Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Tren GBP/USD di 2025: Pasangan Favorit atau Sudah Ditinggalkan?

Tren GBP/USD di 2025: Pasangan Favorit atau Sudah Ditinggalkan?

by rizki

Tren GBP/USD di 2025: Pasangan Favorit atau Sudah Ditinggalkan?

Pasangan mata uang GBP/USD—sering disebut sebagai “Cable”—telah menjadi salah satu pasangan utama yang paling sering diperdagangkan di pasar forex. Menghubungkan dua ekonomi besar dunia, yakni Inggris dan Amerika Serikat, GBP/USD telah menawarkan volatilitas, likuiditas tinggi, dan potensi keuntungan yang menarik bagi para trader. Namun, memasuki tahun 2025, pertanyaan penting mulai muncul: apakah GBP/USD masih menjadi favorit di kalangan trader atau mulai ditinggalkan demi pasangan lain yang dianggap lebih menguntungkan dan stabil?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menelaah berbagai aspek yang mempengaruhi pergerakan pasangan GBP/USD sepanjang tahun 2025. Mulai dari faktor ekonomi makro, kebijakan moneter, hingga sentimen pasar global, semua memberikan andil besar terhadap posisi GBP/USD di hati para trader.


Kinerja Ekonomi Inggris dan AS di 2025

Tahun 2025 dimulai dengan dinamika ekonomi yang cukup kompleks bagi Inggris. Meskipun negara tersebut telah keluar dari bayang-bayang pandemi dan dampak awal Brexit, ekonomi Inggris masih menghadapi tantangan berupa inflasi tinggi, stagnasi pertumbuhan, serta tekanan dari sektor energi dan perdagangan. Pemerintah Inggris di bawah kepemimpinan baru berusaha keras mengendalikan inflasi melalui serangkaian kebijakan fiskal ketat, sementara Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga tinggi untuk menstabilkan nilai poundsterling.

Di sisi lain, ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat di paruh pertama 2025. Inflasi mulai terkendali, pasar tenaga kerja tetap tangguh, dan Federal Reserve (The Fed) melakukan pendekatan hati-hati terhadap suku bunga. Pasar modal AS juga berada dalam kondisi bullish berkat perkembangan teknologi AI dan energi terbarukan yang menyokong pertumbuhan industri.

Ketimpangan performa ekonomi antara Inggris dan AS menyebabkan fluktuasi yang signifikan pada pasangan GBP/USD. Pound sempat melemah di kuartal pertama 2025, tetapi mulai mendapatkan kembali kekuatan menjelang pertengahan tahun berkat sinyal positif dari sektor ekspor dan penguatan nilai ekspor non-migas.


Peran Bank Sentral dalam Menggerakkan Pasar

Bank of England dan Federal Reserve memainkan peran besar dalam membentuk arah tren GBP/USD. BoE cenderung lebih konservatif dalam menaikkan suku bunga, sedangkan The Fed mulai menunjukkan tanda-tanda pelonggaran kebijakan moneter seiring menurunnya tekanan inflasi di dalam negeri. Perbedaan sikap ini menciptakan peluang arbitrase dan spekulasi di pasar forex.

Sejak awal 2025, beberapa keputusan penting dari BoE telah memicu lonjakan nilai GBP secara tiba-tiba. Misalnya, keputusan untuk menahan suku bunga di angka 5,25% pada bulan Maret 2025 dianggap pasar sebagai sinyal kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi domestik. Sementara itu, keputusan The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga secara bertahap memberi tekanan terhadap dolar AS, sehingga membuat GBP/USD cenderung naik dalam beberapa sesi perdagangan.

Namun, keputusan bank sentral bukan satu-satunya penentu. Sentimen pasar terhadap data ekonomi bulanan, laporan ketenagakerjaan, serta gejolak geopolitik seperti ketegangan antara AS dan China turut mempengaruhi arah tren GBP/USD secara keseluruhan.


Sentimen dan Psikologi Pasar

Pasar forex bukan hanya tentang angka dan data, tetapi juga persepsi dan ekspektasi. GBP/USD secara historis memiliki reputasi sebagai pasangan yang volatil namun menguntungkan. Trader harian menyukai pasangan ini karena pergerakan pip-nya yang relatif besar dalam waktu singkat, sementara investor jangka menengah melihatnya sebagai cerminan dari kekuatan dua ekonomi utama dunia.

Pada tahun 2025, banyak trader mulai mengalihkan fokus mereka ke pasangan lain seperti USD/JPY dan EUR/USD yang dianggap lebih stabil atau memberikan potensi keuntungan yang lebih konsisten. GBP/USD mulai terlihat “usang” di mata sebagian trader muda yang lebih menyukai aset kripto atau pasangan eksotik yang menawarkan risiko dan imbal hasil lebih tinggi.

Namun demikian, trader berpengalaman tetap menilai GBP/USD sebagai pasangan yang bernilai. Pasangan ini menawarkan likuiditas luar biasa, spread yang rendah, serta dukungan analisis teknikal yang kuat karena pola pergerakannya sudah sangat teruji oleh waktu.


GBP/USD: Favorit Lama dengan Tantangan Baru

Dari sudut pandang historis, GBP/USD merupakan pasangan yang tidak mudah dilupakan. Banyak strategi perdagangan dibangun di atas perilaku khas pasangan ini, mulai dari breakout, scalping, hingga strategi range trading. Namun di tahun 2025, dinamika pasar berubah cepat. Volatilitas global yang lebih tinggi, ketidakpastian geopolitik, dan munculnya teknologi baru dalam eksekusi trading membuat trader harus lebih adaptif dalam memilih pasangan mata uang.

GBP/USD menghadapi tantangan dari berbagai sisi. Dari dalam negeri, ketidakpastian politik Inggris yang terus berlanjut akibat perubahan kebijakan pasca-Brexit menambah tekanan pada nilai GBP. Dari luar, kekuatan dolar yang dipengaruhi oleh perkembangan global seperti harga minyak dan perang dagang turut memberi dampak signifikan.

Meski begitu, GBP/USD masih memiliki tempat khusus di kalangan trader profesional. Mereka melihat nilai dalam stabilitas struktural pasangan ini, dibanding pasangan eksotik yang bisa bergerak tidak rasional. GBP/USD tetap menjadi pilihan utama dalam banyak sesi perdagangan Eropa dan Amerika, dan bahkan menjadi indikator penting dalam mengukur risiko pasar secara umum.


Tren dan Prediksi GBP/USD di Sisa Tahun 2025

Menilik tren yang terjadi dari Januari hingga Juli 2025, GBP/USD menunjukkan kecenderungan sideways dengan kisaran antara 1.22 hingga 1.31. Level-level teknikal seperti support di 1.22 dan resistance di 1.30 menjadi perhatian penting para analis.

Beberapa prediksi menyebutkan bahwa GBP/USD dapat menembus level 1.35 jika Bank of England memberikan sinyal dovish atau The Fed mempercepat pemangkasan suku bunga. Namun, risiko tetap tinggi mengingat Inggris masih bergulat dengan ketidakpastian ekonomi dan pasar global cenderung risk-off dalam menghadapi ketegangan geopolitik dan krisis energi di Eropa.

Trader harus tetap waspada terhadap data-data penting seperti GDP Inggris, Non-Farm Payrolls AS, dan pengumuman suku bunga dari kedua bank sentral. Kombinasi data ini bisa menggerakkan pasangan GBP/USD dengan cepat dan tak terduga.


Pasangan GBP/USD mungkin tidak lagi menjadi bintang utama bagi trader pemula yang lebih menyukai sensasi dari pasangan eksotik atau aset kripto, namun ia tetap menjadi pilihan favorit bagi mereka yang memahami nilai dari analisis fundamental dan teknikal jangka panjang. Di tengah dinamika global yang terus berubah, GBP/USD masih memberikan peluang besar bagi trader yang bersedia melakukan analisis mendalam dan disiplin dalam strategi mereka.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana cara menganalisis dan memperdagangkan GBP/USD secara efektif, tidak ada waktu yang lebih tepat untuk memulai daripada sekarang. Didimax hadir sebagai mitra edukasi trading forex terbaik di Indonesia, menyediakan pelatihan langsung dari mentor berpengalaman serta komunitas trading yang aktif dan suportif.

Jangan biarkan ketidaktahuan membatasi potensi Anda. Bergabunglah dengan program edukasi trading dari Didimax di www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan Anda menjadi trader profesional yang memahami bukan hanya tren pasar, tetapi juga strategi untuk meraih profit konsisten di tengah tantangan global.