Sepanjang pekan lalu nilai tukar rupiah kembali terpuruk. Sempat naik pada hari selasa dan jumat. Tetapi kemudian kian ambruk. Hal ini terjadi karena lonjakan kasus covid-19 beberapa hari yang lalu.
Mata uang rupiah pada sabtu kemarin berada pada level 14.420 per dolar USA. Ini menjadikan salah satu pelemahan terbesar dari sebulan kemarin. Turun hingga 1% lebih tetapi rupiah tidak kunjung kuat.
Selain kasus covid-19, melemahnya nilai tukar rupiah juga dikarenakan oleh lambannya pemerintah menangani lonjakan tersebut. Maka hal ini menambah besar sentimen pasar pada rupiah. Sehingga semakin waktu malah semakin terpuruk.
Walau di sisi lain uang Dolar USA juga mengalami pelemahan. Tetapi hal tersebut ternyata tidak juga bisa menjadikan rupiah kembali kuat atas dolar USA, malah kian melemah dan terpuruk.
Pada pekan ini, indeks dolar AS melemah pada level 91.851. Hal ini juga yang sempat membuat emas sedikit lebih mahal, walau memang pelemahan emas juga sangat tinggi dibandingkan beberapa waktu lalu.
Penyebab Rupiah Kian Terpuruk
Secara sederhana, maka ketika dolar USA melemah, mata uang rupiah seharusnya bisa lebih tinggi atau menguat. Tetapi hal tersebut tidak pernah terjadi. Lalu apa masalahnya. Adalah permasalahan covid-19 yang menjadikan sebab utama.
Seperti dikutip oleh beberapa sumber. Pelemahan rupiah tidak semata-mata karena dolar AS menguat. Tetapi ada faktor lainnya, faktor tersebut adalah kasus covid-19. Yang terus melonjak, dan kebutuhan tempat tidur yang tidak banyak.
Pada kamis kasus covid-19 naik pada 20.500 orang perhari. Ini adalah rekor tertinggi, akibatnya pemerintah kembali membatasi gerak masyarakat dengan menerapkan ppkm kembali, hingga waktu tidak tentu.
Ppkm menjadikan masyarakat tidak bisa bebas keluar rumah untuk mobilitas. Mereka dibatasi, ini menyebabkan ekonomi kembali terpuruk. Dan pemulihannya belum juga bisa dilakukan secara maksimal. Diperkirakan lonjakan masih akan terjadi.
Karena ekonomi belum pulih dan belum adanya penanganan yang serius dari pemerintah. Maka menjadikan rupiah kembali melemah pada sabtu kemarin, dan pada minggu juga sama. Maka diprediksi rupiah akan sulit untuk naik.
Walau memang pada jumat lalu rupiah sempat menguat. Ini terjadi karena the fed tidak jadi menaikkan suku bunga, sehingga menjadikan pasar stabil kembali. Hingga akhirnya rupiah ikut menguat.
The Fed Tidak Jadi Naikkan Suku Bunga
Pernyataan the fed tidak akan menaikkan suku bunga pada rentang waktu terdekat membuat angin segar di pasaran. Hal ini kemudian membuat rupiah menguat pada hari senin dan jumat.
Namun pasca pengumuman itu, dolar USA sebenarnya tidaklah turun secara drastis. Tetapi hanya sedikit saja. Dan ditambah masalah covid-19 yang tidak kunjung selesai membuat rupiah kian terpuruk.
Dan ketika rupiah terpuruk, mata uang negara tetangga Indonesia malah menguat. Dolar Singapura kembali menguat atas rupiah pada rentang waktu kemarin hingga sekarang. Dan diprediksi akan terus menguat karena perbaikan ekonomi.
Data-data yang beredar mengatakan jika ekonomi dari negara singapura bisa dipastikan berjalan pada posisi pulih. Hal ini membuat dolar singapura menguat daripada Rupiah pada pekan lalu. Menguat walau sangat tipis.
Dolar Singapura Menguat
Pada siang hari pukul 13:20 1 dolar singapura sama dengan 10.749 rupiah. Pada posisi ini dolar singapura menguat 0.03%. Menguat tipis tetapi cukup signifikan dibandingkan dengan rupiah.
Walau tipis ini menunjukan ada beberapa hal penting, yang sudah dilakukan oleh pemerintah singapura. Salah satunya dalam hal produksi industri yang berkembang pesat. Untuk waktu beberapa bulan ini.
Beberapa sumber mengatakan jika pada bulan mei produksi naik ke 30%, ini meningkat daripada bulan yang sama pada tahun lalu. Ini menjadi trend kenaikan selama 7 bulan berturut-turut.
Karena kenaikan produksi yang dilakukan tersebut maka dolar singapura menjadi kuat daripada rupiah. Penguatan ini tentu akan terjadi lagi pada awal pekan yang akan datang, ketika indonesia masih menerapkan ppkm.
Permasalahan di Rupiah sebenarnya adalah permasalahan pada kasus covid-19. Diharapkan jika pemerintah sudah selesai menanganinya maka secara otomatis rupiah akan naik kembali dan pada posisi kuat. Sehingga otomatis bisa kuat lagi dari dolar USA, atau dolar Singapura.