Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Mata Uang Baru Venezuela Berkurang 6 Nol, Harga Masih Tinggi!

Mata Uang Baru Venezuela Berkurang 6 Nol, Harga Masih Tinggi!

by Didimax Team

Mata uang Venezuela baru saja mengalami pengurangan enam nol sejak hari Jumat di lalu. Setelah sempat sebelumnya dianggap hampir tidak berharga karena buruknya kondisi inflasi yang terjadi selama bertahun-tahun.

Berita ini menimbulkan ketakutan konsumen bahwa harga akan terus naik dan itu ternyata benar karena uang kertas baru tidak ditemukan di ibu kota. Seorang penduduk pergi ke supermarket dan menemukan bahwa semuanya menggunakan dollar.

Sebelum adanya penyesuaian ini, denominasi tertinggi uang kertas adalah senilai 1 juta bolivar. Sementara mata uang baru mencapai 100 bolivar, memang sedikit kurang dari $25, namun inflasi kembali mulai menggerogoti juga dan harga masih naik.

Perubahan mata uang dari satu juta ke 1 bolivar memang dimaksudkan untuk memudahkan transaksi tunai, alasan lain karena perhitungan pembukuan dalam bolivar saat ini membutuhkan string nol yang hampir tak ada habisnya.

 

Alasan Venezuela Mengubah Mata Uang 

Adanya penghapusan hingga 6 nol pada bolivar ini disebabkan hal paling dasar di negara tersebut, di mana sistem pembayaran sudah runtuh karena jumlah digit membuat sistem pembayaran dan matematika praktis tidak dapat dikelola.

Jose Guerra, seorang ahli ekonomi Venezuela mengungkapkan bahwa perubahan ini bertujuan supaya sistem pemrosesan pembayaran kartu debit atau sistem akuntansi tidak hiperinflasi, melainkan berharap supaya ekonomi kembali normal.

Jika menggunakan sistem lama, sebotol minuman soda dua liter bisa berharga lebih dari 8 juta bolivar, harga yang sangat tinggi di mana konsumen mungkin harus membayar dengan uang kertas cukup tebal.

Meskipun bank sudah mengizinkan klien bisa menarik maksimal 20 juta bolivar tunai per hari, atau kadang juga akan kurang jika cabang kekurangan dana. Banyaknya kebutuhan uang fisik sehari-hari membuat masyarakat beralih ke dollar AS.

Konsumen mulai mengandalkan dolar AS dan metode pembayaran digital, seperti Zelle dan PayPal sebagai alat pembayaran dan pembelian. Saat ini, sebagian besar transaksi dilakukan secara elektronik, dan Guerra mengatakan, lebih dari 60% dilakukan dalam dolar AS.

Uang kertas dolar AS mengalir ke Venezuela melalui jaringan pemegang rekening bank asing, di mana itu membebankan komisi atau melalui orang-orang yang pulang dengan membawa uang tunai.

Menjelang perubahan ini, bahkan beberapa toko sudah mulai menampilkan tiga harga untuk setiap produk, dalam dolar AS serta bolivar baru dan juga lama. Pada Jumat pagi, beberapa memiliki harga tetap hanya dalam mata uang dolar.

Bank sempat membekukan operasi selama beberapa jam pada hari Kamis dan Jumat untuk melakukan penyesuaian atas perubahan tersebut. Di Caracas, banyak cabang tidak buka pada hari Jumat, meskipun transaksi elektronik tetap aktif di sebagian besar bank.

Mata Uang Baru tidak Berpengaruh pada Nilainya

Pengumuman terbaru dari Bank Sentral Venezuela mengenai perubahan mata uang bulan lalu, para pejabat turut menambahkan bahwa sistem pembayaran akan dimodernisasi supaya semakin diperluas dengan penggunaan digital bolivar.

Penghapusan enam nol ini juga tidak memberi pengaruh pada nilai mata uang Bolivar, itu tidak akan bernilai lebih atau kurang; namun hanya bertujuan memfasilitasi penggunaannya pada skala moneter yang lebih sederhana.

Namun keberadaan perbedaan nilai tukar mata uang itu menegaskan ketakutan masyarakat bahwa harga akan tetap naik ketika terjadi perubahan mata uang baru ini. Karena harga dolar di pasar gelap terus naik pada hari Jumat.

Dalam denominasi mata uang terbaru nilai 5,2 bolivar sama dengan satu dollar AS. Namun nilai tukar resmi sedikit meningkat menjadi 4.181.781,84 bolivar, tetapi sebagian besar bisnis menggunakan dolar pasar gelap sebagai referensi penetapan harga.

Perubahan terbaru ini merupakan ketiga kalinya para pemimpin sosialis Venezuela melakukan pengurangan nol. Bolivar menghapus 3 nol tahun 2008 ketika pemerintahan Presiden Hugo Chávez, kemudian Presiden sekarang, Nicolás Maduro, menghapus lima nol juga tahun 2018.

Mengalami hiperinflasi selama empat tahun berturut-turut, semakin banyak orang Venezuela berpikir bahwa RUU baru akan berumur pendek juga. Bank sentral tidak lagi mempublikasikan statistik inflasi, tetapi diperkirakan bahwa tingkat Venezuela akhir 2021 diangka 5.500%.

Adopsi dolar AS yang meluas untuk transaksi komersial di Venezuela akan semakin melemahkan relevansi skema baru. Bolivar tunai di Venezuela jarang digunakan untuk pembelian rutin, tentu karena ketidakseimbangan ekonomi di negara ini sangat akut. 

Masih banyak orang hari Jumat kemarin menggunakan dolar tunai untuk pembelian di supermarket, apotek, dan toko. Pasca perubahan ini, sistem bank berfungsi normal setelah pemadaman yang direncanakan selama berjam-jam dan beralih ke skema mata uang baru.