Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, kemungkinan akan mengalihkan masalah dan pekerjaan rumah, bisa saja menghentikan tapering dollar dengan mengarah ke pembangun daripada berharap pada kenaikan suku bunga yang sekarang rendah.
Bank sentral sebelumnya sudah membeli obligasi sebanyak $120 miliar/bulan selama satu tahun lebih. Dan itu memperlihatkan perkembangan untuk ekonomi masyarakat, adanya perbaikan ekonomi telah menyiratkan hal itu dapat menarik beberapa dukungan.
Saat ini, tapering mungkin akan terjadi, tetapi kapan akan terjadi itu menjadi pertanyaan banyak pihak. Waktu Federal Reserve mengumumkan untuk menghasilkan lebih sedikit dolar mungkin harus menunggu lebih lama lagi.
Namun, petunjuk tentang pembelian obligasi mungkin terlalu cepat untuk beberapa alasan. Itu sepertinya bisa memakan waktu lebih lama, mendorong dolar turun dan memungkinkan mata uang lain reli bersama pasar saham, berikut tiga alasannya.
Permasalahan Covid yang Terus Meningkat
Adanya kekhawatiran bahwa kenaikan harga akan bertahan meyakinkan pejabat Fed untuk menaikkan perkiraan inflasi mereka menjadi 3% Year of Year (YoY) pada bulan Juni, menggunakan ukuran pilihan harga dasar mereka.
Ini kemudian ikut mendorong proyeksi untuk dua kenaikan suku bunga pada tahun 2023, menyebabkan kegelisahan di pasar tentunya. Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengatakan di pertemuan Juni itu, mulai memikirkan tentang rapat membahas tapering.
Ini merupakan iniasi awal, membuat sejak itu kenaikan harga telah mengalami percepatan. Indeks Harga Konsumen utama bahkan mencapai 5,4% YoY, tertinggi dalam 13 tahun dan CPI inti nilainya mencapai 4,5% untuk tahunan.
Namun, hampir tujuh juta warga Amerika yang berada di angkatan kerja sebelum pandemi juga belum kembali bekerja. Untuk inflasi, kenaikan harga sebagian besar masih terkonsentrasi di bidang seperti kendaraan bekas, sewa mobil, tiket pesawat, dan pakaian.
Karena kedua mandat dapat dilihat dari dua sisi, maka untuk mengambil keputusannya bisa jadi adalah karena virus corona. Penyebaran cepat varian Delta sedang melanda banyak daerah, belum lagi masih kurang vaksinasi.
Pembatasan sepertinya masih menjadi solusi efektif, membuat pergerakan lebih minim. Namun jika infeksi turun dengan cepat, bank tidak akan mampu memprediksinya. Sehingga Fed lebih berhati-hati sehingga bank dan tentunya Powell mungkin akan membiarkan inflasi.
Keputusan Dibuat dengan Terlalu cepat
Powell berjanji untuk memberi tahu pasar tentang tapering akan lebih cepat dari seharusnya. Menurut pasar obligasi dan analis, Fed kemungkinan akan bergerak pada bulan Desember, ketika menerbitkan perkiraan barunya.
Mungkin akan memberikan petunjuk pertama pada bulan September, juga pertemuan yang disertai dengan proyeksi dan dua acara sebelum pertemuan bulan Desember. Pada akhir Agustus juga ada kegiatan mengenai perubahan kebijakan menjelang akhir tahun.
Maka secara keseluruhan, pertemuan Juli untuk memberi keputusan tampaknya terlalu dini. Selain itu, Powell juga sudah bersaksi pada pertengahan Juli di hadapan Kongres, bahwa hambatan untuk mengurangi kebijakan moneter masih jauh.
Pernyataannya muncul setelah data inflasi diterbitkan, artinya bahwa dia tidak hanya akan menahan diri dari memberi sinyal pengurangan pembelian obligasi tetapi mungkin mengundurnya lagi agar tidak segera terjadi bahkan pada bulan September.
Krisis Pembangunan Perumahan dan Keuangan
Sementara The Fed fokus untuk keluar dari krisis covid, tanggung jawabnya dalam berkontribusi pada krisis tahun 2008 masih terbuka dan perlu penyelesaian. Resesi Hebat yang berlangsung lama dari gabungan krisis keuangan dan perumahan.
Tentu Powell tidak ingin mendorong adanya konstruksi lain sekarang. Harga rumah naik lagi karena beberapa faktor, mulai dari banyak ingin rumah lebih, pandemi dan stimulus fiskal, dan dukungan moneter membuat biaya pinjaman tetap rendah.
Sebaik anggota Federal Reserve khawatir tentang kontribusi bank terhadap kenaikan harga rumah, dan mendorong untuk mengurangi pembelian Mortgage Based Securities (MBS) yang terkait langsung sektor ini. The Fed membeli $40 miliar dan $80 miliar obligasi pemerintah
Faktor lain yang mendorong harga lebih tinggi adalah kurangnya pasokan untuk memenuhi meningkatnya permintaan, karena pembangun berusaha untuk mengejar ketinggalan, karena memang sebagian besar bahan bangunan kurang memadai.
Karena MBS dan obligasi pemerintah pasarnya tidak terpisah, belum lagi bahwa suku bunga jangka panjang dipengaruhi pembelian global The Fed, maka Powell dapat lebih meyakinkan pasar bahwa tapering masih jauh, bukan dalam waktu dekat.
The Fed memang diatur untuk berpegang teguh dengan skema pembelian obligasi serta menolak pengetatan dalam waktu dekat. Tindakan Fed mendorong untuk mencetak lebih banyak dolar tidak berarti stabilitas di pasar mata uang.