Virus Corona yang pertama kali menyerang Wuhan, Cina di tahun 2019 akhirnya menyebar ke seluruh Dunia. Di tahun 2020 seluruh negara mengalami dampak yang begitu besar. Dampak tersebut mempengaruhi seluruh aspek suatu negara seperti bidang ekonomi, kesehatan, transportasi, dan lain lain.
Bidang ekonomi adalah aspek yang paling mencolok hingga saat ini. Tren penurunan terhadap beberapa komoditas seperti barang dagang hingga mempengaruhi nilai mata uang suatu negara. Tidak hanya mampu menyerang negara berkembang tetapi juga menyerang hingga ke negara maju.
Tidak ada satu negara yang luput dari serangan virus corona dan merasakan dampak pada bidang tersebut. Salah satunya adalah negara adikuasa yaitu Amerika Serikat. Beberapa kali negara tersebut masauk dalam berita mengenai ekonomi yang merosot turun, para investor yang mulai pergi meninggalkan pasar Amerika Serikat dan masih banyak lagi.
Kejadian yang membuat beberapa negara mengalami penurunan drastis terhadap mata uang negara tersebut karena banyak permintaan yang menurun padahal produksi tetap dilakukan. Pembatasan pergerakan banyak masyarakat membuat kebutuhan menjadi lebih sedikit dan terlalu ‘selektif’ dalam memilih.
Namun ada hal yang cukup menarik. Beberapa media sudah mengabarkan bahwa sebuah virus corona baru yang bermutasi dan menyebar di dunia saat ini mampu mendukung peningkatan nilai US Dollar. Hal tersebut membuat para masyarakat shock mendengarnya karena seharusnya mutase corona yang baru sangat berbahaya dan menular.
Corona Mengguncang Pasar Namun Menguatkan Dolar?
Ternyata hasil riset dari beberapa media mengatakan bahwa adanya penguatan US Dollar pada negara Amerika Serikat di tengah tengah pandemi seperti ini. Penguatan US Dollar tersebut dapat terjadi karena Inggris – sebagai negara yang berpotensi menularkan corona mutase – mulai gelisah terhadap mata uang dan volatilitas yang semakin sedikit demi hari.
Penguatan US Dollar juga menyebabkan beberapa dampak yang berbanding terbalik. Di negara bagian Eropa dan berlanjut ke Asia, misalnya menutup akses perjalanan dengan negara yang sudah ditetapkan seperti Inggris. Selanjutnya terjadinya likuiditas rendah mampu meningkatkan keuntungan dari US Dollar terhadap mata uang lain.
Kekuatan dari dua hal tersebut ternyata mampu membuat nilai US Dollar menjadi lebih kuat. Apalagi saat ini, kesepakatan antara Inggris dengan Amerika Serikat terkait vaksin yang akan segera direalisasikan bisa mempengaruhi nilai indeks harga US Dollar di pasar perdagangan.
Sebagai negara adikuasa, Amerika Serikat memiliki banyak kekuasaan pada negara lain. Namun hal tersebut tidak boleh digunakan secara sembarangan. Penggunaan kekuasan tersebut haruslah digunakan sebijak mungkin. Kemudian terjadinya new tipe corona akan membuat beberapa negara menjadi lebih miris ekonominya.
Strategi AS Terhadap Permasalahan yang Dihadapi
Namun, pihak pemerintah dan masyarakat tidak boleh bersenang hati terlebih dahulu terhadap berita. Hal ini karena penguatan terhadap US Dollar di tengah tengah pandemi yang tejadi harus selalu membuat setiap negara waspada. Kesalahan dalam pengambilan keputusan akan membawa kerugian pada negara tersebut.
Nilai US Dollar terbaru berada pada angka 90.145 yang kemudian mengalami penguatan menjadi 91.022 dalam semalam. Kekuatan virus corona yang bermutasi tersebut mampu membuat US Dollar berada pada atas paling 2-1 atau 2 tahun pada pekan lalu di angka 89.723. Perbedaan angka yang terjadi juga gap nya terlalu tinggi.
Beberapa ahli dalam bidang perdagangan pasar atau ‘forex’ mengatakan bahwa terkait vaksin yang akan segera direalisasikan belum ada yang dapat membuktikan bahwa vaksin tersebut tidak akan melindungi dari serangan mutasi virus corona. Namun seluruh warga termasuk warga Amerika Serikat dianjurkan untuk tidak gegabah dalam memutuskan.
Hal yang dapat dilakukan selagi menunggu vaksin tersebut dapat direalisasikan harus dilakukan pembatasan terhadap kehidupan masyarakat umum di Inggris. Hal tersebut karena di Inggris sudah hampir seluruh warga terkena virus corona yang bermutasi ini karena tingkat penularannya cukup tinggi.
Uji coba yang dilakukan pada negara Amerika Serikat dan Jerman sangat dinantikan oleh para investor mengenai realisasi vaksin tersebut. Data yang diberikan oleh kedua negara tersebut diharapkan kevalidan nya yang tinggi. Menggunakan vaksin untuk mengalahkan virus corona membuat sebuah harapan baru bagi seluruh warga di dunia.