Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Dollar AS Merangkak Naik, Sedangkan GBP/USD Mengalami Penurunan Tajam

Dollar AS Merangkak Naik, Sedangkan GBP/USD Mengalami Penurunan Tajam

by Didimax Team

Semenjak kebijakan ekonomi diambil oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, kini nilai tukar Dollar AS mulai merangkak naik. Nilai tukar Dollar AS ini pun tidak diikuti dengan nilai tukar mata uang lainnya, seperti Great Britain Poundsterling (GBP) terhadap United States Dollar (USD). Nilai tukar GBP/USD kini mengalami kemerosotan cukup tajam
 
Bahkan, nilai tukar GBP/USD ini telah mengalami penurunan cukup signifikan selama 3 hari berturut-turut. Hingga kini, nilai tukar GBP/USD tertahan di angka 1,3727 atau menurun sekitar 0,10% intraday. 
 
Padahal, di awal tahun 2021 ini nilai GBP/USD masih sangat tinggi. Hal ini tidak lepas dari adanya “biden effect” yang mengambil beberapa kebijakan untuk meningkatkan nilai tukar Dollar AS. 
 
Alhasil, langkah Biden ini dirasa berhasil untuk menstimulasi nilai tukar Dollar AS yang semakin hari semakin merangkak naik. Hanya saja, merangkaknya nilai tukar Dollar AS ini menyebabkan nilai emas turun dan GBP/USD pun menyusut tajam.
 

Kebijakan Joe Biden yang Dianggap Berhasil Menaikkan Nilai Tukar Dollar AS

 
Ada berbagai kebijakan yang diambil oleh Joe Biden selaku Presiden Amerika Serikat untuk menstimulasi pergerakan Dollar AS yang semula berada di titik terendah. Kini, nilai tukar Dollar AS semakin merangkak naik. Ada beberapa kebijakan yang dinilai oleh pengamat ekonomi dunia yang dinilai menjadi “titik balik” nilai tukar Dollar AS. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
 
1. Percepatan Proses Pembangunan Infrastruktur
 
Kebijakan pertama yang diambil oleh Joe Biden adalah mempercepat proses pembangunan infrastruktur di semua bidang. Tak tanggung-tanggung, Joe Biden telah menganggarkan sekitar US$ 3,0 Triliun. 
 
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Joe Biden ini pun langsung berimbas pada nilai tukar Dollar AS. Hingga kini, nilai tukar Dollar AS merangkak naik setelah mengalami penurunan cukup tajam di awal tahun 2021 ini.
 
2. Percepatan Proses Vaksinasi Warga Amerika Serikat
 
Kebijakan kedua yang diambil oleh Joe Biden adalah percepatan proses vaksinasi warga Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat ini tidak takut terhadap kenaikan harga pajak sementara untuk vaksin virus corona (Covid-19). Alhasil, kebijakan tersebut menyebabkan nilai tukar Dollar AS semakin merangkak naik. 
 
3. Adanya Rencana Multi-Miliar Dollar
 
Dan kebijakan ketiga yang diambil oleh Joe Biden adanya pembahasan tentang rencana multi-miliar Dollar AS. Wacana ini juga menstimulasi kenaikan nilai tukar Dollar AS. Meskipun tidak terlalu signifikan, kenaikan Dollar ini diprediksi akan selalu naik hingga pertengahan April mendatang.
 

Penyebab Nilai Tukar GBP/USD Merosot Tajam

 
Berbanding terbalik dengan nilai tukar Dollar AS, nilai tukar GBP/USD ini merosot tajam sejak 3 hari terakhir. Kini, nilai tukar GBP/USD menurun sekitar 0,10% atau tetap stagnan di angka 1,3727 intraday. Ada beberapa penyebab yang membuat nilai tukar GBP/USD ini merosot hingga mencapai titik terendah.
 
Penyebab pertama, adanya varian terbaru virus corona yang ditemukan di Inggris Raya. Varian terbaru virus corona ini tidak hanya membahayakan penduduk Inggris Raya, melainkan juga menyebabkan nilai mata uang Great Britain Poundsterling merosot.
 
Sehingga, Inggris Raya pun mulai mempersiapkan produksi vaksin terbaru guna membendung varian virus corona terbaru. Selain itu, Perdana Menteri Inggris Raya yakni Boris Johnson mengambil keputusan untuk memperketat pengawasan terhadap peredaran virus corona varian terbaru.
 
Penyebab kedua, belum efektifnya proses vaksin corona terhadap masyarakat Inggris. Ya, pemerintah Inggris dinilai belum efektif untuk memvaksin para warganya. Sehingga, masyarakat Inggris masih harus menunggu lebih lama untuk dapat melakukan aktivitas normal. 
 
Sedangkan, vaksin Novavax yang diprediksi ampuh untuk membunuh varian virus corona terbaru akan sampai di Inggris sekitar 4 pekan kedepan. Penyebab ketiga, adanya rasa pesimis terhadap kebijakan Brexit juga dipercaya dapat melemahkan nilai tukar GBP/USD. Pelemahan nilai tukar GBP/USD ini diprediksi cukup panjang. 
 
Mengingat vaksin Novavax akan tersedia hingga 4 pekan kedepan, vaksin yang tersedia dinilai belum efektif, dan kebijakan Brexit dinilai masih belum sesuai dengan harapan. Maka dapat dipastikan jika nilai tukar GBP/USD semakin merosot tajam hingga pertengahan bulan April 2021.
 
Nilai tukar Dollar AS semakin hari semakin merangkak. Hal ini karena kebijakan Joe Biden selaku Presiden AS yang dirasa sangat berpihak kepada kenaikan Dollar AS. Berbeda dengan nilai tukar GBP/USD yang semakin merosot tajam. Beberapa pakar ekonomi menyatakan bahwa nilai GBP/USD akan merosot hingga pertengahan April 2021.