Harga emas memang menjadi salah satu aset yang diperhatikan para investor. Pasalnya, sebagai salah satu aset safe heaven, emas tidak pernah mengalami peredupan dari segi investor yang ingin memilikinya.
Harga emas kembali meningkat menjelang penutupan perdagangan pada Senin kemarin. Salah satu penyebabnya ialah adanya penurunan imbal hasil obligasi di AS sehingga investor mulai memburu emas.
Selain karena adanya penurunan imbal hasil tersebut, kekhawatiran akan kembalinya virus Corona menjadi salah satu alasannya. Hal ini menjadi alasan harga emas mengalami peningkatan di awal pekan ini.
Karena kekhawatiran inilah para investor mulai melepas aset mereka yang memiliki risiko tinggi dan beralih ke emas. Tentunya pengaruh harga emas ini tidak terlepas dari pihak Federal Reserve.
Hal ini membuat para investor sedang menunggu sinyal atau pernyataan dari the Federal Reserve yang merupakan Bank Sentral AS. Pernyataan ini terkait dengan kebijakan ke depannya yang dapat mempengaruhi emas.
Tentunya sebagai salah satu bank sentral yang mempengaruhi pergerakan emas, The Fed selalu ditunggu-tunggu. Para investor selalu mengharapkan pernyataan terkait dengan nilai emas supaya bisa meningkat.
Harga Emas Terbaru
Mengutip dari yang disampaikan oleh CNBC pada selasa kemarin, maka harga emas mengalami peningkatan hingga 0,5 persen. Peningkatan ini membuat nilai emas menjadi USD 1.787,76 setiap ouncenya.
Sementara itu, harga emas berjangka emas juga ikut naik sebesar 0,6 persen. Peningkatan ini menjadikan emas berjangka AS menjadi USD 1.788,10 setiap ouncenya pada waktu setempat.
Sebelum terjadinya peningkatan harga pada Senin kemarin, sebelumnya harga emas sudah mengalami peningkatan. Terhitung pada Jumat pekan lalu emas melonjak ke harga 1 persen pada perdagangan di hari tersebut.
Kenaikan pada hari Jumat tersebut disebutkan karena adanya data yang menunjukkan sentimen konsumen AS ambruk pada Agustus lalu. Tentunya peningkatan tersebut mempengaruhi perdagangan emas di hari berikutnya.
Sementara itu, akibat adanya pandemi Covid-19, terjadi peningkatan pembelian logam mulia atau emas di negara-negara Eropa. Hal ini disampaikan oleh seorang analis dari TD Securities bernama Daniel Ghali.
Ghali menyebutkan terkait akibat adanya sentimen dari Covid-19, membuat harga emas mengalami tekanan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa posisi short terakumulasi.
Peningkatan Harga Emas
Sebelumnya ketika dikutip dari Kitco pada Sabtu kemarin, pergerakan dari USD 100 sangat cepat dan fluktuatif, khususnya untuk ruang logam mulia. Hal ini menjadi salah satu penyebab kelajuan harga emas.
Menurut seorang analis, keadaan ini terlihat dari adanya ketertarikan para investor yang mengalami kekecewaan pada data ekonomi. Hal ini membuat para investor mulai beralih lagi ke emas.
Pada Jumat pekan kemarin harga emas mengalami pelonjakan harga menyentuh angka lebih dari USD 25. Hal ini terjadi seiring dengan Consumer Sentiment Index University of Michigan yang mengecewakan.
Kekecewaan ini terjadi akibat adanya penurunan harga emas yang menjadi 70,2. Hal ini juga membuat aksi jual dolar AS serta adanya penurunan imbal hasil dari obligasi AS.
Hal ini membuat emas mengalami hal positif pada peningkatan harganya. Seorang Kepala Strategi Global TD Securities bernama Bart Melek juga ikut berkomentar terkait peningkatan harga emas.
Bart menyebutkan bahwa dolar AS memiliki indeks penurunan menjadi 92,5. Selain itu, adanya penurunan signifikan yang terjadi dalam imbal hasil 10 tahun dan 30 tahun yang ikut berpengaruh.
Bart menambahkan bahwa saat ini pasar juga sedikit khawatir dengan adanya ekonomi dan varian Delta yang mulai menyebar. Hal ini juga menjadi pengaruh dari peningkatan harga emas dalam beberapa hari.
Selain itu, Bart melihat terkait USD 1.784 sebagai level resistance bagi emas pada fase berikutnya. Ia juga menambahkan terkait adanya posisi pendek pada emas yang mengambil keuntungan di USD 1.707.
Menurut Bart, pandangannya terkait emas secara umum ialah adanya kekuatan untuk beberapa hari terakhir secara lebih banyak. Hal ini dikarenakan adanya harga akan tetap akomodatif terhadap peningkatan harga emas.
Sebagai salah satu aset yang memiliki kategori cukup aman meskipun adanya penurunan, emas terus diburu investor. Beberapa hari terakhir emas mengalami peningkatan meskipun tidak begitu signifikan.