Setelah turun harga beberapa hari yang lalu, akhirnya batu bara naik harga menjadi 84 dollar US per ton. Kendala saat turun harga adalah permintaan dari Negara lain menurun. Wilayah yang menjadi konsumen batu bara ialah wilayah yang memiliki musim dingin. Saat ini memang sedang musim dingin, namun untuk penghangat ruangan masih andalkan mesin.
Sedangkan jika terus – menerus andalkan mesin penghangat ruangan maka listrik akan melonjak. Berbanding terbalik dengan keadaan ekonomi Negara yang naik turun akibat pandemic, hal tersebut membuat suatu Negara berpikir ulang untuk membeli batu bara karena lebih murah dan agar tidak terjadi pelonjakan jumlah harga listrik.
Pada masa seperti ini beberapa wilayah seperti Saudi Arabia memutuskan bahwa memblokir beberapa Negara. Tidak hanya Indonesia saja melainkan ada 20 negara yang tidak boleh keluar masuk ke Saudi Arabia. Kebijakan Negara yang kaya akan minyak bumi tersebut juga mengeluarkan aturan bahwa akan menutup segala tempat umum seperti bioskop.
Kemudian jika masih terlalu parah keadaannya maka dapat diperpanjang lagi keadaan seperti itu. Pemerintah Saudi Arabia memberlakukan kebijakan tersebut guna melindungi rakyatnya dan juga memang persediaan selama lock down masih tersedia. Berhubungan juga dengan Negara – Negara lainnya yang sebagian besar menggunakan kebijakan lock down.
Harga Kontrak Batu Bara Newcastle
Di tengah kondisi dunia yang seperti ini, harga batu bara terus naik. Juga dialami oleh batu bara ICE Newcastle. Grafik yang ditunjukkan pada minggu lalu sempat naik kemudian turun dan konsisten hingga 4 hari. Kemudian menunjukkan gaungnya karena beranjak naik sehingga menunjukkan bahwa bahan tambang untuk bahan bakar dan lainnya kini sangat dibutuhkan.
Selain harganya murah, wilayah yang memiliki sumber sendiri namun sangat besar biayanya jika harus mencari sendiri. lebih murah membeli dari Indonesia karena memang tambangnya berada lebih dekat dari pantai dibandingkan Negara lainnya. Jadi wilayah tersebut menyimpulkan bahwa dengan membeli jauh lebih untung dari pada menggali sendiri.
Harga batu bara mulai tertekan dari tahun 2018, 2019, semakin ambrol hingga tahun 2020 saat awal pandemic. Bahkan harga ICE mencapai di bawah 50 dollar US per ton saat itu. Kini mengalami kenaikan menjadi 80 dollar US per ton. Sebesar 1,7 persen terjadi penguatan, sempat naik hingga 91 dollar US per ton harga tersebut menjadi harga tertinggi di tahun 2021. Pada tahun 2021 ini membuka peluang hingga 100 dollar US per ton namun harus mencapai atau melewati level psikologis terlebih dahulu yaitu 95 dollar US per ton. Sedangkan penurunan harga Newcastel mengikuti harga batu bara domestic China akhir pekan lalu anjlok 14 persen.
Cuaca yang ektrem juga membuat permintaan batu bara China impor semakin besar. Impor batu bara negeri Panda tersebut pada tahun 2021 mencapai 20,75 juta ton sedangkan pada bulan Desember lalu hanya 18 juta sekian ton. Itu artinya terjadi peningkatan dari tahun 2020 ke tahun 2021. Pengaruh alam juga memicu permintaan batu bara sebagai alat penghangat.
Harga Produk Subtitusi Batubara
Produk dari batu bara salah satunya adalah LNG, yaitu gas alam cair mengalami kenaikan tajam. Hal ini memicu pengusaha pembangkit tenaga listrik lebih menggunakan batu bara karena lebih murah dan juga dapat menghasilkan bahan produksi seperti LNG yang juga meningkat hasilnya. Hal tersebut juga menjadikan keuntungan suatu Negara yang impor batu bara.
Bagi Negara – Negara yang dapat mengolah bahan tambang tersebut akan lebih banyak dapatkan keuntungan dibanding Negara penghasil bahan tambang saja tanpa memproduksinya. Namun perlunya kewaspadaan atas keseimbangan alam jika terus menerus menggali tanpa adanya pelestarian alam. Maka akan menjadi boomerang bagi bumi dan bencana dimana – mana.
Jadi bagi Negara – Negara yang maju saat ini sedang mengoperasikan bagaimana caranya untuk menghemat sumber daya alam agar tidak cepat habis. Tentunya setiap Negara tidak akan membiarkan negaranya menjadi terpuruk akibat ulahnya sendiri, bagi investor harusnya menaati aturan suatu Negara agar semuanya juga aman.
Di masa pandemic ini harga perdagangan dunia terutama batu bara sedang mengalami kenaikan yang signifikan, berita baik bagi Negara yang akan mengekspor karena harganya naik. Untuk itu pandai – pandai pemerintah mengatur itu semua untuk keuntungan suatu Negara. Kondisi seperti ini dapat berubah – ubah.