Setelah beberapa waktu dolar AS sempat melemah karena berbagai isu yang terjadi di sana, tetapi berkat data PMI manufaktur sudah mulai kembali menguat. Hal ini memang terjadi tiba-tiba dan mematahkan prediksi sebelumnya mengenai posisi mata uang AS dalam beberapa waktu ke depan.
Kondisi yang positif ini sempat sedikit melemah karena adanya kondisi politik dari pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Masih adanya perseteruan antara Joe Biden dengan Donald Trump tentu saja tetap memberikan pengaruh besar terhadap posisi mata uang AS hingga saat ini.
Para investor dan pelaku pasar memang memberikan banyak perhatian terhadap segala perubahan yang terjadi pada dolar AS. Tidak mengherankan karena memang dolar AS memiliki kekuatan besar untuk juga memberikan pengaruh terhadap mata uang lainnya. Kerugian yang didapatkan jika sampai salah langkah juga bisa cukup besar sehingga harus sangat berhati-hati.
Data PMI Manufaktur Penyelamat Dolar AS
Dolar AS mulai berada pada angka 56.7 setelah munculnya rilis data PMI manufaktur. Data yang positif ini memang menolong posisi mata uang dolar AS menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Munculnya data bagus ini memang tidak terduga sebelumnya, tetapi menjadi salah satu efek besar terhadap meningkatnya posisi mata uang dolar lebih baik dari angka beberapa waktu lalu.
Meskipun memang hingga saat ini masih ada berbagai isu berkembang di Amerika Serikat, tetapi data PMI manufaktur yang positif menunjukkan bahwa perekonomian di sana masih tetap kokoh. Meskipun juga harus merasakan adanya pembatasan berbagai kegiatan karena pandemi virus corona yang juga masih berkembang hingga sekarang.
Kekuatan dari bidang perekonomian di Amerika Serikat memang tidak bisa dipungkiri lagi masih ditopang oleh banyak sektor. Oleh karena itu, dengan berbagai kondisi yang ada saat ini dunia ekonominya masih bisa stabil. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya data konkrit dari lapangan mengenai kondisi ekonomi di Amerika Serikat.
Namun tentu saja dalam kondisi seperti ini apapun bisa terjadi kapanpun karena masih ada berbagai isu yang siap untuk melemahkan kembali posisi dari mata uang dolar AS ini. Banyak prediksi dari para analis tentang posisi dolar As yang belum tentu bisa bertahan lama dengan posisi menguatnya sekarang ini.
Berita baik ini memang masih diambang risiko melemah kembali sehingga harus sangat berhati-hati. Mengambil momen tepat adalah tugas para investor dan pelaku pasar agar tidak sampai tergelincir pada keputusan salah. Dalam hal ini tentu saja mengambil momen tepat untuk jual atau beli agar keuntungan yang didapatkan tetap optimal sesuai harapan meskipun nantinya dolar masih bisa melemah.
Risiko Dolar AS Masih Bisa Melemah Lagi
Reli dolar memang tidak bisa terus berada di posisi menguat ini karena adanya minat risiko pasar yang masih fokus untuk memperhatikan perkembangan dari pembuatan vaksin virus corona. Alasan ini yang sempat menjadi penghalang dolar AS untuk meningkatkan posisinya dan masih terus melemah beberapa waktu lalu.
Posisinya sekarang memang dinilai masih sangat rentan terhadap penurunan. Bahkan kepala strategi pasar Miller Tabak, yaitu Matthew Maley menyatakan jika indeks dolar kemudian menurun sampai di bawah 92 maka outlook teknikal dari greenback akan mengalami bearish. Tentu ini kabar yang tidak menyenangkan untuk banyak pihak.
Minat risiko pasar semakin menyudutkan dolar AS setelah munculnya berita bahwa mantan ketua dari The Fed sudah ditunjuk oleh presiden baru Amerika Seikat untuk menjadi menteri keuangan Amerika Serikat. Pelaku pasar menyambut hal ini dengan baik karena beliau dianggap sangat pro terhadap stimulus selama menjabat sebagai ketua The Fed.
Oleh karena itu, bagi para investor dan pelaku pasar memang harus sangat berhati-hati dan bersiap dengan segala kemungkinan yang ada. Apapun bisa terjadi secara tiba-tiba, tetapi memang posisi dolar AS yang masih sangat rentan perlu untuk diwaspadai. Jangan sampai mengambil kesempatan salah kemudian hasil merugikan bagi diri sendiri.
Semua perkembangan isu yang ada memang harus terus diikuti dengan baik agar tidak sampai lolos dari pengawasan. Setiap langkah yang diambil juga perlu berdasarkan pertimbangan matang apalagi bagi yang memang bermain di ranah dolar AS dengan berbagai kemungkinannya sekarang ini.