Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Kondisi Dolar AS Menutup Tahun 2020 Alami Pelemahan

Kondisi Dolar AS Menutup Tahun 2020 Alami Pelemahan

by Didimax Team

Kisah pandemi masih belum berakhir bahkan menjelang tutup tahun 2020 kabar mengenai virus corona jenis baru membuat masyarakat semakin dibayang-bayang kekhawatiran. Tidak pernah ada yang bisa memprediksi bahwa tahun 2020 akan menjadi masa sulit dalam berbagai hal bagi seluruh bagian negara di dunia. 

Kurang lebih setahun sudah dunia menjalani pandemi. Dampaknya cukup besar dan dapat dilihat pada bagian ekonomi. Tidak adanya kestabilan dalam berinvestasi bagi pelaku pasar akibat terjadinya berbagai masalah yang melatarbelakangi ketidakstabilan tersebut. Kurs mata uang Negara AS adalah salah satu contoh ketidakstabilan. 

Selama tahun 2020 dan masa pandemi, negara Amerika Serikat berkali-kali mengalami jatuh dan bangun. Bahkan kenaikan dan pelemahan pada mata uang negara AS ini dianggap cukup drastis. Para investor tidak ingin dirugikan atau lebih memilih berinvestasi dengan risiko yang kecil daripada mengambil kesalahan besar. 

Dolar AS mengalami tren bullish dan bearish yang cukup signifikan. Menutup tahun 2020 dengan pelemahan yang terbesar sejak tahun 2017 membuat para pelaku ekonom membuat prediksi bagi dollar AS untuk tahun 2021. Keadaan dollar AS saat ini dirasa cukup membuat berita mengagetkan. 

 

Kilas Balik Dolar AS Selama Pandemi 

Masa pandemi di akhir tahun 2019 sampai saat ini memang cukup memberi kesan kepada setiap masyarakat khususnya orang-orang yang menangani masalah ekonomi di setiap negara. Khususnya Amerika Serikat tampak kurs Dolar AS sempat mengalami lonjakan. Penyebabnya adalah karena Dolar AS memiliki fungsi sebagai safe haven. 

Fungsi ini terjadi di tengah-tengah lonjakan kasus Covid-19 atau Virus Corona. Namun di tahun yang sama pula terjadi pelemahan sangat drastis akibat adanya Stimulus Moneter. Selama tiga tahun terakhir, Dolar AS sangat menjulang tiggi dengan angka di 102.99 di Maret 2020 kali ini. 

Hal ini dianggap baik karena tidak lama dari mengawali tahun sudah memberikan hasil positif bagi Dolar AS. Namun kemerosotan sampai di level 89.9 terjadi menjelang tutup tahun 2020. Selama satu bulan terakhir 2020, Dolar AS memang mengalami kemerosotan secara perlahan dengan total sebanyak 2 persen. Performa pasangan pada berita terakhir EUR/USD berada pada level 1.2215 dan dianggap meningkat signifikan dalam basis tahunan. 

Pada pasangan AUD/USD dan NZD/USD berhasil mencapai di posisi tertinggi. Keberhasilan ini sudah dicapai sejak pertengahan tahun 2018. Saat itu Aussie mencapai angka 0.7743 serta Kiwi mencapai 0.7241. Sedangkan pada pasangan USD/JPY yang menjelang akhir tahun mengalami kemerosotan sebesar 4.90 persen di posisi angka 103.25. 

Pasangan mata uang USD/JPY pada tanggal 17 Desember 2020 ini mendapat posisi yang terpaut sedikit di atas level rendah perdagangan internasional yaitu 102.86. Selain itu pasangan GBP/USD dianggap menjadi pasangan yang paling dramatis dan alami kenaikan sebelum tutup tahun sebesar 2.98 persen menjadi angka 1.3686. 

Faktor Daya Tarik Dolar AS yang Memudar 

Merespon keadaan Dolar AS sepanjang tahun 2020, didapat faktor-faktor yang dirasa menjadi penghalang bullish Dolar di tahun 2021. Hal ini dilihat dari adanya daya tarik Dolar AS yang memudar. Salah satu faktornya adalah peningkatan outlook ekonomi global karena prospek dari implementasi Covid-19. 

Selain karena faktor tersebut, penyebab lainnya yaitu aksi pembelian obligasi The Fed dan suku bunga The Fed yang sangat rendah. Mata uang Amerika Serikat saat ini masih membawa beban tersendiri akibat adanya ekspektasi tambahan stimulus fiskal, deficit neraca berjalan, serta kenaikan anggaran fiskal di tahun 2021. 

Para investor memang sangat berhati-hati dengan hal ini sehingga mengawasi pemilu yang diadakan di Georgia. Pemilu ini dilakukan untuk dua kursi Senat tepatnya pada hari Selasa pekan depan. Meskipun begitu, ekspektasi terhadap peluang untuk kenaikan mata uang Dolar AS dirasa masih ada oleh pasar jika Joe Biden telah duduk di kursi Presiden Amerika Serikat tahun ini. 

Sehingga dengan begitu, Dolar AS bisa kembali bangkit dan menjadi investasi dengan sebutan safe haven. Ini akan disambut positif oleh para investor yang kini sesaat beralih kepada investasi lainnya. Bagi mata uang Amerika Serikat, tahun 2020 memang cukup menjadi ingatan terbaik dalam masalah ekonomi di perdagangan internasional sampai tutup tahun.