Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Mendekati Rapat ECB, Euro Merosot Saat USD Menguat

Mendekati Rapat ECB, Euro Merosot Saat USD Menguat

by Didimax Team

ECB atau yang biasa disingkat sebagai European Central Bank merupakan otoritas moneter yang digunakan pada Zona mata uang Euro. Menjelang rapat tersebut, diberitakan bahwa pada sesi perdagangan menghasilkan pergerakan naik yang signifikan terhadap dollar AS tetapi sebaliknya menekan EUR menjadi merosot. 

Padahal saat ini karena sedang mendekati rapat tersebut, mata unag Eropa saat ini tengah menunggu kebijakan terkait pengumuman moneter ECB. Kenaikan tersebut sebesar 0.33% menjadi 92.51. Di sisi lain pasangan EUR/USD mengalami penurunan indeks sebesar 0.22% menjadi 1.1844.

Hal tersebut tentu saja dipengaruhi oleh beberapa hal, tidak bisa dipungkiri bahwa dampak dari pandemi COVID-19 yang tengah terjadi terhadap pemulihan ekonomi juga memberikan dorongan kecil untuk beberapa aset seperti aset safe heaven. Pandemi yang sudah terjadi sejak tahun 2019 akhir sampai saat ini masih terus mengalami pergerakan yang fluktuatif. 

Beberapa ahli berkomentar khususnya bapak Presiden Bank Federal Reserve Amerika bahwa terdapat banyak kemajuan pada bidang pasar kerja. Kemajuan tersebut terjadi sebelum pengurangan aset dapat dimulai dan memberi sentiment resiko dorongan yang kecil. Tetapi laporan pekerjaan AS yang sedang lemah tidak akan diumumkan terkait pengurangan aset. 

 

Faktor Menguatnya USD

Salah satu faktor yang mempengaruhi mengapa dollar Amerika Serikat mengalami kenaikan adalah terjadinya kenaikan yield obligasi. Kenaikan tersebut terjadi tepat sebelum pemerintah Amerika Serikat mengalami jatuh tempo terhadap penjualan obligasi yang bernilai $120 miliar dalam pekan ini. Rincian tersebut sudah dibicarakan oleh para petinggi di pemerintahan Amerika Serikat. 

Rincian terhadap pasokan pekan ini yaitu $58 miliar terhadap tenor selama 3 tahun, $38 miliar selama 10 tahunan, dan $24 miliar dalam obligasi yang terjadi selama 30 tahunan. Angka tersebut adalah hasil perkiraan yang telah disepakati oleh pihak pemerintah Amerika Serikat.

Setelah hal tersebut disepakati ternyata yield obligasi 10 tahunan Amerika Serikat telah diperdagangkan di angka 1.366% yang telah naik dari indeks sebelumnya yaitu sebesar 1.299%. Level tersebut telah disetujui tepat sebelum data ketenagakerjaan pemerintah Amerika Serikat disetujui. 

Dampak dari kenaikan yield obligasi tersebut mampu membantu indeks Dollar Amerika Serikat yang digunakan untuk menutup kerugian setelah NFP terjadi dan bisa dialokasikan sebagai topangan yang akan memberikan kekuatan bagi Amerika Serikat. Hal tersebut disampaikan oleh seorang ahli yaitu Brown Brothers Harriman.

Tetapi para investor saat ini masih mempertimbangkan regulasi dan kebijakan yang akan ditentukan oleh beberapa bank sentral seperti ECB dan juga The Fed untuk menentukan posisi. Diklaim bahwa The Fed dan ECB akan digadang yang bertujuan untuk melakukan tapering stimulus. 

Respon ECB dan Para Investor

Bank sentral ECB diperkirakan akan mulai melakukan pengurangan aset ketika hendak menerbitkan keputusan kebijakan dan regulasinya. Bank tersebut berhak mengurangi pembelian di bawah PEPP (Program Pembelian Darurat Pandemi) yang bernilai EUR60 miliar atau sekitar $75,96 miliar. 

Walau begitu, para investor masih mengharapkan bahwa ECB dan The Fed akan tetap melanjutkan dukungan mereka terhadap moneter dalam waktu yang lebih lama. Diharapkan dukungan tersebut tetap berlanjut bahkan setelah PEPP berakhir. Sementara itu perubahan kebijakan akan berpotensi untuk mendorong EUR Kembali naik. 

Pada keputusan yang telah dibuat, ternyata Bank Of Canada berhasil mempertahankan suku bunganya tetap stabil di angka indeks 0.25%. Sebelum keputusan tersebut dan rapat digelar, kenaikan yield tersebut sudah membuat banyak investor melakukan pemotongan posisi short Dollar Amerika Serikat mereka terhadap mata uang Eropa yaitu Euro. 

Pihak Lagarde dan rekan-rekannya juga ikut menambahkan bahwa akan ada perkiraan dan rencana dalam memangkas dana bantuan pandemi pada PEPP. Jumalh dana bantuan tersebut berkurang yang semula adalah 80 miliar Euro menjadi hanya sekitar 60 miliar euro. Tidak hanya jumlahnya yang diperdebatkan, tetapi waktu pelaksanaannya juga masih jadi bahan pembicaraan.

Melihat hal tersebut akhirnya Philip Lane yang adalah seorang Kepala Ekonomi angkat bicara bahwa pada bulan September masih akan sangat jauh dari waktu akhir untuk realisasi dana bantuan Covid-19. Pengumuman pemangkasan bantuan dana pandemic masih membutuhkan beberapa bulan lagi. Hal tersebut ia sampaikan saat wawancara dengan CNBC pada pekan lalu.