Kondisi perdagangan beberapa mata uang sampai saat ini belum terlalu stabil apalagi jika melihat Dolar AS. Ada banyak penyebab dari ketidakstabilan dollar AS yang kemudian membuat para ekonom merasa harus cukup khawatir dengan hal tersebut.
Mengingat bahwa investor beralih pada lainnya. Dolar Amerika Serikat memang tetap menjadi sorotan besar bagi para investor dan pelaku ekonom karena meski di masa pandemi mereka masih merasa yakin untuk melakukan investasi pada dolar ini.
Akan tetapi beberapa hari lalu dolar Amerika Serikat ini melemah bahkan dikhawatirkan untuk bisa kembali menguat. Namun di hari Rabu, 05 Mei 2021 kemarin tampaknya ada penguatan pada salah satu mata uang yang diperdagangkan secara internasional ini yaitu dolar Amerika Serikat.
Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan saat ini kondisi dolar AS tersebut tampak lebih stabil dan menguat di angka tertentu. Dolar AS kelihatan lebih stabil berkat kenaikan dari rilisnya beberapa data di bawah ekspektasi dan menjelang rilis data tersebut yang sangat diantisipasi pasar pada minggu ini. Kondisi penguatan pada mata uang dolar AS ini selama pandemi memang belum mendapatkan titik terang paling pasti.
Rilis Data ADP dan PMI Jasa AS Buat Kondisi Dolar Lebih Stabil
Pada bulan April 2021 data dari ketenagakerjaan AS dari versi ADP meningkat hingga 742,000 dan dilihat dari data tersebut ternyata lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang berada pada angka 565,000.
Jumlah atau nilai pada kenaikan ini terbilang cukup besar hanya dalam sebulan di pasar perdagangan secara internasional. Namun, jika dibandingkan dengan perkiraan ternyata angka peningkatan di bulan April tersebut masih lebih rendah dengan nilai perkiraan yaitu 800,000.
Meski begitu, data dari ADP Employment Change menjadi yang tertinggi kali ini semenjak September 2020 tahun lalu, hal ini karena adanya dampak positif dari implementasi vaksin Covid-19.
Implementasi vaksin tersebut terjadi pada akselerasi pemulihan pasar pada tenaga kerja sehingga merasa sudah merasa lebih nyaman untuk keluar rumah seperti berbelanja. Bahkan bukan hanya implementasi vaksin namun juga terdapat bantuan tunai yang diberikan oleh pemerintah.
Ini disampaikan oleh Gus Faucher-salah satu ekonom dari PNC Financial. Kondisi stabil yang terjadi pada dolar AS saat ini tidak hanya didorong oleh kenaikan data ketenagakerjaan AS namun juga rilis data PMI nonManufacturing AS.
Dimana terlihat terjadi perlambatan aktivitasnya di bagian jasa ke level 62,7 dan pencapaian kali ini juga termasuk gagal untuk memenuhi ekspektasi di 64,3. Namun pendorong lainnya yaitu pada data NFP SD yang diperkirakan akan naik hingga 978,000.
Bahkan sebagian pihak sudah berani menargetkan adanya pertumbuhan hingga 2,1 juta. Meski dirasa mampu menembus angka-angka tersebut, nyatanya saat ini banyak indikator ekonomi, pemulihan, dan pasar tenaga kerja yang menahan dolar AS saat ini.
Penguatan Dolar AS Setelah Dua Pekan Melemah
Penguatan atau kestabilan dolar Amerika Serikat dua hari yang lalu menjadi berita baik bagi para pelaku ekonom mengingat bahwa sudah dua pekan dolar AS melemah. Kekhawatiran bahwa dolar AS tidak lagi bisa menembus penguatan yang besar membuat ada keyakinan selanjutnya pada mata uang Amerika Serikat ini.
Bahkan di tanggal 04 Mei 2021 lalu, dolar AS sangat berusaha untuk menguat pada pasar perdagangan Asia namun saat berita diturunkan tidak terjadi kekuatan yang besar. Banyak berita yang menyatakan bahwa dolar AS sedang berkonsolidasi menjelang adanya rentetan acara-acara ekonomi pada pekan tersebut.
Jika dilihat dari grafik dan data-data dolar AS selama beberapa pekan belakangan ada lonjakan dan penurunan yang cukup besar terhadap sejumlah mata uang negara lainnya. Sepanjang bulan April dolar AS pernah mengalami pemerosotan hingga sekitar 2 persen akibat adanya prospek pemulihan global yang mendorong penurunan minat pasar pada dolar AS.
Terjadinya lonjakan pada dolar AS disebutkan para analisis hanya terjadi sementara saja dan tidak berlangsung lama. Entah bagaimana tampaknya hal tersebut membuat kekhawatiran cukup besar bagi para pemegang dolar AS hingga berita beberapa hari lalu dikeluarkan dan hari ini kenaikan pada dolar AS tersebut membuatnya berada dalam kondisi yang stabil.