Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Euro Melemah Diduga karena Rudal Rusia di Polandia

Euro Melemah Diduga karena Rudal Rusia di Polandia

by Didimax Team

Euro ternyata kembali menunjukkan pelemahan sesudah jatuh secara tajam terhadap USD pada hari Selasa. Hal tersebut ternyata menyusul laporan bahwa rudal Rusia sudah menghantam Polandia bahkan menewaskan hingga 2 orang sekaligus. 

Adapun berdasarkan dengan informasi, Euro terakhir mengalami kenaikan 0,06% pada $1,0331 sesudah jatuh sebanyak 0,44%. Sebelumnya mata uang tersebut naik sebanyak 1,5% terhadap greenback menyusul dengan data ekonomi. 

Associated Press mengutip seorang pejabat senior dari intelijen AS menyampaikan bahwa rudal Rusia sudah menyerang ke Polandia anggota Nato. Hal tersebut juga mengikuti laporan sebelumnya dari pihak Polandia Radio ZET bahwa terhadap dua rudal sudah menghantam Przewodow.

 

Euro Melemah terhadap Safe-Haven Dollar 

Kurs Dollar dan Euro memang sedang bergejolak di hari ini karena para investor mencoba untuk menafsirkan laporan mengenai rudal Rusia di mana kemungkinan besar salah sasaran. Di mana rudal tersebut mengenai anggota Nato Polandia dan 2 orang tewas. 

Ini menyebabkan Euro melemah cukup tajam terhadap Safe-Haven Dollar. Sedangkan ekuitas memangkas kekuntungan sesudah adanya laporan Ponadia. Di mana memicu bahwa perang sembilan bulan yang terjadi pada Ukraina dan Rusia bisa lebih panjang. 

Berdasarkan informasi dari petugas kebakaran mengatakan bahwa dua orang sudah tewas di dalam ledakan Przewodow. Ini adalah desa di Polandia Timur dimana dekat dengan perbatasan di Ukraina. Sedangkan seorang pejabat Nato mengatakan aliansi tengah menyelidiki laporan apabila rudal tersebut berasal dari Rusia. 

Namun demikian, pihak Kementerian Pertahanan Rusia memberikan pernyataan bahwa tidak terdapat serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan Ukraina-Polandia di mana dilakukan menggunakan alat penghancur Rusia. 

Di sisi lain, Pentagon juga mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa memberikan konfirmasi terkait dengan laporan tersebut. Gedung putih juga mengatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan pemerintah Polandia guna memperoleh informasi.

Marc Chandler, Kepala Strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York menyampaikan bahwa kondisi pasar sangat sensitive saat ini. Hal itu sehubungan dengan Ukraina sudah merebut kembali wilayah mereka yang sudah direbut oleh Rusia sesuai perang dimulai. 

Mata uang Euro sendiri naik sebesar 0,38 persen di 1,0364 Dollar sesudah jatuh hingga 0,44 persen menyusul dengan laporan Polandia. Indeks Dollar di mana berfungsi untuk mengukur greenback terhadap mata uang utama juga turun sebesar 0,23 persen sesudah naik menjadi 0,42 diiringi dengan laporan Polandia. 

Berita mengenai ledakan itulah ternyata sudah membayangi kenaikan Euro sebelumnya sesudah data ekonomi AS menunjukkan pelonggaran inflasi. Indeks harga produsen AS naik sebesar 8,0 persen dalam 12 bulan hingga Oktober dibandingkan ekspektasi ekonomi sebesar 8,2 persen. 

Data itulah ternyata juga menyusul kenaikan harga konsumen pada bulan Oktober di mana lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan masyarakat. Itu juga akan mendorong para investor di mana sudah memantau data inflasi dengan baik untuk tanda-tanda bahwa the FED mampu memperlambat kenaikan dari suku bunga. 

Argentina Setuju untuk Memperluas Kesepakatan Pertukaran Mata Uang dengan China 

Di sisi lain juga terdapat informasi di mana Argentina sudah menyutujui akan adanya ekspansi kesepakatan pertukaran mata uangnya dengan China sebesar $5 miliar. Presiden negara Amerika Selatan, Alberto Fernandez tersebut mengatakan bahwa itu merupakan langkah yang nantinya akan lebih baik karena berikan banyak senjata untuk mempertahankan Peso. 

Pemerintah dari Argentina juga perlu membangun cadangan devisa mereka di mana telah terkuras buat menutupi biaya perdagangan maupun pembayaran utang di masa mendatang. Membangun cadangan kembali itulah ternyata juga menjadi tujuan utama dari kesepakatan utang besar dengan pihak IMF. 

Berdasarkan dengan informasi Fernandez sesudah bertemu Xi di KTT G20 Bali, mengatakan bahwa Presiden Xi telah memberitahu pihaknya bahwa beliau memberikan wewenang kepada pemerintah China guna menciptakan 35 miliar Yuan di mana berarti ada $5 miliar tersedia secara gratis untuk Argentina. 

Menteri Ekonomi Argenita Sergio Massa juga menambahkan bahwa adanya pertukaran mata uang tersebut akan membuat pihak bank sentral mempunyai mata uang asli lebih banyak. Terutama untuk campur tangan di dalam pasar pertukaran sekaligus memperkuat Peso. 

Pihak Xi juga mengatakan bahwa nantinya China juga akan memperdalam kerja sama dengan negara Argentina untuk berbagai bidang. Adapun bidang tersebut seperti pertanian, infrastruktur, energi, dan masih banyak lagi.