Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Dubes Indonesia untuk Turki Lalu M Iqbal melakukan pertemuan bersama Presiden Asosiasi Kontraktor Turki yaitu Erdal Eren serta Asosiasi Konsultan Irfan Aker hari Jum’at (5/11). Pertemuan tersebut merupakan langkah lanjutan setelah Indonesia dengan Turki melakukan pertemuan bilateral secara virtual pada Juni 2020 lalu.
Seperti diketahui prioritas utama Presiden Jokowi dalam target investasi luar negeri salah satunya untuk pembangunan infrastruktur. Diantaranya pembangunan dalam infrastruktur bidang sumber daya air, perumahan dan bidang konektivitas.
Menteri Basuki mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan anggaran sekitar 450 juta Dolar AS untuk menopang pembangunan. Sedangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara hanya sampai 30 persen untuk menutupi anggaran pembangunan tersebut.
Basuki juga menambahkan seperti dikutip dalam rilis Kementerian PUPR Sabtu, 6 November 2021 bahwa untuk menutupi 70 persen gap keuangan. Pemerintah membuat skema pembiayaan kreatif serta insentif pajak khusus untuk penanam modal baru agar dapat menarik para investor.
Proyek yang Ditawarkan Menteri PUPR Basuki
Menteri Basuki mengatakan ada 24 proyek yang mempunyai sifat solicited dan unsolicited dengan nilai 19 miliar Dolar AS. Serta terdapat diantaranya 10 proyek untuk Public Private Partnership yang terbuka penawarannya dengan nilai 9,2 miliar Dolar AS.
Proyek tersebut diantaranya terdiri atas sembilan proyek untuk pembangunan jalan tol ditambah satu bendungan. Pembangunan bendungan akan mendukung pemanfaatan energi terbarukan sebagaimana visi pembangunan Indonesia nantinya.
Sembilan proyek tol tersebut diantaranya Tol Semanan – Balaraja dengan panjang 32,7 km, Tol Sukabumi - Ciranjang sepanjang 26 kilometer, Tol Malang - Kepanjen 29,7 km, Tol Sentul Selatan - Karang Barat 61,5 km. Serta Jalan Tol Kamal - Teluk Naga - Rajeg 28,6 kilometer, Jalan Tol Bogor - Serpong 31 kilometer, Teluk Naga - Rajeg 28,6 kilometer, dan Jalan Tol Cikunir - Karawaci Elevated 40 kilometer.
Sementara proyek bendungan termasuk didalamnya proyek Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Mini Hidro yang akan dibangun di Bendungan bintang Bano, NTB. Basuki juga menambahkan Kementerian PUPR terbuka untuk berbagai proyek infrastruktur lainnya yang ada di Indonesia.
Undang Undang Cipta Kerja dalam Pemenuhan Gap Keuangan Indonesia
Basuki mengatakan Undang – Undang Cipta Kerja telah membuka kesempatan yang besar dagi pengusaha di Turki untuk melakukan investasi pada bidang Infrastruktur Indonesia. Undang – Undang Cipta Kerja akan mendukung serta memenuhi kebutuhan gap keuangan pembangunan yang tidak bisa dicover oleh APBN.
Saat ini diketahui nilai investasi Indonesia dengan Turki sudah mencapai 1,5 miliar Dolar AS dan diimbangi dengan kerjasama bilateral yang baik sejauh ini. Basuki juga mengatakan Indonesia dengan Turki memiliki potensi investasi yang cukup besar dan dapat diandalkan.
Menteri Basuki mendorong para kontraktor serta konsultan Turki agar dapat melakukan investasi dalam berbagai sektor infrastruktur di Indonesia. Diantaranya dalam skema kerjasama Engineering, Construction, Procurement atau kerjasama dengan Pemerintah Badan Usaha Indonesia.
Ada dua jenis platform yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia untuk memudahkan perusahaan Turki melakukan investasi. Pertama perusahaan dalam bentuk Perseroan Terbatas Milik Asing atau kedua sebagai badan Usaha Jasa Konstruksi Asing tambah Basuki.
Menteri PUPR Basuki juga menjelaskan bahwa Pemerintah menyadari perusahaan konstruksi milik Turki merupakan salah satu perusahaan terbaik di dunia, ditambah dengan keahlian serta pengalaman dalam bidang perumahan serta konstruksi jalan. Konstruksi Turki juga unggul dalam teknologi pembangunan jembatan dan terowongan ditambah Turki juga sudah berpengalaman dalam membangun ibu kota baru Kazakhstan di Nur Sultan.
Rangkaian Pertemuan Bilateral Menteri PUPR di Turki
Dalam perjalanan dinas luar negeri Menteri PUPR juga bertemu dengan Menteri Perdagangan Turki Mehmet MUS. Basuki mengatakan pertemuan tersebut diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi kerjasama pembangunan infrastruktur Indonesia dengan Turki serta memperkuat kerjasama bilateral kedua negara.
Setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Turki, Basuki melanjutkan pertemuan dengan Wakil Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki yaitu H.E Adil Karaismailoglu di Istanbul. Dalam pertemuan tersebut sudah disepakati negara Turki siap memberikan dukungan dalam percepatan pembangunan di Indonesia.
Pada pertemuan tersebut juga membahas penambahan frekuensi penerbangan Indonesia – Turki menjadi 10 kali dalam satu minggu dari yang semula hanya 6 kali. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan hubungan bilateral dalam bidang angkutan udara serta mendukung kegiatan perekonomian perdagangan barang, jasa, investasi serta mobilitas masyarakat.