Posisi mata uang dolar AS memang semakin terdesak dengan adanya berbagai kondisi di negara tersebut. Setelah sebelumnya melemah karena adanya pembicaraan tentang stimulus ekonomi, sekarang posisinya mulai bergerak kembali melemah karena adanya optimisme akan adanya vaksin virus corona yang masih terus dikembangkan hingga saat ini dan tinggal sedikit lagi bisa diselesaikan.
Para pelaku pasar merasa yakin dan optimis bahwa vaksin ini bisa didapatkan dan segera disebarluaskan. Tentu saja hal ini memberikan pengaruh besar terhadap posisi mata uang dolar AS. Dinyatakan Indeks dolar AS, kekuatan USD pada enam mata uang ada di sekitar angka 92,27 dengan melemah 0,1 persen pada hariannya. Hal ini tentu tidak bisa diabaikan begitu saja.
Posisi ini sudah pasti bukanlah sesuatu yang menguntungkan terutama bagi mata uang dolar AS. Apalagi ada banyak juga pasangan mata uang bergantung pada USD. Oleh karena itu, memang harus ada solusi yang dilakukan agar posisinya tidak terus melemah karena adanya berbagai isu belakangan ini menerpa daerah Amerika Serikat silih berganti menimbulkan prediksi lainnya dari mata uang dolar AS.
Melemahnya Mata Uang Dolar AS
Melemahnya posisi dolar AS paling terlihat pada versus dolar komoditas pada pair-pair mayor. Tidak hanya itu, greenback juga terlihat melemah karena munculnya dukungan untuk prospek pemulihan ekonomi kawasan. Kondisi ini memang menjadi salah satu hal yang perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan perhatian bagi para investor dan pelaku usaha saat ini.
Greenback yang melemah melawan mata uang euro masih terus terjadi. Nilai tukar dari mata uang euro terhadap dolar AS berada pada angka 1.1874 yang menguat 0,17 persen pada angka harian. Memang apa saja bisa terjadi kapanpun pada dunia forex, tetapi kondisi seperti ini tentunya masih bisa berlangsung cukup lama karena adanya keadaan sulit sekarang.
Banyak kabar dan isu terjadi di Amerika Serikat sehingga bisa memengaruhi posisi mata uangnya. Setelah pemilihan presiden dan pembicaraan tentang stimulus ekonomi, ternyata masih ada hal lain yang bisa membuat angka posisi mata uang dolat kembali melemah. Hal ini menimbulkan dampak cukup besar bagi para investor.
Pertimbangan dari para pelaku pasar tentunya juga tidak sembarangan karena ada berbagai hal menjadi bahan perhatian mereka selama ini. Oleh karena itu, keputusan pelaku pasar sudah berdasarkan prediksi sebelumnya karena tentu saja tidak ada pihak yang ingin dirugikan dalam hal ini termasuk permainan forex dengan membeli mata uang dolar AS.
Vaksin Corona yang Optimis Bisa Segera Didistribusikan
Kabar bermunculan bahwa vaksin untuk mengatasi virus corona akan segera dilakukan pendistribusian pada sekitar pertengahan bulan Desember. Keyakinan ini semakin menguat karena posisinya sekarang vaksin tersebut sedang berada dalam proses pengawasan pada prosedur keamanan di Food and Drug Administration. Lembaga ini semacam BPOM yang ada di Amerika Serikat.
Beberapa negara lain juga sudah mulai untuk mempertimbangkan dan menyetujui regulasi untuk penyebaran vaksin tersebut dalam waktu dekat. Tentu saja fakta ini memberikan keyakinan lebih akan optimisme bagi para pelaku pasar mengenai vaksin corona tersebut nantinya akan memberikan dampak serta perubahan yang baik termasuk di bidang ekonomi.
Banyak pihak yang memproyeksikan bahwa dolar AS masih akan terus mengalami pelemahan. Hal ini sejalan dengan semakin berkembangnya optimisme pada rebound kondisi perekonomian global jika vaksin sudah bisa didistribusikan nantinya. Memang ada banyak pihak yang berharap banyak pada vaksin tersebut dalam jangka panjang nantinya di berbagai negara.
Bukan hanya isu akan vaksin corona, tetapi para pelaku pasar juga mulai fokus dengan adanya laporan kepercayaan konsumen AS serta hasil notulen The Fed. Laporan ini nantinya akan memengaruhi katalis pada pergerakan posisi mata uang dolar AS berikutnya. Sehingga banyak orang yang ingin memprediksi hal tersebut melalui berbagai data tepat dari Amerika Serikat.
Pergerakan posisi mata uang bisa saja berubah secara signifikan tanpa terduga karena kondisi politik, perekonomian, dan isu lainnya. Hal ini membuat siapa saja termasuk para pelaku pasar dan investor perlu untuk melakukan langkah antisipasi. Jangan sampai salah dalam mengambil keputusan yang nantinya akan merugikan diri sendiri jika sampai terjadi perubahan kondisi.