Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Ditengah Kabar Mencuatnya Dolar AS, Harga Emas Tampak Tetap Stabil

Ditengah Kabar Mencuatnya Dolar AS, Harga Emas Tampak Tetap Stabil

by Didimax Team

Saat kondisi dari salah satu jenis investasi dalam keadaan menaik atau mencuat, maka biasanya parameter atau jenis lain akan tumbang dan kalah. Akan tetapi hal ini tampaknya tidak berlaku untuk harga emas yang tetap stabil meski Dolar As mencuat. 

Harapan besar bagi para pelaku pasar terhadap Dolar AS cukup besar meski masih belum sepenuhnya memberikan fokusnya pada hal tersebut. Adapun kondisi Dolar AS saat ini sepertinya masih kurang stabil. 

Hal tersebut dapat disebutkan seperti itu karena dua komentar dari pejabat The Fed yang cukup bernada hawkish tidak memiliki hak suaranya pada keputusan di rapat FOMC. Itu artinya tidak akan ada perubahan besar dari pernyataan tersebut. 

Karena mungkin saja, saat di rapat nanti tidak satupun pejabat The Fed setuju dengan pernyataan dari Presiden The Fed Kansas City dan Presiden The Fed St Louis. Ini juga mungkin menjadi faktor mengapa harga emas tidak terganggu dengan hal tersebut. 

 

Emas Bertahan dalam Kondisi Stabil 

Besar kemungkinan bahwa emas dan Dolar AS dalam keadaan sama-sama menguat karena adanya antisipasi dari pasar terhadap pidato atau pernyataan yang akan dikeluarkan oleh Powell di Jackson Hole nantinya. 

Pada hari Kamis, 26 Agustus 2021 tampak harga emas menguat naik terbatas di sesi perdagangan malam. Data menyebutkan bahwa peningkatan ini tidak jauh dari level pada sesi pembukaan hariannya. 

Banyak pelaku pasar sebagai investor yang masih lebih memilih untuk membeli emas sebagai safe haven-nya dibanding membeli Dolar As. Meskipun secara terang-terangan dua pejabat The Fed sudah menggaungkan sentiment bernada hawkish menjelang symposium Jackson Hole. 

Kondisi stabil yang memperlihatkan penguatan terbatas dari emas terlihat pada harga emas spot naik ke $1792.16 per ouncenya dengan penguatan sebesar 0.1%. Selain itu, harga emas futures juga mengalami penguatan sebesar 0.2% ke level $1794.10. 

Dimana terjadi penguatan secara tipis yang ditunjukkan sebesar 0.18% ke $1793.6. Pada wawancara Bullard dengan CNBC, ia mengungkapkan keraguannya akan ekspektasi dari inflasi yang melunak pada laju moderat. 

Dari hal tersebut muncullah pernyataan bahwa Bullard merasa jika bank sentral Amerika Serikat harus memulai tapering pembelian obligasi. Hal serupa juga disampaikan oleh Esther George yang menunjukkan kesiapan The Fed untuk melaksanakan pengurangan stimulus sebagai rencananya. 

Adapun rencana George yaitu menyorot kuatnya inflasi serta pertumbuhan dari ketenagakerjaan yang disebutkan dan diharapkan akan berlanjut. Meski hal ini tidak tampak memiliki kejelasan cukup besar. 

Dua Komentar Pejabat The Fed Tidak Punya Hak Suara

Meski berbagai rencana dan pernyataan dari Bullard dan George dikumandangkan, namun kedua pejabat The Fed ini tidak memiliki hak suara pada FOMC tahun ini. Sehingga pasar merasa kurang yakin dengan pernyataan yang mereka sampaikan tersebut. 

Ini akan menyebabkan penguatan yang dialami oleh Dolar AS diprediksi hanya memiliki sifat sementara. Oleh karena itu, banyak investor yang lebih memilih untuk menantikan pidato langsung dari Ketua The Fed Jerome Powell saja di Jackson Hole pada akhir pekan. 

Adapun berbagai kemungkinan yang dapat dilihat bahwa kebanyakan orang adalah bahwa The Fed mungkin akan memberikan sinyal ekonomi lebih kuat, serta dalam satu atau dua tahun ke depan pada tapering stimulus. 

Jeffrey Christian selaku Managing Partner di CPM Group yang menyatakan hal tersebut juga mengatakan bahwa adanya faktor geopolitik akan terpengaruhi oleh kenaikan harga emas meski Dolar AS mencuat malam tersebut. 

Salah satu alasan yang cukup kuat mendorong para investor untuk membeli emas adalah tensi politik di Afghanistan setelah terjadinya ledakan di Bandara Kabul. Sementara itu, pergerakan harga emas dirasa tidak akan signifikan sebelum pernyataan dari Powell di Jackson Hole. 

Serta adanya rilis data dari NFP Amerika Serikat pada pekan depan yang disebutkan Michaels Hewson dari CMC Markets sebagai alasan dari pergerakan tidak signifikan dari harga emas. Bahkan ada kemungkinan bahwa yield obligasi AS terus menguat menyebabkan harga emas masih memungkinkan untuk turun lagi dari posisi kestabilannya saat ini. 

Karena pada dasarnya, saat ini harga emas tetap stabil dan bertahan disebabkan oleh berbagai kemungkinan dari tapering stimulus tersebut.