Berita ini pertama kali mencuat pada Jumat tanggal 8 April. Greenback yang merupakan saingan utama indeks dolar Amerika Serikat terus menempel ketat saingannya tersebut hingga saat ini menyentuh angka 100.00 yang tercatat pada Jumat pagi kemarin. Angka ini merupakan angka tertinggi sejak bulan Mei 2020 lalu.
Hal ini membuat dorongan dari The Fed yang merupakan pembuat kebijakan tersebut untuk mendorong nilai dolar pada Kamis pagi kemarin, yang di atas FOMC hawkish. Pusat data ekonomi AS tidak akan membuat rilis data dikarenakan pasaran terlihat sepi dan tidak akan memiliki pengaruh.
Ada beberapa hal yang perlu Anda ingat karena pemilihan presiden Prancis akan dilangsungkan pada hari Minggu ini. Hal ini akan membawa pengaruh yang cukup signifikan dalam pergerakan nilai dolar, yang akan terus mengalami pelonjakan di susul dengan nilai pasar yang akan mencuat.
Pernyataan yang Dibuat Oleh Presiden The Fed Menanggapi Pelonjakan Ini
Presiden The Fed yaitu St Louis James Bullar mengeluarkan pendapatnya mengenai fenomena pelonjakan ini pada hari Kamis pagi lalu. Menurutnya harus ada kebijakan sebesar 3,5 persen yang harus dilakukan. Kebijakan ini perlu dilakukan untuk menekan angka inflasi yang bisa kapan saja akan melonjak.
Sementara pernyataan lain dikeluarkan oleh Presiden The Fed lainnya yaitu Chicago Charles Evans dan Presiden Atlanta Raphael Bostic. Keduanya berpendapat bahwa akan tetap pada posisi yang sama, yaitu netral hingga menjelang pergantian tahun di tahun 2022 ini.
Indeks Obligasi pemerintah AS selama 10 tahun ini mengalami peningkatan imbal sebesar 2%. Angka ini terus bergerak dan diprediksi akan mengalami pelonjakan yang cukup tinggi. Hingga saat komentar ini dibuat, indeks Obligasi terus mencuat ke samping di sekitaran angka 2,65%.
Adanya invansi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina membuat pemerintah AS mengadakan sebuah kongres untuk membahas masalah tersebut. Pemerintah Amerika Serikat sendiri telah mencabut status peradangan mereka terhadap negara paling di sukai terhadap Rusia.
Sementara itu, tindakan yang hampir sama juga akan di agendakan oleh para menteri luar negeri Uni Eropa yang akan menerapkan masalah dagang dan sanksi terhadap Rusia, yang akan dibahas pada Senin besok. Mengenai larangan impor minyak dari negara tersebut.
Pergerakan Nilai Mata Uang Terhadap Lonjakan Dolar
Untuk mata uang EUR dan USD tetap mengalami penurunan karena di perdagangkan pada wilayah negatif, yang menyentuh angka sebesar 1,0860 pada hari Jumat kemarin. Sejak awal Minggu kemarin, baik EUR atau USD mengalami kehilangan nilai menyentuh 200 pips.
Sementara untuk pasangan mata uang GBD dan USD juga masih dibawah tekanan pada bearish moderat. Hal ini dapat terlihat pada sesi awal nilai Eropa dimana pasangan mata uang ini mengalami penurunan sebesar 0,2%, dan menyentuh angka sebesar 1,3050.
Dan pada pasangan mata uang USD dan CAD mengalami kenaikan tertinggi dari dua minggu terakhir ini. Dimana pada hari Kamis lalu menyentuh angka sebesar 1,2600 yang dilaporkan oleh indeks pemerintah Kanada. USD dan CAD melonjak hingga angka yang tinggi yaitu 1,2580.
Sementara untuk nilai emas tetap mengalami ke tidak stabilan nilainya karena terus mengalami naik turun yang tidak kondusif. Untuk saat ini nilai emas berkisar di angka $1.920 dalam satuan angka yang ketat.
Untuk nilai Bitcoin sendiri yang pada Rabu mengalami penurunan nilainya, kini kembali di angka stabil yaitu $44.000 yang dilaporkan pada hari Kamis pagi kemarin. Hal ini bukan tidak lain karena dampak nilai dolar yang kembali mengalami lonjakan yang cukup tinggi.
Jika Bitcoin nilainya terus meroket, maka beda lagi dengan Etherium. Nilai Etherium juga mengalami peningkatan yang signifikan terhadap lonjakan dolar, karena tetap berada di zona hijau hingga ditutup pad hari Kamis kemarin. Etherium terus mencuat di angka $3.300 pada hari Jumat pagi kemarin.
Dengan lonjakan yang dialami oleh dolar membuat beberapa mata uang seperti Euro dan Poundsterling mengalami penurunan. Sedangkan untuk mata uang Cryptocurrency seperti Bitcoin dan Etherium terus menunjukkan grafik positif yang terus naik nilainya.
Tentu dengan lonjakan nilai dolar yang terjadi karena The Fed yang hawkish ini memiliki sisi positif dan negatif yang dapat di rasakan oleh banyak orang.