Adanya kondisi kesepakatan dari Pemerintahan AS, mengakibatkan nilai mata uang Asia mengalami penurunan dan beberapa aset lainnya. Seperti emas antam juga mengalami penurunan akibat melemahnya emas dunia saat ini.
Memang sudah diketahui bahwa harga emas antam juga tidak secara langsung mengikuti suatu konflik negara, melainkan beberapa factor. Salah satunya nilai tukar mata uang suatu negara melemah, maka harga dalam mata uang tersebut cenderung naik.
Atau bisa juga dari permintaan dan penawarannya di pasar global mampu mempengaruhinya. Terkadang konflik suatu negara mampu mempengaruhi juga pada permintaan dan pasokannya tetapi tetap tergantung kebijakan pemerintahannya.
Sehingga tidak memungkiri, bahwa keadaan suatu negara tetap akan terkait kebijakannya untuk hal apa saja. Bahkan dari permintaan ataupun pasokannya juga tergantung pada kebijakan pemerintahan itu sendiri.
Terlebih bagi investor akan menghadapi pengambilan keputusan untuk melindungi dari risiko besar. Bisa juga karena ketidakpastian dalam sentiment investor yang dianggap sebagai haven atau pelindung nilai.
Pelindung nilai dalam situasi ketidakpastian ekonomi maupun politik mampu membuat investor menjadi khawatir. Walaupun demikian, faktor lain seperti perkembangan pasar global juga bisa menjadi penentunya.
Harga Emas Antam Merosot Mengikuti Level Dunia
Diketahui harga emas antam pada perdagangan kembali menurun seiring merosotnya emas global di dalamnya. Ukuran 1 gramnya turun menjadi Rp5.000 menjadi Rp1.043.000 per batangnya.
Sementara untuk harga pembelian kembali, ditetapkan sebesar Rp935 ribu untuk per gramnya. Tentunya harga itu justru menurun dari harga sebelumnya serta diperjualbelikan secara beragam dari segi ukurannya.
Sementara itu antam umumnya mencerminkan pergerakannya lebih jauh secara internasional. Bahkan sebagai produsen dan pemasok yang diakui secara internasional, jika emas dunia turun secara otomatis ikut menurun.
Kekhawatiran lainnya juga terjadi ketika resesi parah mampu meningkatkan perkiraan, bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun mendatang. Sebaliknya, pada segi antam melanjutkan pelemahan sebesar Rp13.000 yang sebelumnya tidak bergerak sama sekali.
Turunnya tersebut jelas mengikuti ambruknya harga di dunia karena adanya dua pukulan dari AS. Pada perdagangannya, harga jatuh pada angka 0,85 % sejak dua bulan terakhir dan dua hari terakhir melemah menjadi 1,75%.
Kondisi negosiasi membuat emas dunia mengikuti lemah dengan adanya ketidakpastian dari kesepakatan tersebut. Walaupun diketahui, jika aset ini merupakan aset aman yang bisa dicari saat adanya peningkatan risiko.
Ataupun adanya ketidakpastian suatu ekonomi dalam negara, seperti ketika plafon utang AS bagi ekonomi AS menjadi risiko besar. Namun bagi, aset logam mulia ini merupakan suatu keberkahan jika naik secara drastis. Pada hari sabtu,27/05/23 diketahui naik pada pasar perdagangannya selama pekan dua hari ini.
Kondisi Naik Turunnya Pada Saat Kendala Dunia
Kabar mengenai antam naik menjadi berita positif mengingat tidak pernah naik selama dua hari terakhir kemarin ini. Namun, adanya kondisi tersebut masih diperkirakan turun oleh koreksi teknikal dan aksi segi profitnya. Mengingat data pertumbuhan lemah memicu kekhawatiran akan permintaan yang ada.
Disisi lain, adanya kabar melemahnya rupiah memperkuat nilai tukar mata uangnya terkait hal itu. Jika mata uang Indonesia menguat terhadap mata uang dunia, harga emas Antam dalam mata uang rupiah cenderung menurun, meskipun harga emas dunia tetap stabil. Walaupun sempat naik mengikuti pergerakan internasional pada posisi US$1.946,33 per troy onsnya.
Tetapi secara keseluruhannya justru ambruk sebesar 1,52 % pada pekan ini, artinya sudah turun selama tiga pekan berturut – turut. Mengikuti rupiah yang juga mengalami penurunan sebagai mata uang Asia akibat negosiasi itu, secara besar berdampak pada antam.
Sebagai tolak ukur dan pemutusan adalah pada harga emas dunianya terlebih dahulu, jika naik maka ikut naik. Suatu tamparan keras dari kesepakatan yang belum pasti di AS mampu membuat emas antam ambruk seiring logam mulia dunia merosot secara tajam.
Namun, berbanding terbalik jika turun sangat tajam juga akan mempengaruhi sangat tajam untuk penjualan di pasar modalnya. Serta harus mengingat, bahwa produk tersebut dapat secara fluktuatif mampu dipengaruhi oleh factor di atas. Sehingga, harus pintar – pintar dalam melakukan riset dan analisis agar terhindar dari risiko besar.