Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Ketidakpastian Zona Euro Menyebabkan Harga Minyak Melemah

Ketidakpastian Zona Euro Menyebabkan Harga Minyak Melemah

by Didimax Team

Hingga hari Jumat tanggal 8 April kemarin dilaporkan zona Eropa mengalami kerugian mingguan karena harga minyak terus menerus melemah. Hal ini bukan tidak lain karena ekspor energi dari Rusia yang menyebabkan beberapa sektor perekonomian khususnya minyak mengalami masalah. Pihak zona Eropa akan membahas sanksi terhadap ekspor Rusia. 

Beberapa petinggi dari Uni Eropa seperti Josep Borell di agendakan akan menghadiri pertemuan dengan NATO. Pertemuan tersebut akan membahas beberapa langkah dan sikap yang diambil untuk menangani pihak ini. Uni Eropa dikabarkan akan melakukan larangan batu bara kepada Rusia. 

 

Nilai Minyak yang Terus Merosot Mengakibatkan Kerugian di Zona Eropa

Harga minyak terus mengalami penurunan karena Ketidakpastian yang diambil oleh pihak Uni Eropa terhadap sanksi yang akan diberikan kepada Rusia. Setelah itu para konsumen minyak yang mengambil dari Rusia akan dilakukan pelepasan cadangan minyak secara besar-besaran agar harga minyak kembali stabil. 

Beberapa imbas yang dirasakan oleh pengelolaan minyak mentah asal Amerika Serikat seperti West Texas Intermediate atau WTI, yang nilainya mengalami kerugian. Jumlah merosotnya harga minyak tersebut sebesar 20 sen atau sekitar 0,6%. Jadi minyak mentah dari WTI memiliki pasaran $96,03 per barelnya. 

Seperti yang telah kami singgung bahwa pihak Uni Eropa tidak akan diam saja menyaksikan fenomena ini terus berlangsung. Pihak Uni Eropa akan memberikan sanksi terhadap ekspor yang dilakukan Rusia, yang membuat harga minyak khususnya di zona Eropa mengalami penurunan. 

Uni Eropa dan NATO secepatnya akan mengagendakan pertemuan untuk membahas masalah ini. Dan juga embargo terhadap batu bara Rusia pada hari Jumat lalu yang telah diberikan sanksi dari pihak Uni Eropa. Dan selanjutnya embargo akan diterapkan terhadap ekspor minyak Rusia terhadap para negara konsumen. 

Salah satu negara yang membeli minyak mentah dari Rusia adalah India. Negara ini telah melakukan impor minyak mentah dari Rusia yang sedang melakukan diskon. Terkait dari beberapa pasar analisis yang menyatakan akan kehilangan 2 hingga 3 juta per barel di pasaran global. 

Menurut Jim Ritterbusch yang merupakan seorang Presiden Riterbusch and Asocciates LLC berpendapat bahwa meskipun kontrak dan kebutuhan kilang minyak yang diperlukan India telah terpenuhi, hal ini akan berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk melakukan pengembangan itu tegasnya. 

Pendapat lain juga di utarakan oleh Bank ANZ tentang rilis yang akan dilakukan oleh Amerika Serikat yang mengatakan bahwa meski sejak rilis stok terbesar yang dilakukan pada tahun 1980, hal ini dianggap akan gagal pada akhirnya dikarenakan fundamental yang terjadi di pasar minyak global. 

ANZ memberi pendapat rilis yang akan dilakukan bisa menyebabkan penundaan lebih lanjut dalam hal produksi yang dilakukan oleh produsen. Sehingga akan memberikan OPEC+ lebih banyak ruang dan kesempatan untuk melakukan produksi dan meningkatkan jumlahnya secara lebih lanjut. 

Analisis lainnya juga mengatakan bahwa rilis pasaran saham akan lebih menetralkan dan dapat memberi bantuan yang sangat berarti di era kekhawatiran akan ketatnya harga pasar sejumlah kebutuhan seperti yang sedang di alami oleh banyak orang pada saat ini. 

Commerzbank mengatakan bahwa mengingat ketatnya pasokan pasar pada saat ini tidak lagi dibenarkan, karena hal ini juga terjadi jika dilihat dengan tren dan harga yang sedang berlangsung tegasnya. Sehingga dampak yang sedang dirasakan pada saat ini membuat para petinggi di zona Eropa khususnya akan mengambil tindakan yang cepat. 

Ketergantungan Terhadap Minyak Rusia Selama Ini yang Masih Menjadi Kendala

Perlu diketahui pada beberapa saat yang lalu tepat setelah Amerika Serikat menyatakan rilis terbarunya, mencatat Brent mengalami penurunan nilai sekitar $12 per barelnya. Hal ini akan cukup berdampak serius apabila tidak cepat untuk ditangani menghentikan fenomena ini. 

Harga minyak mentah di zona Eropa memang banyak bergantung kepada Rusia selaku negara yang memiliki cadangan minyak mentah terbanyak. Dengan adanya sanksi kepada Rusia dan Rusia melakukan diskon dan ekspor kepada negara konsumen, membuat nilai minyak di pasaran global mengalami penurunan. 

Rusia tidak hanya mengekspor dan mendistribusikan minyak mentah kepada negara Uni Eropa sebelumnya, tetapi juga dengan gas alamnya yang banyak menjadi tumpuan banyak negara Eropa. Dengan adanya embargo terhadap Rusia maka tak menutup kemungkinan gas alam pun akan mengalami hal yang sama.