Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Harga Minyak Mentah Diprediksi Naik 1%, OPEC+ Mulai Genjot Produksi

Harga Minyak Mentah Diprediksi Naik 1%, OPEC+ Mulai Genjot Produksi

by Didimax Team

Setelah mengalami penurunan harga cukup signifikan, kini harga minyak mentah diprediksi bakal naik lebih dari 1%. Kenaikan harga minyak mentah tersebut membuat OPEC+ merasa optimis dan berencana menambah produksi. Pasalnya, cadangan minyak mentah hanya cukup untuk stok beberapa hari saja.

Sehingga, OPEC+ berencana akan menambah pasokan minyak mentah untuk semua varian mulai dari Brent hingga West Texas Intermediate (WTI). Kenaikan harga minyak mentah ini juga diprediksi akan dimanfaatkan oleh OPEC+ untuk menambal kerugian di beberapa minggu lalu. 

Sebab, minggu-minggu lalu harga minyak mentah sempat anjlok di kisaran 4,2% hingga 4,6%. Sehingga, OPEC+ sempat mengurangi produksi minyak dan memotong komisi para anggota. Dengan meningkatnya harga minyak mentah, bisa saja kebijakan tersebut akan dicabut oleh otoritas OPEC+.

 

Ini Dia Penyebab Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia

Kenaikan harga minyak mentah dunia ini disebabkan oleh beberapa faktor “kunci”. Ditengah mobilisasi Joe Biden yang mengeluarkan berbagai kebijakan yang sempat membawa “angin segar” untuk meningkatkan nilai tukar Dollar AS. 

Alhasil, meningkatnya nilai tukar Dollar AS menyebabkan harga emas berjangka dan minyak mentah dunia mengalami penurunan tajam. Namun, kebijakan yang dikeluarkan oleh Joe Biden nyatanya hanya berimbas sesaat. 

Sebab, harga emas berjangka dan minyak mentah dunia pun diprediksi akan kembali pulih. Selain itu, ada beberapa faktor penyebab kenaikan harga minyak dunia. Faktor penyebab pertama, adanya peningkatan data ekonomi yang cukup kuat dari pasar China dan Amerika Serikat. 

Peningkatan data ekonomi ini mampu menstimulasi kenaikan harga minyak, baik varian Brent maupun West Texas Intermediate (WTI). Faktor penyebab yang kedua, sentimen pasar menunjukkan aktivitas positif. Hal ini tidak lepas dari faktor jasa Amerika Serikat yang mengalami peningkatan cukup tinggi sejak bulan Maret 2021 lalu.

Faktor yang ketiga, sektor jasa China juga mengalami peningkatan cukup signifikan. Di tengah ancaman wabah virus corona gelombang ketiga, China tetap produktif hingga mengalami pertumbuhan ekonomi cukup pesat di pasar Asia. Alhasil, harga minyak pun diprediksi kembali stabil.

Faktor yang keempat, Inggris Raya mulai menerapkan kebijakan pelonggaran lockdown total yang mulai berlaku sejak ditemukannya varian virus corona terbaru. Perdana Menteri, Boris Johnson mengaku bahwa pelonggaran lockdown ini akan diterapkan jika semua warga Inggris Raya telah diberi vaksin. 

Sementara itu, proses distribusi vaksin AstraZeneca diprediksi akan berjalan lancar. Oleh sebab itu, beberapa Negara pun mulai menerapkan kebijakan pelonggaran lockdown jika semua warganya telah menerima vaksin virus corona.

Perkiraan Besaran Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia

Untuk semua varian minyak mentah dunia ini memang mengalami peningkatan cukup signifikan. Untuk minyak mentah varian Brent ini mengalami kenaikan harga sekitar 59 sen dan berada di kisaran harga US$ 62,74 per barel. 

Sementara itu, harga minyak mentah untuk varian West Texas Intermediate (WTI) ini mengalami peningkatan harga sekitar 68 sen atau 1,16% di angka US$59,33 per barel. Meskipun harga minyak mentah naik, namun daya beli dirasa masih cukup rendah. Sebab, masih banyak Negara yang berjuang untuk mengendalikan wabah virus corona.

Jadi, peningkatan harga minyak ini juga tidak menjadi kabar baik bagi organisasi OPEC+. Maka dari itu, beberapa Negara juga tengah mengupayakan percepatan proses vaksinasi. Sebab, banyak toko atau retail yang terpaksa tutup karena adanya kebijakan dari pemerintah setempat. Alhasil, perekonomian pun sempat terganggu akibat kebijakan lockdown.

Terusan Suez Diprediksi Akan Beroperasi Kembali, Apakah Berpengaruh ke Harga Minyak Mentah?

Beberapa pakar ekonomi global menyatakan bahwa ditutupnya Terusan Suez juga sembat menyebabkan harga minyak melemah. Sebab, kapal-kapal tanker harus menunggu beberapa hari untuk dapat berlayar kembali. Dan baru-baru ini, tersiar kabar bahwa Terusan Suez akan kembali dibuka. 

Sehingga, proses pengiriman minyak mentah ke beberapa Negara yang melewati kawasan tersebut akan segera sampai. Alhasil, kabar tersebut menjadi “angin segar” karena harga minyak mentah dunia varian Brent dan WTI akan kembali stabil.

Di awal pekan kedua bulan April 2021, harga minyak mentah diprediksi mengalami kenaikan cukup signifikan di angka 1%. Kenaikan tersebut disebabkan karena data ekonomi dari jasa China dan Amerika Serikat. Selain itu, kabar Terusan Suez akan dibuka kembali juga menjadi “angin segar” bagi Negara yang tergabung dalam OPEC+.