Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Aksi Ambil Untung Jelang NFP Membuat Harga Emas Naik

Aksi Ambil Untung Jelang NFP Membuat Harga Emas Naik

by Didimax Team

Harga emas sekarang mengalami kenaikan. Kenaikannya sendiri bisa dikatakan cukup tipis. Kenaikan tersebut terjadi karena pelaku pasar mengalami aksi ambil untung. Ini dilakukan karena hampir setiap pihak menunggu perilisan data pekerjaan AS.

Seperti yang sudah sering terjadi, normalnya data pekerjaan AS ini akan memengaruhi jalur kebijakan moneter federal reserve. Hal tersebut jelas akan memengaruhi harga emas menjadi jauh lebih tinggi.

Dengan aksi beli yang sekarang dilakukan, besar kemungkinan keuntungan pelaku pasar akan semakin tinggi lagi ketika harga emas semakin meningkat. spot emas sendiri mengalami kenaikan sekitar 0,41 persen.

Dengan adanya kenaikan tersebut, spot emas meningkat ke angka 1.826 dollar per ons. Ini dilakukan setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 28 Februari atau hari Rabu lalu. Sebenarnya tidak banyak yang memprediksi kalau kenaikan akan terjadi secepat ini.

Di akhir sesi kali ini, indeks dollar secara jelas tergelincir. Penurunannya sendiri adalah sekitar 0,2 persen. Penurunan tersebut terjadi setelah mencapai titik tertinggi selama tinggi bulan. Posisi titik tertinggi tersebut dicapai pada akhir sesi sebelumnya.

Sebenarnya greenback sendiri sekarang sedang melemah. Ini tentu memengaruhi situasi bullion. Banyak orang menganggap kalau bullion sekarang menjadi lebih menarik. Ini bisa dikatakan sebagai taruhan yang sangat berisiko.

 

Aksi Buy On Dips Terhadap Emas Banyak Dilakukan

Emas mengalami rebound karena aksi buy on dips sekarang banyak dilakukan. Tetapi tidak berlebihan jika menyebut kalau sekarang banyak hal-hal menggembirakan yang terjadi. Ini didukung oleh proses suku bunga tinggi yang memang dimiliki emas.

Terlebih lagi prospek suku bunga tersebut normalnya akan bertahan dalam waktu lebih lama. Ini disampaikan oleh analis independen Ross Norman. Walaupun pernyataannya tidak bisa dikatakan seratus persen valid, tidak berlebihan jika menyebut pernyataan tersebut patut dipertimbangkan.

Ada juga penegasan menarik yang dikeluarkan oleh Ketua Fed Jerome Powell pada hari Rabu. Dia berpesan kalau kenaikan suku bunga lebih tinggi besar kemungkinan akan dilakukan. Bahkan suku bunga tersebut berpotensi untuk dirilis lebih cepat.

Sebenarnya Powell juga menegaskan kalau perdebatan sekarang masih terjadi. Nantinya keputusan sendiri akan bergantung pada data yang akan dirilis. Normalnya data tersebut pasti dirilis sebelum pertemuan kebijakan bank sentral AS.

Pertemuan bank sentral AS sendiri baru akan dilakukan dalam dua minggu ke depan. Departemen tenaga kerja AS sendiri sempat memberikan laporan pada hari Kamis lalu. Pada laporan tersebut, terdapat pengajuan awal untuk tunjangan pengangguran.

Tunjangan pengangguran ini ditujukan untuk pekan yang berakhir 4 maret dengan jumlah 211.000. Ini mengalami peningkatan sekitar 21.000 dari periode sebelumnya. Selain itu, angkanya juga lebih tinggi dari perkiraan para analis.

Ada Kenaikan Suku Bunga yang Diprediksi Oleh Pelaku Pasar

Data NFP atau nonfarm payrolls dari Departemen Tenaga Kerja sendiri baru akan dirilis pada hari Jumat. Data NFP tersebut pasti diteliti dengan cermat oleh para pedagang. Ini mengonfirmasi kalau pasar pekerjaan tetap kuat.

Hal tersebut mengindikasikan kalau ekonomi sudah cukup kuat untuk menerima berbagai kenaikan yang akan terjadi pada suku bunga. Selain itu, laporan yang angkanya di bawah perkiraan juga berpotensi menguntungkan emas. 

Pernyataan ini dikeluarkan Norman baru-baru ini. Para pelaku pasar sendiri memprediksi kalau ada kenaikan suku bunga yang ke depannya akan terjadi. Kenaikan suku bunga tersebut diperkirakan sekitar 50 basis poin. 

Sebenarnya kebijakan mengenai kenaikan suku bunga tersebut baru akan diambil setelah pertemuan kebijakan bank sentral AS dilakukan. Pertemuannya sendiri baru dilakukan pada 21 hingga 22 Maret 2023.

Mendekati tanggal tersebut, berbagai kebijakan kondisi menarik pasti akan dilakukan. Namun para pelaku pasar pasti semakin pasif ketika mendekati pertemuan tersebut. biasanya pergerakan yang terlalu aktif mendekati pertemuan malah merugikan.

Terlebih lagi kondisi greenback sekarang sulit diprediksi. Sudah beberapa kali masyarakat memprediksi apa yang terjadi ke depannya dan prediksi tersebut pada akhirnya tidak sesuai dengan kenyataan.

Hal tersebut membuat aktivitas pelaku pasar jauh lebih tepat jika dilakukan setelah pertemuan kebijakan bank sentral AS dilakukan. Walaupun memang, tidak ada prediksi lain mengenai angka kenaikan suku bunga.

Setiap pihak nampak setuju dengan rencana kenaikan di angka 50 basis poin yang dicanangkan setelah sebelumnya angka tersebut diturunkan.