Perubahan pasar menjadi sebuah gejolak sering terjadi dan membuat banyak pengaruh terhadap perdagangan secara global. Ketika data inflasi milik Amerika Serikat dikeluarkan, pasar juga mengalami perubahan cukup tinggi.
Gejolak terjadi ketika data inflasi dalam periode tahunan tersebut dikeluarkan oleh AS, menunjukkan peningkatan menjadi sebanyak 5,4 %. Di bulan Juni tahun 2021 naik sebanyak 5 % dibandingkan bulan Mei.
Ini juga menjadi sebuah pencapaian pada titik tertinggi sejak bukan Agustus tahun 2008. Perkiraan telah dilakukan hanya dimungkinkan untuk mencapai titik 4,9 % saja, namun kenyataannya lebih banyak 5 %.
Untuk kenaikan harga terbesar pada komoditi harga mobil, truk bekas, bahan bakar minyak (BBM), jasa transportasi, bensin, juga jasa gas. Kenaikan lainnya juga terjadi untuk biaya tempat tinggal maupun makanan.
Kenaikan harga tersebut menjadi penyebab utama inflasi mulai meningkat. Di tengah pemulihan ekonomi sedang dilakukan tersebut, inflasi AS juga terus menuju puncak di tahun sekarang.
Selain itu, di tengah masa pandemi covid – 19 sekarang, untuk melakukan bisnis juga sudah ada pembatasan tersendiri sesuai dengan ketentuan. Sedangkan, untuk permintaan sedang mengalami kenaikan cukup drastic.
Vaksinasi juga sudah diperluas untuk dapat dikampanyekan secara besar – besaran. Keberhasilan dari proses vaksinasi tersebut, akan memberikan harapan baru di dalam pasar global untuk pemulihan ekonomi.
Setiap negara berlomba – lomba untuk bisa mendapatkan pemulihan ekonomi secara cepat. Tujuannya tentu saja agar bisa mengembalikan keadaan ekonomi menjadi lebih baik seperti sebelum pandemi covid – 19 terjadi.
Pengaruh Kenaikan Inflasi AS Terhadap Pasar Global
Kondisi dari pasar forex di mata dunia sudah banyak berubah setelah data inflasi Amerika Serikat dikeluarkan. Mulai dari keadaan dari dolar Amerika Serikat berada pada level tertinggi selama 5 hari.
Hal tersebut terjadi terhadap banyak mata uang lainnya di hari Selasa setelah data dikeluarkan. Selain itu, dari data tersebut juga menunjukkan bahwa inflasi terjadi untuk bulan Juni telah naik.
Kenaikan lebih banyak dari perkiraan telah ditentukan juga cukup mengkhawatirkan banyak pihak. Hal tersebut bisa jadi akan menjadi sebuah prospek peningkatan berkelanjutan untuk inflasi terus berlanjut.
Sedangkan dari indeks dolar AS juga sudah melakukan pengukuran terhadap beberapa mata uang. Kenaikan terjadi sebanyak 0,59 % menjadi berada pada titik 92,762 sebagai posisi tertinggi sejak 9 Juli lalu.
Keadaan dari nilai mata uang dolar Kanada sudah jatuh menjadi berada pada posisi terendah selama 4 hari. Terhadap dolar Amerika Serikat tersebut, keadaan mata uang banyak yang mengalami penurunan.
Seperti halnya yang terjadi pada Poundsterling juga ikut menurun secara drastic. Penguatan dari nilai mata uang dolar Amerika Serikat telah menjatuhkan beberapa mata uang lainnya setelah data inflasi AS dikeluarkan.
Selain itu, keadaan pasar indeks bursa saham juga berada pada posisi merah, ini menunjukkan penurunan cukup drastic. Sentiment inflasi AS tersebut telah memberikan banyak kemerosotan terutama di pasar global.
Keadaan Komoditas Setelah Data Inflasi AS Dikeluarkan
Untuk pasar komoditas, keadaan dari harga emas juga mulai menurun. Tentu saja, hal ini dikarenakan harga emas tertekan oleh kenaikan dari dolar AS, setelah sebelumnya harga konsumen Amerika Serikat naik.
Pada bulan sebelumnya harga konsumen Amerika Seikat tersebut naik berada pada posisi paling kuat. Ini menjadi posisi palong tinggi sejak 13 tahun, tentu saja di keadaan pandemi menjadi hal baik.
Bagi dolar dikatakan save haven tersebut, keadaan tersebut telah mendukung persepsi save haven. Maka dari itu, tidak heran jika banyak yang menggunakan mata uang dolar AS sebagai asset terbaik mereka.
Investor maupun pelaku pasar melakukan pengamanan secara lebih ketat di masa sekarang. Perubahan ekonomi bisa saja terjadi sewaktu – waktu. Fokus lainnya juga beralih pada pidato ketua Federal Reserve di Kongres.
Komoditi lainnya berupa harga bahan bakar minyak atau minyak sedang mengalami pemulihan. Dibandingkan keadaan sebelumnya yang sudah mulai menurun, sekarang keadaan harga minyak telah mulai membaik.
Dukungan juga harapan untuk terjadi penurunan lebih lanjut akan persediaan minyak mentah di wilayah Amerika Serikat menjadi penyebabnya. Jika hal ini terus terjadi, maka harga minyak mentah terus naik.
Pemulihan ekonomi masa pandemi covid – 19 masih terus berlangsung ternyata juga banyak memberikan dampak buruk untuk beberapa negara. Hal tersebut terlihat ketika data inflasi AS dikeluarkan nilai mata uang turun.