Negara dengan mata uang Dolar Singapura ini disebut juga sebagai negara investor terbesar di Indonesia. Hal ini dikarenakan Singapore memiliki dan membeli beberapa aset BUMN di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, banyak orang yang berasumsi bahwa Singapore merupakan negara investor terbesar di Indonesia. Padahal banyak negara lain yang menjadi investor di Indonesia dan tersebar dari berbagai negara.
Informasi terkait hal ini sangat penting diketahui, mengingat Indonesia menjadi salah satu negara yang menjual perusahaan Vital di Indonesia, sehingga banyak yang terkecoh akan hal tersebut.
Data Investor di Indonesia dari Berbagai Negara
Banyaknya perusahaan BUMN dijual ke Singapore membuat asumsi sebagian orang bahwa Singapore berhak untuk ikut campur dalam perekonomian di Indonesia.
Selain itu, modal yang diinvestasikan Singapore mencapai hampir 50%. Hal itu membuat Singapore bisa mendapatkan untung besar di Indonesia. Padahal, itu merupakan asumsi yang keliru.
Singapore bukanlah satu-satunya investor di Indonesia dengan nilai investasi besar. Indonesia memiliki investor dari berbagai negara lain. Berikut ini beberapa negara tersebut:
1. Negara di Benua Asia
Singapore bukanlah satu-satunya investor di Indonesia yang ada di Benua Asia. Terdapat negara lain yang berperan sebagai investor di Indonesia.
Negara-negara tersebut adalah China, Jepang dan Hongkong. Negara Hongkong berinvestasi dengan nilai 1,5 milyar Dolar AS. Selanjutnya adalah China yang berinvestasi sebesar 1,4 milyar Dolar AS.
Jepang merupakan negara selanjutnya sebagai investor. Nilai investasi Jepang sejumlah 800 miliar Dolar AS. Selain itu, Jepang juga turut mengekspor komoditi bisnisnya ke Indonesia, sehingga terjadi keseimbangan dalam aktivitas ekonomi ini.
2. Negara di Benua Amerika
Amerika Serikat juga merupakan salah satu negara investor di Indonesia. Negara paman Sam ini berinvestasi dengan nilai 800 miliar Dolar AS.
Adanya investor tersebut membuat perekonomian di Indonesia terus tumbuh dan berkembang hingga hari ini. Terlebih Amerika merupakan negara penggerak IMF. Dengan demikian, bisa meringankan beban hutang di Indonesia.
Indonesia memiliki tanggungan kewajiban hutang pada IMF. Maka dari itu, Amerika Serikat turut andil untuk berinvestasi di Indonesia agar perekonomiannya bisa Stabil. Dengan demikian, ada pengaruh imbal balik.
3. Negara di Benua Eropa
Menyusul selanjutnya adalah Eropa. Salah satu negara di benua Eropa adalah Inggris dan Eropa. Kedua negara tersebut berinvestasi senilai 224 miliar Dolar AS dan 178.8 miliar Dolar AS.
Inggris dan Belanda melihat prospek yang dapat menguntungkan negaranya sendiri bila berinvestasi di Indonesia. Hal ini bisa dijadikan acuan untuk negara lainnya agar berinvestasi di Indonesia.
Kedua negara di Eropa ini bisa mendapatkan keuntungan karena berinvestasi di Indonesia sehingga tidak akan rugi. Mengingat, banyaknya potensi ekonomi yang bisa dijadikan komoditi bisnis.
Ini Pernyataan Badan Koordinasi Penanaman Modal
Berdasarkan data yang telah dijelaskan sebelumnya, Data tersebut membuktikan bahwa Indonesia bukanlah satu-satunya negara investor di Indonesia. Masih ada negara lain yang menjadi investor hingga ke belahan dunia lain.
Selain itu ketua BKPP juga mengungkapkan bahwa Singapore hanya penghubung saja untuk negara-negara lain yang akan berinvestasi di Indonesia. Ketua ini juga menyatakan bahwa selama ini banyak orang terkecoh dengan aktivitas Singapore.
Singapore menjadi penghubung dengan negara lain yang ingin berinvestasi di Indonesia. Hal ini diungkapkan secara bersamaan agar banyak orang mengetahui bahwa Singapore bukanlah satu-satunya investor di Indonesia.
Adapun mengenai aset BUMN yang dijual ke Singapore bertujuan agar ekonomi negara Indonesia tidak lumpuh karena adanya krisis multidimensional di Indonesia.
Beberapa aset yang dijual ke Singapore masih dijalankan di Indonesia. Dengan kata lain, Indonesia masih bisa mendapatkan keuntungan dari perusahaan tersebut meskipun kepemilikannya beralih.
Berdasarkan ulasan di atas bisa diketahui bahwa Singapore bukanlah satu-satunya negara yang menguasai Indonesia. Hal senada juga diungkapkan oleh menteri BUMN bahwa Indonesia membuka kesempatan investasi dari negara lain.
Indonesia masih membuka peluang kepada negara lain untuk berinvestasi. Hal ini merupakan salah satu cara agar
perekonomian Indonesia stabil. Maka dari itu, menteri investasi membuka kesempatan untuk berinvestasi.