Hasil obligasi AS yang baru saja diumumkan ini membuat harga emas melambung tinggi. Pasalnya, nilai tukar Dollar AS kini mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Kenaikan harga emas yang cukup signifikan ini tentu saja menjadi angin segar bagi para investor. Pasalnya, harga emas hampir berada di titik terendah pada dua sesi sebelumnya.
Memang, pelemahan harga emas ini ditengarai oleh kebijakan Joe Biden yang berencana menggelontorkan dana cukup besar guna investasi di beberapa sektor. Alhasil, kebijakan tersebut membuat harga emas melemah dan nilai tukar Dollar AS .
Namun setelah hasil obligasi AS diumumkan, rally harga emas pun merangkak naik dan menyentuh angka$ 1,730 per ounce di awal pekan bulan April 2021. Untuk itu, kabar kenaikan harga emas tentu membuat para investor kembali bersemangat untuk memilih emas murni sebagai bahan investasi.
Pergerakan Harga Emas hingga Menyentuh Angka Tertinggi
Di pasar saham, harga emas berjangka di pasar Comex New York ini mendapatkan surplus sebesar US$ 12.80 atau mengalami peningkatan sebesar 0,8%. Kini, harga emas berjangka ditaksir mencapai US$ 1.7280,40 per ounce setelah sebelumnya berada di level tertinggi yakni US$ 1.731,05.
Tentu saja pergerakan positif ini menutup kerugian sebelumnya yang membuat harga emas berjangka sempat “hancur lebur” akibat tekanan Dollar AS. Memang, harga emas ini mengacu pada nilai tukar Dollar AS. Apabila nilai tukar mata uang Dollar AS melemah, maka harga emas berjangka akan naik dan begitu pula sebaliknya.
Hampir semua jenis investasi emas mengalami peningkatan cukup signifikan. Tercatat, emas Comex sempat mengalami peningkatan cukup signifikan sekitar 1,8% di angka US$ 1,600 per ounce. Hingga awal bulan April 2021, emas Comex hanya mengalami penurunan tipis di angka 0,2%.
Sementara itu, harga spot emas mengalami kenaikan cukup tinggi yakni di angka US$ 42,33 atau 2,5% dari harga sebelumnya. Kenaikan harga ini tentu saja bertujuan untuk menutup kerugian spot emas di dua sesi sebelumnya. Ya, harga emas berjangka hampir menuju ke titik terendah karena berbagai faktor penyebab.
Dan per hari ini, harga emas berjangka di semua jenis tetap stabil. Hal ini tak lepas dari pengumuman hasil obligasi AS yang berpihak pada peningkatan harga emas. Dengan peningkatan harga emas, maka investor berharap agar harga emas kembali normal dan mendapatkan keuntungan melimpah dari bisnis forex emas berjangka.
Dollar AS Merosot Ditengah Pengumuman Hasil Obligasi
Berbanding terbaik dengan harga emas, nilai tukar Dollar AS justru merosot ditengah pengumuman obligasi. Memang, isu kebijakan Joe Biden atau yang biasa disebut “Biden Effect” ini hanya berlaku beberapa pekan saja. Terlebih, kebijakan tersebut masih belum terealisasi. Alhasil, Dollar AS pun kembali melemah.
Kini, nilai tukar mata uang Dollar AS berada di angka 93. Sebelum pengumuman hasil obligasi ini, nilai indeks tukar Dollar AS dinilai cukup stabil di angka 1,77%. Namun setelah pengumuman hasil obligasi ini, nilai indeks tukar Dollar AS mengalami penurunan cukup tajam yakni 0,09% di angka 1,68%.
Faktor Penyebab Nilai Tukar Dollar AS Merosot Meskipun Biden Mengeluarkan Berbagai Kebijakan
Ada berbagai faktor mengapa nilai tukar mata uang Dollar AS kembali merosot, meskipun Joe Biden telah mengeluarkan kebijakan cukup besar di berbagai sektor. Memang, di awal-awal pengumuman kebijakan tersebut membuat nilai tukar Dollar AS mengalami peningkatan signifikan. Dilihat dari indeks nilai tukar Dollar AS ini berada di angka 1,77%.
Hanya saja, beberapa kebijakan yang disampaikan oleh Joe Biden selaku presiden Amerika Serikat ini masih sebatas wacana. Sehingga, kebijakan tersebut belum bisa direalisasikan. Alhasil, nilai tukar Dollar AS merosot. Hingga pekan ini saja, indeks nilai tukar Dollar AS berada di angka 1,68% atau turun sekitar 0,09%.
Penurunan nilai tukar mata uang Dollar AS terhadap mata uang Negara utama ini justru membuat harga emas merangkak naik. Maka dari itu, para investor harus berhati-hati dalam mengambil keputusan agar tidak mengalami kerugian saat memilih investasi Dollar AS.
Harga emas berjangka kembali stabil imbas dari hasil pengumuman obligasi AS. Harga emas tercatat hampir menyentuh angka tertinggi, yakni sekitar US$ 1,730 per ounce. Namun, kenaikan harga emas ini justru berimbas pada penurunan nilai tukar mata uang Dollar AS.