Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Harga Minyak Sedikit Turun Namun Permintaan Tetap Tinggi

Harga Minyak Sedikit Turun Namun Permintaan Tetap Tinggi

by Didimax Team

Pada akhir waktu perdagangan di hari Selasa pagi, harga minyak dunia mengalami penurunan setelah mencapai harga tertinggi selama setahun. Data produksi industry Amerika yang dirilis bulan September menunjukkan penurunan, hal ini meredam sedikit kebutuhan minyak mentah. 

Namun peralihan bahan bakar dari gas alam dan batu bara ke minyak, di tengah kekurangan pasokan batu bara dan gas alam dunia dapat membantu mengurangi kerugian minyak mentah. 

 

Harga Minyak Mentah Bervariasi

Harga minyak dijual beragam, minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan November menyentuh harga USD 82,44 per barel atau naik 0,19 %. Dengan harga tertingginya sejak bulan Oktober 2014 adalah USD 83,87.

Minyak berjangka Brent untuk pengiriman bulan Desember ditutup pada harga USD 84,33 per barel atau turun 0,6 %. Setelah pernah mencapai harga tertingginya yaitu USD 86,04 per barel, yang merupakan harga tertinggi sejak bulan Oktober 2018. Kontrak keduanya naik setidaknya 3,0 % pada minggu lalu.

Walaupun begitu, sentiment keseluruhan untuk minyak mentah tetap mengalami peningkatan atau tren naik karena tidak ada peningkatan produksi besar oleh Amerika atau OPEC (Organisasi Negara Pengekspor Minyak).

Harga minyak Brent bisa mencapai $90 dolar per barel pada akhir tahun ini karena ketatnya pasokan pasar minyak global ditambah dengan adanya dekarbonisasi di Amerika sehingga peningkatan produksi dalam jumlah besar dibatasi.

OPEC juga tetap teguh pada rencana untuk meningkatkan pasokan minyak dengan lambat. Penyulingan minyak akan meningkatkan produksi minyak guna memenuhi permintaan minyak mentah di Asia, Eropa dan Amerika.

Karena margin minyak yang tinggi, para penyuling secara global meningkatkan produksi. Proses produksi dapat terhenti sementara ketika masa pemeliharaan. Kapasitas terpakai penyulingan minyak di Amerika turun dalam beberapa minggu terakhir.

Jika penyuling Amerika mulai berproduksi lagi maka pasokan minyak akan terus mengetat. Permintaan minyak yang tinggi dan kekhawatiran tentang tingkat penyulingan yang rendah ketika masa pemeliharaan membuat pasar khawatir.

Karena hal itu dapat menekan penyuling untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan minyak sulingan dan bensin yang sangat kuat. 

Pasokan Minyak Amerika Cukup Ketat

Dalam minggu terakhir, stok minyak mentah Amerika turun 431.000 barel. Ada ekspektasi untuk meningkatkan produksi dan stok bensin sebanyak lebih dari 5 juta barel karena penyuling memotong pemrosesan ketika masa pemeliharaan.


Persediaan minyak Amerika di pusat pengiriman Oklahoma berada pada level terendah sejak bulan Oktober 2018. Stok bensin sedang berada pada level terendah sejak bulan November 2019.

Sementara itu permintaan minyak dunia akan meningkat seiring banyak perusahaan listrik yang beralih dari penggunaan bahan bakar gas alam dan batu bara ke minyak mentah. 

Kendala pasokan semikonduktor sempat menghambat produksi kendaraan bermotor. Ini menjadikan jumlah produksi pabrik di Amerika menurun sangat tajam pada tujuh bulan terakhir yaitu di bulan September. Kendala tersebut juga menghambat pertumbuhan ekonomi.

Pasar minyak dibuka dengan semangat optimisme yang tinggi, namun data yang lemah pada sector produksi industri Amerika membuat orang kehilangan rasa percaya terhadap permintaan. Data industry China juga menunjukkan hal yang sama sehingga meningkatkan kekhawatiran.

Sentimen pasar minyak dibebani oleh data produksi industry yang lemah serta meningkatnya ekspektasi produksi minyak. Produksi minyak Amerika dari cekungan serpih diperkirakan meningkat pada bulan November.

Produksi minyak dari cekungan Permian Texas dan Mexico diperkirakan naik 62.000 barel per hari (bph) sehingga menjadi 4,8 juta barel per hari pada bulan depan seperti dilansir oleh Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) dalam laporan pengeborannya.

Dari tujuh formasi serpih utama, total produksi minyak mentah diperkirakan akan naik 76.000 barel per hari sehingga menjadi 8,29 juta barel per hari pada bulan tersebut. 

Dorongan permintaan pada hari Senin tanggal 18 Oktober mulai datang ketika pelonggaran pembatasan Covid mulai dilakukan dan musim dingin di belahan bumi sebelah Utara menjadi lebih dingin.

Pelonggaran pembatasan perjalanan yang terjadi di seluruh dunia dapat memulihkan konsumsi bahan bakar minyak. Lebih lanjut, peralihan gas alam ke minyak bumi dapat meningkatkan permintaan minyak sebanyak 450.000 barel per hari pada kuartal keempat.