dulu. Hal tersebut sebenarnya tak jauh berbeda dengan jenis pola pada bullish.
Terjadinya bearish ini harus lebih dulu dimulai dengan bullish yang menelan candlestick berikutnya secara menyeluruh. Selama prosesnya, nantinya akan menjadikan keberadaan candlestick bearish akan mengkonfirmasi terjadinya reversal. Adapun ciri bearish, yakni:
• Terbentuk setelah terjadinya kenaikan drastis atau cenderung lebih lama.
• Candle pertama adalah bullish (hijau) dan memiliki body cenderung lebih besar.
• Candle kedua adalah bearish (merah) dan memiliki body lebih kecil.
Semakin kecil ukuran candle kedua, maka semakin besar pula tingkat peluang pada reversal harganya. Apabila shadow kedua melebihi shadow pertama, maka hal tersebut tidak menjadi masalah selama body keduanya tetap ada dalam candle pertama.
Strategi Trading Menggunakan Pola Harami Candlestick
Pada dasarnya, penggunaan pola ini akan dianggap sangat menguntungkan jika digunakan dengan tepat. Umumnya terdapat 4 strategi trading dengan harami candlestick ini yang dapat Anda terapkan untuk meraih keuntungan, diantaranya:
1. Strategi Stochastic : Pada strategi ini digunakan sebagai alat bantu trader dalam melihat apakah harganya sudah overbought atau oversold. Tetapi dalam strateginya, Anda bisa memakai Stochastic sebagai konfirmator entry dan cara take profitnya.
2. Strategi Parallel Channel : Pada strategi ini sebenarnya bisa dibilang cukup sulit dan lambat jika dibandingkan pada strategi sebelumnya. Sebab ketika menggunakan Parallel Channel trader harus menunggu beberapa candle sebagai konfirmator breakout.
3. Strategi Fibonacci : Pada strategi ini dipakai untuk mencari retracement sebagai entry market. Sehingga ketika menerapkan strategi ini pada trading dengan harami candlestick, maka trader akan banyak belajar hal baru terkait kegunaannya.
4. Strategi Bollinger Bands : Pada strategi ini merupakan strategi paling praktis dan banyak dipakai untuk kebutuhan kegiatan trading.
Tips Trading Menggunakan Harami Candlestick
Setelah melihat terkait pengertian dan jenis pola yang ada pada harami candlestick, biasanya trader akan tertarik untuk mencobanya ketika melakukan aktivitas trading. Namun bukan hanya asal-asalan saja, melainkan penerapannya ini harus dilakukan dengan tepat.
Dengan penerapan strategi yang benar, otomatis akan meminimalkan risiko kerugian yang mungkin saja terjadi. Adapun berikut tips trading dengan harami candlestick, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pakai Multiple Time Frames
Tips pertama melakukan trading dengan teknik ini adalah dengan menggunakan multiple time frames. Dengan menganalisis pola ini di berbagai time frames akan mampu memberikan penilaian yang jauh lebih besar dan akurat terkait tren pasar.
Misalnya, apabila pola harami muncul pada grafik harian dan time frame 4 jam, maka hal ini akan memberikan sinyal reversal jauh lebih kuat.
2. Mengkombinasikan dengan Indikator Lain
Tips trading dengan harami candlestick kedua yaitu mengkombinasikan polanya dengan indikator lain. Sebab, ketika menggunakan indikator lainnya ini akan memperkuat sinyal dan mengkonfirmasi keberadaan trend reversal.
Pada umumnya, indikator yang berkaitan dengan momentum serta arah tren seperti MACD, Bolinger bands, dan RSI ini seringkali dipakai oleh trader untuk menghasilkan keuntungan.
3. Pakai Support dan Resistance
Tips berikutnya yaitu menggunakan support dan resistance. Terkait perubahan tren harga dan momentum akan sangat berhubungan erat dengan titik resistance dan support. Apabila pola ini terjadi pada posisi berdekatan area support dan resistance, maka akan lebih memperkuat sinyal dan kemungkinan terjadinya tren reversal yang cukup signifikan.
4. Terapkan Manajemen Risiko
Tips melakukan trading dengan harami candlestick selanjutnya adalah menerapkan manajemen risikonya. Mengingat bahwa pola ini memiliki potensi pemberian sinyal palsu, maka sebaiknya trader menentukan stop loss dan take profit orders. Tujuannya ialah sebagai bentuk mitigasi risiko.
Keberadaan titik stop loss nantinya bisa berada di bawah titik terendah dari small candlestick. Sedangkan pada titik take profit order posisinya disesuaikan dengan rasio risk reward serta target harga potensial.
Sebagai salah satu indikator teknikal, keberadaan pola harami candlestick ini dapat membantu para trader ketika pengambilan keputusan yang tepat. Hal ini dikarenakan polanya berkaitan dengan perubahan tren harga.
Untuk tips sukses bertrading, Anda dapat menggunakan platform DIDIMAX sebagai perusahaan pialang berjangka yang terbukti aman dan banyak dipakai oleh para trader. Dengan bantuan DIDIMAX, Anda bisa lebih maksimal ketika menerapkan pola harami untuk bertrading.
Melalui pola ini, sebaiknya trader menggunakan indikator lainnya yang mendukung untuk mendapatkan sinyal potensi pasar yang lebih terpercaya. Selain itu, ketika melakukan trading dengan harami candlestick trader bisa memaksimalkan manajemen risikonya agar terhindar dari kerugian.