Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Studi Kasus: Supply dan Demand di GBP/JPY

Studi Kasus: Supply dan Demand di GBP/JPY

by Rizka

Studi Kasus: Supply dan Demand di GBP/JPY

Pasar forex adalah dunia yang kompleks, penuh dengan pergerakan harga yang dapat menguntungkan para trader yang memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai konsep analisis teknikal. Salah satu konsep yang sangat penting dalam analisis teknikal adalah prinsip supply dan demand. Konsep ini mendasari pergerakan harga yang terjadi di pasar, termasuk dalam pasangan mata uang seperti GBP/JPY.

Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana prinsip supply dan demand bekerja dalam pasar GBP/JPY, serta bagaimana trader dapat menggunakannya untuk mengambil keputusan trading yang lebih baik. Artikel ini akan membahas hal-hal berikut: pengertian supply dan demand, bagaimana hal tersebut mempengaruhi harga GBP/JPY, serta contoh studi kasus yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penerapan konsep ini dalam perdagangan sehari-hari.

Apa Itu Supply dan Demand dalam Forex?

Secara sederhana, supply merujuk pada jumlah suatu aset yang tersedia untuk dijual di pasar, sementara demand merujuk pada jumlah yang ingin dibeli oleh para trader atau investor. Ketika supply melebihi demand, harga cenderung turun. Sebaliknya, jika demand lebih tinggi dari supply, harga cenderung naik. Prinsip ini adalah dasar dari analisis teknikal yang digunakan oleh banyak trader untuk memprediksi pergerakan harga.

Di pasar forex, konsep supply dan demand dapat diterjemahkan sebagai wilayah atau level harga di mana terdapat lebih banyak pembeli (demand) daripada penjual (supply), atau sebaliknya. Level-level ini dapat dikenali dengan menganalisis grafik harga dan menemukan titik-titik di mana harga cenderung berbalik arah, yang menunjukkan ketidakseimbangan antara supply dan demand.

Mengapa Supply dan Demand Penting untuk GBP/JPY?

Pasangan mata uang GBP/JPY, yang menggabungkan dua mata uang dengan volatilitas yang tinggi (Pound Sterling Inggris dan Yen Jepang), sering kali menarik perhatian para trader karena pergerakan harga yang tajam dan likuiditas yang tinggi. Memahami supply dan demand pada pasangan ini sangat penting, karena fluktuasi harga yang besar dapat menciptakan peluang trading yang menguntungkan.

Supply dan demand dapat mempengaruhi harga GBP/JPY dengan cara yang sangat dramatis. Ketika permintaan terhadap GBP meningkat, harga GBP akan naik, dan pasangan GBP/JPY akan cenderung menguat terhadap Yen Jepang. Sebaliknya, ketika supply GBP lebih besar daripada demand, harga GBP akan turun, dan GBP/JPY akan melemah. Sebagai contoh, jika Bank of England mengumumkan kebijakan yang memperkuat Pound, maka demand terhadap GBP bisa meningkat, yang berpotensi mendorong harga GBP/JPY naik.

Identifikasi Level Supply dan Demand pada GBP/JPY

Pada grafik harga, level supply dan demand biasanya ditandai dengan area yang menunjukkan harga yang sering berbalik arah. Level-level ini sering kali terbentuk setelah harga bergerak dalam tren tertentu dan kemudian mengalami konsolidasi atau penurunan yang tajam sebelum kembali naik atau turun. Untuk GBP/JPY, trader dapat mengidentifikasi level supply dan demand dengan melihat pola harga sebelumnya dan mencari titik-titik di mana harga bergerak cepat.

Level Demand: Ketika harga GBP/JPY turun dan mencapai titik tertentu yang cukup rendah, namun kemudian kembali naik dengan cepat, ini dapat menandakan adanya area demand. Para trader melihat bahwa banyak pembeli mulai masuk ke pasar pada level harga tersebut, yang menyebabkan harga mulai naik kembali.

Level Supply: Sebaliknya, level supply muncul ketika harga GBP/JPY naik dengan tajam dan kemudian berbalik turun. Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak penjual di pasar yang mulai menjual GBP pada level harga tersebut, mendorong harga turun.

Trader dapat menggunakan Support dan Resistance sebagai alat untuk membantu mengidentifikasi area supply dan demand. Ketika harga mencapai level support atau resistance yang signifikan, kemungkinan besar terjadi perubahan arah harga yang dapat memberikan peluang trading.

Studi Kasus: Pergerakan Harga GBP/JPY

Mari kita lihat studi kasus konkret untuk memahami bagaimana supply dan demand dapat diterapkan pada pasangan mata uang GBP/JPY.

Kasus 1: GBP/JPY Mengalami Kenaikan Tajam

Misalnya, pada suatu waktu, Bank of England mengumumkan kebijakan moneter yang lebih hawkish dengan menaikkan suku bunga. Kebijakan ini menyebabkan peningkatan permintaan terhadap GBP, sehingga harga GBP mulai menguat terhadap mata uang lainnya, termasuk Yen Jepang. Dalam kasus ini, kita dapat mengamati bahwa ada lebih banyak pembeli GBP di pasar, yang menyebabkan kenaikan harga GBP/JPY.

Pada grafik, kita akan melihat sebuah level demand di mana harga GBP/JPY sebelumnya mengalami penurunan, namun kemudian terjadi pembalikan arah harga yang tajam ke atas. Level ini menunjukkan bahwa banyak trader memanfaatkan level harga tersebut untuk membeli GBP, menyebabkan harga kembali naik.

Kasus 2: GBP/JPY Mengalami Penurunan Tajam

Sebaliknya, pada suatu periode, pemerintah Jepang mengumumkan kebijakan yang lebih dovish dengan menurunkan suku bunga, yang membuat Yen Jepang menjadi lebih menarik bagi investor. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap Yen meningkat, sementara GBP mengalami penurunan permintaan. Akibatnya, harga GBP/JPY mulai melemah.

Pada grafik, kita dapat mengamati level supply, yaitu area di mana harga GBP/JPY sebelumnya meningkat tajam dan kemudian berbalik arah untuk turun. Level supply ini menunjukkan bahwa banyak trader mulai menjual GBP di harga tersebut, mendorong harga turun.

Strategi Menggunakan Supply dan Demand dalam Trading GBP/JPY

Sebagai trader, memahami bagaimana supply dan demand bekerja pada pasangan mata uang seperti GBP/JPY adalah kunci untuk mengidentifikasi peluang trading. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  1. Menunggu Pembalikan Harga di Level Demand: Jika harga GBP/JPY mendekati level demand yang kuat, Anda bisa mempersiapkan diri untuk membeli pasangan mata uang ini, mengharapkan harga akan berbalik naik.

  2. Menunggu Pembalikan Harga di Level Supply: Jika harga mendekati level supply yang signifikan, Anda bisa mempersiapkan diri untuk menjual GBP/JPY, mengharapkan harga akan berbalik turun.

  3. Menggunakan Konfirmasi dari Indikator Lain: Untuk meningkatkan akurasi trading, Anda dapat menggunakan indikator teknikal lainnya, seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD, untuk mengonfirmasi apakah harga benar-benar mengalami kelebihan beli atau jual pada level supply dan demand.

Kesimpulan

Supply dan demand adalah prinsip dasar yang mendasari pergerakan harga di pasar forex, termasuk pada pasangan mata uang GBP/JPY. Dengan memahami bagaimana kedua faktor ini bekerja, trader dapat lebih mudah mengidentifikasi peluang trading yang menguntungkan. Menggunakan level supply dan demand yang tepat dapat membantu Anda mengambil keputusan trading yang lebih baik dan meningkatkan potensi profit.

Bagi Anda yang ingin mendalami lebih dalam tentang cara menggunakan konsep supply dan demand dalam trading, serta belajar berbagai strategi trading lainnya, Anda bisa mengikuti program edukasi trading di www.didimax.co.id. Program ini akan membantu Anda memahami analisis pasar dengan lebih baik dan mempersiapkan Anda untuk meraih kesuksesan dalam dunia forex.

Jika Anda tertarik untuk memulai perjalanan trading Anda dan ingin meningkatkan keterampilan Anda lebih jauh, jangan ragu untuk bergabung dengan komunitas trader yang ada di Didimax. Dengan dukungan penuh dari para mentor berpengalaman, Anda akan mendapatkan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi trader yang sukses di pasar forex.