US Dolar terlihat jelas sedang melemah. Pelemahannya sendiri bisa dikatakan cukup beruntung. Ini adalah pelemahan terpanjang yang terjadi pada US Dolar dalam 2,5 tahun. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya hal ini.
Salah satunya adalah keputusan Federal Reserve AS untuk mengerem kenaikkan suku bunga. Selain itu ada juga SNB dan BoE yang melakukan upaya berbeda. kedua pihak tersebut nampaknya tidak setuju dengan keputusan The Fed untuk mengerem kenaikkan.
Nampak jelas kalau kedua SNB dan BoE terus mendorong adanya kenaikan suku bunga secara lebih lanjut. keputusan The Fed terkait kenaikan suku bunga sendiri sebenarnya sesuai ekspektasi. Itu karena, suku bunganya berakhir naik di angka 25 basis poin.
Walaupun semuanya nampak berjalan sesuai ekspektasi, ada perubahan yang sangat jelas jika melihat pada kepercayaa terhadap bank. Nampak jelas kalau kepercayaan tersebut sekarang sedikit goyah,
Beberapa pihak menganggap kalau kondisi goyah ini merupakan hal biasa. Namun sadar tidak sadar kondisinya sukses memengaruhi perekonomian. Oleh karena itu, kurang tepat jika hal ini dibiarkan begitu saja.
Ada perbedaan yang cukup jelas antara ekspektasi pasar terhadap suku bunga dan ekspektasi eropa. Ekspektasi pasar bisa dikatakan sama dengan kebijakan terbaru dari The Fed. Ekspektasinya mengharapkan suku bunga meningkat di angka 25 basis poin.
Namun ada situasi berbeda jika melihat pada ekspektasi yang ada di eropa. Bisa dibilang, ekspektasi kenaikan suku bunganya jauh lebih tinggi. Ada harapan kalau peningkatan suku bunganya berada di angka 50 basis poin.
Selisih dari ekspektasi pasar dan eropa jelas sangat jauh. Angka tersebut membuat ekspektasi eropa menjadi dua kali lipat ekspektasi pasar.
Adanya Kesenjangan Cukup Memengaruhi Euro
Adanya kesenjangan ekspektasi seperti yang dijelaskan di atas sukses memengaruhi euro. Intinya euro mengalami pelonjakan ke angka yang sangat tinggi. Sekarang angkanya berada di 1,0930 dollar. Hal tersebut membuat euro mencapai titik tertinggi dalam tujuh minggu.
Belum lagi peningkatannya sendiri memang terjadi selama enam sesi secara terus menerus. Ada pernyataan menarik yang dikeluarkan oleh Ketuga Fed yaitu Jerome Powell. Powell mengeluarkan pernyataan ini pada hari Rabu lalu.
Menurutnya ada perubahan yang cukup signifikan dalam aliran simpanan. Selama seminggu terakhir, aliran simpanan sudah lebih stabil. Ini sangat berbeda dengan situasi minggu sebelumnya di mana aliran simpanan tersebut sulit terkontrol.
Indeks dolar sendiri nampak mengalami penurunan. Ini sangat jelas jika memerhatikan pengukuran terhadap enam mata uang utama. Penurunannya sendiri terjadi sekitar 0,166 persen atau sekitar 102,250.
Sebenarnya penurunan ini bukan sesuatu yang baru. itu karena penurunan pada indeks dollar adalah yang keenam secara harian. Perlu diketahui, ini merupakan rekor terpanjang sejak bulan September tahun 2021.
Sebelumnya sudah dijelaskan kalau ekspektasi eropa sebenarnya lebih tinggi. Tetapi Bank of England mengambil kebijakan yang sama dengan The Fed. Itu karena, kenaikan suku bunga yag diambil berada di angka 25 basis poin.
Kenaikannya sendiri terjadi pada kamis lalu. Tetapi ada catatan yang dijelaskan oleh BoE ketika kebijakan tersebut diambil. Pada pernyataan tersebut, Bank of England akan terus memerhatikan tekanan harga yang terjadi.
Jika tekanan harga tidak kunjung stabil, Bank of England nampaknya akan mengambil keputusan untuk melakukan pengetatan lebih lanjut.
Sterling Mengalami Kenaikan Terhadap Dollar
Jika sebelumnya sudah dijelaskan kalau euro mendapatkan pengaruh, hal serupa juga terjadi pada sterling. Kenaikannya pada dollar terjadi sekitar 0,24 persen. ini membuat nilainya sekarang berada di angka 1,2299 dollar AS.
Sebenarnya nilai sterling sendiri sempat menyentuh angka tertinggi dalam tujuh minggu berturut-turut. Sampainya ke level tertinggi membuat sterling berada di angka 1,2341 dollar. SNB atau Bank Nasional Swiss sendiri mengambil langkah berbeda.
Ada kenaikan suku bunga hingga 50 basis poin yang diambil. Ini sebenarnya sesuai dengan ekspektasi eropa walaupun banyak pihak cukup terkejut dengan keputusan tersebut. Ada alasan mengapa SNB berani mengambil keputusan tersebut.
Kenaikan ini diharapkan mampu membantu menyeimbangkan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani inflasi. Hal ini juga diharapkan mampu mengatasi gejolak pasar keuangan yang sekarang sedang terjadi. Jika dilihat secara keseluruhan, dollar sendiri jatuh terhadap franc. Ini membuat dollar turun sekitar 0,31 persen atau di angka 0,915.