Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Trading di Jam yang Tidak Tepat: Kesalahan yang Sering Dilakukan Trader

Trading di Jam yang Tidak Tepat: Kesalahan yang Sering Dilakukan Trader

by Lia Nurullita

Trading di Jam yang Tidak Tepat: Kesalahan yang Sering Dilakukan Trader

Dalam dunia trading forex, waktu adalah faktor yang sangat krusial. Pemilihan jam trading yang tepat dapat memberikan keuntungan yang maksimal, sementara kesalahan dalam memilih waktu dapat menyebabkan kerugian besar. Sayangnya, banyak trader pemula maupun berpengalaman yang masih sering melakukan kesalahan dengan masuk ke pasar di waktu yang kurang tepat. Kesalahan ini bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap jam aktif pasar, ketidaktahuan mengenai volatilitas, atau sekadar mengandalkan keberuntungan.

Pemahaman Tentang Sesi Pasar Forex

Forex adalah pasar yang beroperasi selama 24 jam sehari, lima hari dalam seminggu. Namun, tidak semua waktu dalam sehari memiliki tingkat volatilitas dan likuiditas yang sama. Pasar forex terbagi menjadi empat sesi utama, yaitu:

  1. Sesi Sydney (pukul 05.00 – 14.00 WIB)

  2. Sesi Tokyo (pukul 07.00 – 16.00 WIB)

  3. Sesi London (pukul 14.00 – 23.00 WIB)

  4. Sesi New York (pukul 19.00 – 04.00 WIB)

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah trading di sesi yang kurang aktif tanpa mempertimbangkan pergerakan harga yang signifikan. Misalnya, banyak trader mencoba trading di sesi Sydney tanpa menyadari bahwa likuiditas dan volatilitasnya cenderung lebih rendah dibandingkan sesi London atau New York.

Kesalahan Umum dalam Memilih Waktu Trading

1. Trading di Jam Sepi dengan Volatilitas Rendah

Beberapa trader masih berpikir bahwa mereka bisa masuk kapan saja ke pasar dan tetap mendapatkan peluang keuntungan. Padahal, jika mereka masuk ke pasar di jam-jam dengan volatilitas rendah, pergerakan harga yang kecil bisa menyebabkan transaksi menjadi stagnan atau bahkan terkena spread yang lebih besar.

Contoh yang sering terjadi adalah trading di antara sesi Sydney dan Tokyo saat pergerakan harga masih terbatas. Akibatnya, trader harus menunggu lama untuk melihat pergerakan signifikan, atau justru mengalami stop-out karena pergerakan harga yang tidak memadai untuk mencapai target profit.

2. Tidak Memanfaatkan Overlap Sesi Pasar

Waktu terbaik untuk trading biasanya terjadi saat ada overlap antara dua sesi besar, misalnya:

  • Overlap sesi London dan New York (pukul 19.00 – 23.00 WIB) adalah waktu dengan volatilitas tertinggi karena pasar Eropa dan Amerika sama-sama aktif.

  • Overlap sesi Tokyo dan London (pukul 14.00 – 16.00 WIB) sering kali memberikan peluang karena pergerakan harga yang lebih jelas.

Banyak trader yang tidak memperhatikan waktu-waktu ini dan malah masuk ke pasar saat pergerakan harga sedang stagnan, sehingga peluang profit yang optimal terlewatkan.

3. Trading di Awal Pekan dan Akhir Pekan

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah trading di awal pekan (Senin pagi) atau akhir pekan (Jumat malam). Pada Senin pagi, pasar masih cenderung mencari arah karena masih dalam proses pembukaan setelah akhir pekan. Sementara itu, Jumat malam sering kali dipenuhi dengan aksi profit-taking oleh para institusi besar, sehingga bisa terjadi pergerakan harga yang tidak menentu.

4. Mengabaikan Rilis Berita Ekonomi

Trader yang tidak memperhatikan kalender ekonomi sering kali melakukan kesalahan dengan masuk ke pasar pada saat rilis berita penting, seperti laporan Non-Farm Payroll (NFP) AS, suku bunga The Fed, atau laporan inflasi. Volatilitas yang ekstrem saat berita ini dirilis bisa membuat harga bergerak tidak terduga dan menyebabkan kerugian besar.

Strategi untuk Memilih Waktu Trading yang Tepat

Untuk menghindari kesalahan dalam memilih jam trading, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  1. Menyesuaikan Waktu Trading dengan Sesi Pasar
    Jika ingin mendapatkan volatilitas tinggi, fokuslah pada sesi London dan New York. Jika lebih suka pergerakan yang stabil, sesi Tokyo bisa menjadi pilihan.

  2. Menggunakan Indikator Volatilitas
    Gunakan indikator seperti ATR (Average True Range) untuk melihat seberapa besar pergerakan harga dalam suatu sesi sebelum memutuskan untuk masuk ke pasar.

  3. Menghindari Waktu Rilis Berita Besar
    Periksa kalender ekonomi sebelum melakukan trading agar tidak terjebak dalam volatilitas tinggi akibat rilis berita besar.

  4. Memahami Kapan Harus Berhenti
    Jangan memaksakan trading di jam-jam yang kurang likuid atau di waktu-waktu yang berisiko tinggi seperti awal dan akhir pekan.

Trading forex bukan hanya soal menganalisis grafik atau mengikuti strategi teknikal. Memahami kapan waktu terbaik untuk masuk dan keluar dari pasar juga merupakan faktor penting dalam mencapai profit yang konsisten. Dengan memilih jam trading yang tepat, trader bisa mengoptimalkan peluang keuntungan dan mengurangi risiko kerugian yang tidak perlu.

Jika Anda ingin lebih memahami strategi trading yang tepat dan menghindari kesalahan-kesalahan umum, bergabunglah dalam program edukasi trading yang disediakan oleh Didimax. Didimax memberikan pelatihan intensif dengan mentor berpengalaman untuk membantu Anda mengembangkan strategi yang sesuai dengan gaya trading Anda.

Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dari para profesional dan meningkatkan keterampilan trading Anda. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan mulailah perjalanan trading Anda dengan pemahaman yang lebih baik!