Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Emas Mengalami Penurunan, US Dollar Langsung Koreksi

Emas Mengalami Penurunan, US Dollar Langsung Koreksi

by Didimax Team

Beberapa waktu ke belakang emas nampak memperlihatkan tanda-tanda berada pada situasi stabil. Kondisi ini sudah terjadi beberapa waktu dan menimbulkan optimisme pada beberapa pihak. ini wajar mengingat emas sendiri adalah aset yang sangat populer.

Dengan popularitas tersebut, banyak pihak menginginkan agar emas ini terus berada pada kondisi stabil. Namun hal berbeda terjadi kali ini. Emas yang tadinya berada pada situasi stabil, langsung memperlihatkan penurunan emas.

Penurunannya sendiri memang tidak terlalu signifikan. Tetapi walaupun situasinya seperti itu, banyak pihak mengaku terkejut dengan penurunan yang sekarang terjadi. Yang membuat situasi ini unik, penurunan tersebut malah langsung diikuti dengan perubahan pada dollar. 

Beberapa waktu setelah penurunan emas terlihat, US Dollar langsung mengalami koreksi. Koreksi ini jelas disebabkan banyak aspek. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Federal Reserve menjadi salah satu faktornya. 

Namun nampak unik ketika emas dan US Dollar mengalami perubahan di waktu yang tidak berbeda jauh. Bahkan banyak pihak mengatakan kalau perubahan keduanya merupakan sesuatu yang sangat berhubungan.

 

Emas Mengalami Aksi Jual Teknis

Penurunan yang terjadi pada emas sendiri didasari oleh situasi unik. Banyak pihak menyebut situasi ini sebagai aksi jual teknis. Ini terjadi karena emas sempat mencapai angka tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.

Aksi jual teknis sendiri adalah kondisi di mana banyak pemilik emas memutuskan untuk menjual asetnya. Ini terjadi pada satu waktu dan memberikan efek instan terhadap harga emas itu sendiri. Sebenarnya kejadian ini sendiri sudah diperkirakan oleh banyak pihak.

Tetapi tidak ada yang memperkirakan kalau kondisinya akan separah ini. Itu karena, kebanyakan orang mengatakan kalau aksi jual ini pasti dilakukan namun tidak akan terlalu berpengaruh terhadap harga emas itu sendiri. 

S&P Global Flash US Composite PMI juga memberikan laporan unik. Laporan yang diberikannya berkaitan dengan perkiraan untuk sektor jasa manufaktur. Sekarang terdapat informasi kalau kedua indeksnya berada di wilayah kontraksi yang dalam.

Ini jelas menjadi posisi yang sangat unik untuk pengamat ekonomi. Tidak banyak yang sadar ketika kedua indeks tersebut bergerak hingga sedalam ini.

Aktivitas di Sektor Jasa Meningkat

Adanya informasi tersebut dibarengi dengan data yang dirilis oleh PMI manufaktur. Pada data yang dikeluarkan, kenaikan terlihat dengan sangat jelas. Datanya meningkat hingga 46,8 di mana pada bulan Desember saja datanya hanya berada di angka 46,2.

Angka ini jelas keluar dari ekspektasi yang dikeluarkan oleh banyak pihak. Itu karena, kebanyakan orang memprediksi kalau datanya hanya akan berada di kisaran 46. Kenaikan sebenarnya terlihat juga pada aktivitas di sektor Jasa.

Pada bulan Desember lalu, angkanya berada di 44,7. Sekarang peningkatan sudah terjadi dengan cukup signifikan. Itu karena angkanya sendiri meningkat hingga 46,6. Dengan informasi tersebut, nampak jelas kalau kondisi ekonomi sedang berdetak lebih tinggi.

Namun ada pernyataan menarik yang dikeluarkan oleh Chris Williamson. Ia adalah kepala ekonom bisnis di S&P Global Market Intelligence. Menurutnya kondisi ini masih belum bisa dikatakan aman sepenuhnya.

Itu karena risiko terjadinya resesi masih tumbuh hingga sekarang. Dengan situasi ini, kehati-hatian masih tetap perlu diterapkan oleh setiap pihak agar kemungkinan terjadinya situasi yang lebih buruk bisa diminimalisir.

US Dollar Naik Dalam Perdagangan yang Tenang

Kondisi ini sekarang terjadi pada US Dollar. US Dollar justru mengalami koreksi di mana koreksi ini membuatnya naik. Sebenarnya situasi ini sangat berhubungan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Federal Reserve.

Itu karena, banyak pelaku pasar yang lebih fokus pada kebijakan Federal Reserve tersebut. sedangkan kebijakannya sendiri baru akan dirilis pada minggu depan. Harga energi global sendiri sekarang sedang mengalami penurunan.

Belum lagi ada perlambatan inflasi yang sekarang mulai terlihat. Adanya kedua hal tersebut menjadi pemicu di mana mulai muncul spekulasi terkait suku bunga. Banyak orang memprediksi kalau kenaikan suku bunga yang selama ini dilakukan akan dihentikan.

Pada bulan Desember lalu, kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Fed mencapai 50 basis poin. Banyak orang memprediksi, kalau minggu depan ketika kebijakan terbaru rilis, angkanya akan menurun. 

Ahli ekonomi sendiri mengatakan kalau kenaikannya akan berada di kisaran 25 basis poin. Ini membuat kenaikan tersebut hanya setengahnya dari apa yang terjadi pada bulan Desember.

Masih layak dinantikan seperti apa kebijakan yang akan dirilis oleh Federal Reserve. Jika melihat situasi sekarang, prediksi terkait hal ini memang sudah banyak yang melesat.