Harga pound mengalami kenaikan usai terjadinya normalisasi di Inggris. Sterling naik tipis pada Senin kemarin, hal ini melanjutkan tren kenaikan yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Penguatan sterling terjadi usai dolar AS mengalami pelemahan pada Senin malam kemarin. Inggris melakukan normalisasi pada ekonominya setelah melakukan pembukaan pembatasan sosial dalam mencegah Covid-19 di beberapa wilayah.
Normalisasi ini membantu peningkatan harga pound. Pembatasan yang terjadi di Inggris seperti penutupan kafe, bar dan restoran yang menawarkan pelayanan dalam ruangan kini sudah bisa beroperasi lagi.
Tidak hanya itu, penerbangan internasional yang menuju dan berasal dari Inggris kini sudah diizinkan beroperasi. Hal ini menyusul kebijakan pelinggaran pembatasan yang ditetapkan di negara Inggris.
Harga GBP/USD mengalami kenaikan menjadi 0,22 persen menuju 1.4124, meningkat sejak kenaikan pekan lalu. Meskipun demikian, sejak sepekan kemarin mata uang cable ini terkonsolidasi di angka 1.41 per dolar AS.
Normalisasi Ekonomi Inggris yang Memberikan Dampak Cukup Baik
Normalisasi ekonomi di negara Inggris memberikan dampak cukup baik pada kenaikan pound. Menurut tim analis dari ING, pergerakan cukup signifikan terjadi pada GBP/USD setelah normalisasi ekonomi tersebut.
Normalisasi ini terjadi secara besar-besaran di Inggris yang mendapat sambutan hangat dari pasar dan memberikan peluang penguatan poundsterling. Tentunya ini menjadi euphoria pelonggaran lockdown Inggris.
Meskipun sudah terjadi pelonggaran pembatasan di Inggris, masih terbesit kekhawatiran pada virus Corona B.1.617.2 dan virus Corona India. Para ilmuan menyebutkan virus tersebut menjadi dominan di Inggris.
Kemungkinan penularan akan terjadi pertama kali di wilayah Kent, England. Meskipun demikian, optimisme dalam pemulihan ekonomi Inggris tetap kuat dan penilaian aktivitas ekonomi juga terlihat meningkat.
Kenaikan harga pound memang sering diperbincangkan sebelum terjadinya pembatasan sosial di negara Inggris. Selain karena pembatasan sudah dilonggarkan, peningkatan harga pound juga didukung oleh proyeksi hawkish.
Proyeksi hawkish ini dilakukan oleh pihak bank sentral Inggris. Selain itu, perolehan sterling juga dipengaruhi oleh luasnya proses vaksinasi Covid-19. BoE juga diketahui telah mengurangi pembelian aset.
Hal ini dilakukan meskipun belum menunjukkan adanya kenaikan suku bunga. Analis memberikan pertimbangan bahwa kombinasi pemulihan ekonomi Inggris dan masih panjang jalan Skotlandia untuk merdeka dari negara Inggris.
Kedua hal inilah dianggap menjadi faktor penambahan bagi bullish pound. Bahkan, pekan ini cukup banyak data ekonomi inggris yang dijadwalkan rilis dan diperkirakan bisa mempengaruhi perdagangan mata uang dunia.
Kenaikan Harga Pound Dalam Beberapa Waktu
Beberapa dokumen tentang data ekonomi Inggris yang akan dirilis seperti laporan ketenagakerjaan. Laporan ini menjadi sangat penting karena banyak terjadinya pengangguran akibat adanya pandemi Covid-19.
Selain itu, data tentang inflasi dan penjualan ritel juga akan dirilis dalam waktu dekat. Inflasi tidak bisa dihindari dalam kasus ini akibat adanya kesulitan ekonomi yang terjadi di negara Inggris.
Kemudian, data lain yang diperkirakan akan dirilis ialah indeks PMI. Semua data ini diperkirakan akan rilis mulai Selasa kemarin hingga Kamis dan publikasinya bisa saja mempengaruhi penguatan pound.
Hal ini juga disampaikan oleh Ebrahim Rahbari dan Calvin Tse dari CitiFX. Mereka menyebutkan dengan adanya BoE yang optimis akan mempengaruhi pergerakan outlook Inggris dan penguatan sterling.
Tidak hanya itu, dengan adanya sejumlah anggota baru yang masuk makanya berpotensi untuk menggerakkan outlook Inggris. Selain itu, juga mampu membuat sterling mengalami penguatan dalam beberapa waktu ke depan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, adanya kombinasi pemulihan ekonomi Inggris dan jalan yang masih panjang Skotlandia untuk merdeka dari Inggris membantu pergerakan bullish Pound untuk meningkat secara konsisten.
Bahkan, data dari CFTC menunjukkan hal positif terhadap nilai penguatan pound. Pada data tersebut menunjukkan terjadinya penguatan posisi spekulatif pound yang naik semenjak Selasa pekan lalu.
Berbagai hal yang masih mengkhawatirkan di India terkait penyebaran virus Corona lanjutan tidak menghentikan jalannya untuk melakukan pemulihan ekonomi Inggris secara berkelanjutan usai pembatasan sosial.
Ditambah lagi dengan outlook penilaian aktivitas ekonomi yang meningkat juga menjadi ekspektasi besar. Hal ini juga diharapkan mampu menguatkan nilai pound pada perdagangan internasional beberapa waktu ke depan.
Adanya Covid-19 memang memberikan keterpurukan bagi ekonomi dunia. Hal ini membuat negara Inggris bangkit dan membuat harga pound meningkat secara konsisten akibat adanya pemulihan ekonomi.