Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Harga Emas Naik Karena Dolar Turun, Tetapi Masih Bergantung Taper Fed

Harga Emas Naik Karena Dolar Turun, Tetapi Masih Bergantung Taper Fed

by Didimax Team

Emas stabil pada hari Jumat kemarin, itu didukung oleh sedikit penurunan dalam dolar, tetapi ketidakpastian atas langkah Federal Reserve AS selanjutnya untuk melepaskan langkah-langkah dukungan ekonominya membuat beberapa investor tetap ragu. 

Titik harga emas sedikit berubah pada $1.794,46 per ounce pada Jumat mala, sementara emas berjangka AS turun 0,2% menjadi $1.796,60. Ini turut memberikan dukungan untuk emas, karena indeks dolar melemah pada hari itu.

Akibatnya, emas batangan lebih menarik bagi mereka yang memegang mata uang lainnya. Namun mata uang AS masih berada pada posisi kenaikan mingguan pertama, yang juga menempatkan emas di jalur untuk penurunan mingguan sebesar 1,8%.

Emas agak melayang di sekitar $ 1.800, tetapi banyak pelaku pasar menunggu isyarat dan tidak bertindak. Ini disebabkan ketidakpastian seputar jadwal garis waktu pengurangan Fed. 

 

Investor Emas Mengikuti Petunjuk dari Fed

Karena emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik ketika suku bunga rendah, tetap saja beberapa investor menganggap emas sebagai nilai pelindung terhadap inflasi yang lebih tinggi akibat dipicu oleh stimulus besar-besaran.

Prospek Dolar AS Tergantung Keputusan Fed

Pembaruan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS kemungkinan akan mempengaruhi Dolar AS selama periode blackout Federal Reserve, hal ini karena bank sentral bersiap untuk kenaikan inflasi sementara.

Indeks Dolar AS telah melewati kisaran pembukaan untuk September karena dengan cepat menelusuri kembali penurunan menyusul laporan Non-Farm Payrolls (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan, tetapi Greenback mungkin menghadapi hambatan menjelang FOMC.

Pertumbuhan harga yang lebih lambat dapat menghasilkan reaksi bearish dalam Dolar AS karena FOMC mengakui bahwa ekonomi belum mencapai tujuannya dan bank sentral dapat mempertahankan jalan kebijakan moneter saat ini.

Namun, tanda-tanda inflasi yang terlihat memicu reaksi bullish dalam Dolar AS karena memberi tekanan pada FOMC untuk menormalkan kebijakan moneter lebih cepat, dan masih harus dilihat apakah pejabat Fed akan menerapkan perubahan material.

Sesuai perkembangan baru yang keluar dari ekonomi AS kemungkinan akan mempengaruhi Greenback menjelang keputusan suku bunga Fed berikutnya karena bank sentral memasuki periode blackout, dengan kemungkinan kenaikan lebih lanjut dalam Indeks Dolar AS. 

Emas Mereda di Tengah Ketidakpastian Atas Jadwal Taper Fed AS

Emas beringsut lebih rendah pada hari Jumat di tengah ketidakpastian keputusan jadwal taper Federal Reserve AS yang membuat sebagian besar investor menunggu. Adanya kenaikan dolar minggu ini menempatkan emas di jalur penurunan mingguan pertamanya.

Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, mengatakan lonjakan imbal hasil AS mencegah dana spekulatif bergerak secara meyakinkan ke emas. Kenaikan patokan imbal hasil Treasury AS merupakan dampak kondisi inflasi yang tetap bertahan, dalam 10 tahun ini. 

Kondisi inflasi yang terus berlangsung membuat harga emas yang memang sering dianggap pelindung di masa tersebut. Investor memilih emas Batangan tanpa bunga dengan pertimbangan bahwa peluang ini bernilai lebih tinggi.

Ditambahkan lagi oleh Melek bahwa data indeks harga produsen AS yang meningkat dapat mendorong orang untuk percaya bahwa The Fed dapat menunjukkan akomodasi yang sedikit lebih sedikit dengan pengurangan.

Para pelaku pasar masih setia bertahan di tempat masing-masing, memantau keputusan dari Fed dan bergantung terhadap hal tersebut. Harga emas batangan juga tidak mampu menghasilkan imbal hasil, itu memang akan naik saat suku bunga rendah. 

Investor masih menangkap berbagai sinyal, terlebih hasil laporan Fed yang terbaru, terlihat bahwa perekonomian AS sedikit mengalami penurunan di bulan Agustus. Pejabat Fed juga menambahkan lambatnya pertumbuhan ini tidak mempengaruhi rencana taper tahun ini. 

Emas terus melihat bahwa perdagangan terikat dan bergantung pada range serta keputusan Fed. Karena itu memang, terlebih jika dilihat dalam dollar, maka Fed yang memiliki dampak besar pada harga emas, menutur analisa Giovanni Staunovo.

Meskipun sempat sebelumnya harga perak turun sebesar 0,2% menjadi $24,03 per ounce, sementara platinum mengalami kenaikan harga sebesar 0,1% menjadi $977.63. Palladium naik 0,7% ke harga $2.194,78 tetapi mengalami penurunan lebih dari 8% untuk minggu ini.

Menunggu keputusan dan isyarat dari Fed, harga logam lainnya ikut terpengaruh, perak menjadi $23,86 per ounce, itu turun 0,9%. Platinum juga turun di harga $958,51 per ounce, membuat kedua logam tersebut merugi dalam pasar sepekan.

Palladium semakin merosot ke harga $2.142,12 per ounce, turun 1,7% menambah total penurunan harga dalam sepekan 11%. Adanya kekhawatiran atas manufaktur mobil di China dan di tempat lain menjadi penyebab permintaan platinum dan palladium ikut lebih rendah.