Rilis data NFP (Non Farm Payroll) AS hari ini menunjukkan hasil yang melebihi ekspektasi. NFP meningkat 850.000 di bulan Juni ini. Namun sayangnya, tingkat pengangguran AS justru naik ke 5.9 persen. Kondisi ini juga berakibat kepada melemahnya dollar AS merespon laporan tersebut.
Data NFP dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS dengan mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian selama periode sebulan. Data ini menjadi indicator awal untuk mengukur pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Meskipun Non Farm Payroll (NFP) AS melebihi ekspektasi, akan tetapi detail data ketenagakerjaan justris lebih rendah dari pada ekspektasi. Kondisi ini melunturkan optimisme pengetatan kebijakan moneter The Fed lebih cepat. Saat berita ini ditulis, indeks Dollar AS tergelincir 0.1% ke 92.4.
Di sisi lain, indeks yang mengukur kekuatan Dollar AS terhadap mata uang lain masih berhasil mengakhiri pekan ini dengan penguatan 0.6%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Dollar AS melemah tipis, akan tetapi masing cukup tangguh untuk melawan mata uang lainnya.
Kenaikan Tingkat Pengangguran Diluar Ekspektasi
Pada bulan Juni ini, NFP AS bertambah 850.000 dan menjadi yang paling tinggi dalam 10 bulan terakhir. Hasil ini mengungguli ekspektasi 700.000 dan data bulan Mei sebanyak 583.000. berdasarkan data tersebut, sektor hiburan dan jasa mengalami penambahan pekerjaan yang paling banyak kemudian disusul oleh sektor layanan public dan pendidikan.
Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja, aktivitas sekolah yang mulai tatap muka di lembaga pendidikan negeri maupun swasta, memiliki kontribusi besar pada penambahan pekerjaan pada bulan Juni. Namun jika dibandingkan dengan kondisi pra pandemic, NFP AS kali ini masih turun 6.8 juta atau 4.4 persen.
Tingkat pengangguran AS yang lebih buruk daripada ekspektasi menjadi perhatian tersendiri untuk pelaku pasar. Tingkat pengangguran naik ke 5.9% pada bulan Juni, padahal ekspektasinya akan turun 5.6% dari 5.8 di bulan Mei. Data Average Hourly Earning AS juga cukup mengecewakan dengan kenaikan 0.3 persen versus ekspektasi kenaikan 0.4 persen.
Menurut pandangan analis, dua data yang mengiringi laporan NFP AS justru lebih diperhatikan oleh pasar. Oleh sebab itu, ketika hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi, berimbah pada Dollar AS yang langsung melemah. Hal ini merupakan pandangan dari Vasilli Serebriakov dari USB New York.
EUR dan GBP Tergelincir, USD Peluang Menguat Kembali
Rilis data NFP dan tingkat pengangguran AS ternyata membuat Euro dan Pound terjebak dalam bias bearish. Hal ini membuka peluang bagi USD untuk kembali menguat meskipun rilis tingkat pengangguran AS dan NFP AS di luar ekspektasi.
EUR merosot tajam hingga mendekati level S2 di sekitar 1.185. Meskipun sempat melanjutkan penurunan di sesi Asia hari ini, akan tetapi di sesi Eropa harga mulai bangkit kembali. Analis EXCO memprediksikan bahwa EUR/USD akan sanggup menyentuh pivot point jika bias bullish masih dominan. Sebaliknya harga bisa kembali turun ke S1 jika tekanan seller masih kuat.
Di sisi lain, GBP sebenarnya tidak mencatat penurunan yang signifikan. Akan tetapi, harga cenderung bergerak lemah dan dikhawatirkan lengser ke bawah 1.38. Kondisi ini juga imbas dari rilis data NFP AS yang di luar ekspektasi. Pemulihan baru bisa terbentuk jika harga naik menembus EMA 77.
Rilis data NFP AS juga menjadi acuan bagi the Fed untuk menentukan suku bunga. Hal ini karena rilis data NFP selalu menjadi perhatian pasar dan berdampak tinggi terhadap USD.
Naiknya angka NFP akan membuat Dollar AS menguat, dan sebaliknya jika NFP di bawah ekspektasi pasar maka akan menyebabkan Dollar AS melemah. Dengan di rilisnya data NFP hari ini, pelaku pasar bisa mengambil sikap untuk memperkuat asetnya.
Dengan hasil rilis data NFP yang di luar ekspektasi, tidak heran jika membuat Dollar AS melemah kembali saat ini. Rilis data NFP AS tidak hanya berimbas pada USD saja, akan tetapi juga berimbas pada EUR dan GBP yang ikut melemah. Agar mana, trader harus menyiapkan strategi trading yang tepat agar tetap bisa mendapatkan keuntungan dari rilis NFP AS ini.