Reli minggu lalu sudah terjadi pada GBP/USD dan kondisinya sukses memengaruhi situasi pasar. Ketika banyak orang memprediksi kalau kondisi tersebut akan berubah, relinya ternyata berlanjut hingga hari ini.
Ini membuat posisinya terus berlanjut setelah sempat menyentuh level psikologis di angka 1,2000. Ada juga traksi positif yang didapatkan pada tiga hari berturut-turut. Kenaikan yang sekarang terjadi sendiri tidak bisa dikatakan sembarangan.
Itu karena posisinya mencapai titik tertinggi lebih dari satu bulan terakhir. Ini membuat levelnya berada di kisaran 1.2240. Sekarang nampak jelas kalau ada perubahan dalam sentimen terhadap risiko global.
Kondisi ini tentu bukan disebutkan tanpa bukti. Ada tanda berupa pemulihan pada ekuitas berjangka yang terjadi di AS. Hal tersebut berefek pada tertekannya safe-haven dari US Dolar. Tekanan yang terjadi sendiri sukses membuatnya bergerak ke level terendah.
Ini bisa dilihat jika dilakukan perbandingan sejak tanggal 14 Februari 2023. Pada gilirannya, peran dari situasi ini nampak mengalami perubahan. Sekarang situasinya bertindak menjadi pemberi dukungan terhadap pasangan GBP/USD.
Jika dilihat pada situasi sekarang, ada peluang untuk melakukan memperketat kebijakan secara lebih agresif. Kebijakan yang dikeluarkan oleh The Fed ini perlu diambil karena terlihat jelas kalau US Dollar sudah semakin tertekan dari hari ke hari.
Ini terjadi terutama setelah terjadi keruntuhan terhadap dua bank AS ukuran menengah. Kedua bank tersebut antara lain Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Jika dilihat dari data yang dirilis, keruntuhan tersebut sudah tidak bisa dihindari.
Namun jika jelas merupakan tamparan bagi para pemangku kepentingan. Terlebih lagi adanya keruntuhan tersebut membuat keruntuhan lainnya menjadi lebih mungkin.
Ada Prediksi Terhadap Kenaikan Suku Bunga
Desas desus mengenai perubahan suku bunga sekarang semakin terdengar. Ada satu suara yang menggema di pasar dan nampaknya akan menjadi kebijakan terbaru. Sekarang banyak orang memprediksi kalau kenaikan suku bunga akan dilakukan pada 25 basis poin.
Sebenarnya sudah ada pertemuan kebijakan moneter yang dilakukan oleh FOMC. Pada pertemuan tersebut, terdapat perkiraan kalau kenaikan suku bunga akan mencapai 50 basis poin dan bahkan ada beberapa orang yang memprediksi lebih tinggi.
Namun sekarang hasil pertemuan tersebut nampak tidak terlalu diperhatikan. Itu karena, situasi sekarang membuat kenaikan hingga 50 basis poin atau lebih tinggi menjadi tidak realistis. Kenaikan di angka 25 basis poin nampak lebih normal.
Jika melihat pada situasi sekarang, suku bunga di paruh kedua tahun ini nampaknya akan mengalami pemangkasan. Ini terjadi karena suku bunga tersebut memberikan efek berupa penurunan yang sangat tajam terhadap imbal hasil obligasi treasury AS.
Ada data yang cukup mengkhawatirkan ketika melihat pada obligasi pemerintah AS 2 tahun terakhir. Pada data tersebut, terlihat bahwa situasinya sangat peka terhadap suku bunga. Terlebih lagi ada penurunan tiga hari terbesar yang terjadi pada minggu lagu.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kondisi lebih buruk hanya pernah terjadi pada Oktober 1987 pada kejadian Black Monday. Situasi ini saja membuat kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan.
Beberapa Reposisi Perdagangan Mendekati Pertemuan Utama
Ada beberapa reposisi perdagangan yang dapat diamati mendekati pertemuan utama bank sentral. Intinya situasi ini pasti mendorong imbal hasil dari obligasi AS ke arah yang lebih tinggi. Walaupun patut diakui, penguatan AS tidak terlalu banyak mendapat dukungan.
Jika ingin kondisi berbeda terjadi, perlu ada data ekonomi yang berperan sebagai penggerak pasar utama. Namun hingga informasi ini dikeluarkan. Data ekonomi semacam itu belum terlihat. Oleh karena itu, fokus akan tetap diberikan pada keputusan FOMC.
Keputusannya sendiri baru akan dikeluarkan pada hari Rabu. Selain itu, masih ada kebijakan dari Bank of England. Kebijakan ini sendiri baru akan dikeluarkan pada hari Kamis. Para pelaku pasar memang tidak bisa bersantai di minggu ini.
Jangan lupa kalau di hari Rabu akan ada juga perilisan terhadap angka inflasi konsumen. Perlu diingat kalau itu merupakan sebuah data makro yang sangat penting. Keberadaannya bisa berefek besar terhadap pergerakan jangka pendek dari GBP/USD.
Tetapi ingat, situasinya bisa saja berubah di luar perkiraan. Kuncinya terletak pada data ekonomi yang hingga hari ini belum ada kondisi mengejutkan. Jika data ekonomi tersebut sampai keluar, perubahan pada situasi terbaru pasti terjadi.