Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan OPEC Tidak Menambah Kuota Produksi Pada Bulan Mei 2021

OPEC Tidak Menambah Kuota Produksi Pada Bulan Mei 2021

by Didimax Team

Organisasi negara-negara pengeskpor minyak atau OPEC pada bulan Mei ini akan menghentikan penambahan produksi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya permintaan minyak mentah di sejumlah wilayah dunia. Juga karena masa pemulihan ekonomi yang tidak berjalan baik.

Data dari anlis Goldman Sachs Daien Courvalin mengatakan jika trend harga minyak seminggu ini yang mengalami penurunan. Walau kemarin sempat membaik, tapi tren nya tidak baik. Menurut dia penurunan harga minyak tersebut terjadi karena pergeseran fundamentalnya. Ini diperkirakan akan membuat OPEC mempertahankan produksi minyak bulan ini.

Tidak hanya OPEC, negara-negara sekutu dari OPEC atau OPEC+ juga akan mempertahankan produksinya untuk bulan ini. Goldman menjelaskan jika penambahan output OPEC+ akan terjadi pelambatan pada musim ini. Ini dilakukan untuk mengimbangi perlambatan dari pemulihan permintaan dari negara-negara emerging market dan negara-negara Eropa.

Dia juga menjelaskan jika OPEC+ akan melakukan hal yang sama dengan OPEC, yakni menghentikan penambahan kuota produksi di bulan Mei mendatang. Permasalahan ini juga akan dibahas oleh OPEC+ pada pekan mendatang. Prediksinya jika pada seminggu kedepan harga minyak masih tidak bisa untuk dipredikasi.

 

WTI Turun 1 %

Goldman juga menjelaskan jika tingkat permintaan pada musim panas tahun ini akan menguat. Karena itulah kemungkinan besar pada musim panas harga minyak dunia akan diposisi yang cukup baik. Dia juga menambahkan jika West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan 1 %. Yakni pada harga 60 USD per barel.

Untuk saat ini Volatilitas pasar minyak mencapai level tertinggi sejak November. Hal ini terjadi karena harga bergerak fluktuatif dari naik hampir 6 % kemudian anjlok hingga 5 %. Ini terjadi karena pelaku pasar mengkalibrasi ulang posisinya pada setiap harinya.

Sebagian data juga mengatakan masih ada optimism untuk kenaikan harga minyak. Dalam jangka yang panjang akan ada optimism dari pasar terhadap harga minyak. Karena perkembangan seputar lockdown di Eropa dan perkembangan kasus covid masih memperburuk suasana. Tapi hal tersebut pasti akan berganti dan membaik lagi.

Tertutupnya lalu lintas di Terusan Suez dikarenakan kapal besar yang macet di sana. Maka lalu lintas akan tersendat, sehingga menjadikan terlambatnya pasokan minyak dunia. Dan diprediksi jika untuk memindahkan kapal tersebut membutuhkan waktu hingga rabo mendatang. Sehingga harga masih akan naik hingga mendatang.

Beberapa Gunung Emas di Indonesia Hampir Habis

Emas adalah salah satu logam mulia yang banyak sekali peminatnya. Produksi emas di setiap harinya terus bertambah besar. Emas juga bisa menjadi salah satu instrument untuk menyimpan pundi-pundi kekayaan anda. Tapi beberapa hari terakhir ada yang sedikit mengkhawatirkan, beberapa tambang emas mulai habis.

Salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, dan menjadi salah satu terbesar di dunia adalah tambang emas Freeport. Tapi beberapa analis mengatakan jika emas di tambang tersebut sebentar lagi akan habis. Tapi ternyata ketersediaan emas yang akan habis tersebut tidak hanya terjadi di Papua saja. 

Jika suatu hari emas habis, maka kemungkinan besar kita tidak akan lagi bisa membeli emas dengan harga cukup murah. Habisnya ketersediaan emas menjadikan harga emas cukup mahal.  Tapi kenyataan tersebut ternyata bukan hanya datang dari Papua saja, melainkan juga ada ditempat-tempat lainnya yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Di Dompu, yang merupakan penghasil emas dan juga mineral juga akan habis beberapa tahun mendatang. Kemungkinan ini akan menjadi terburuk. Karena Dompu adalah salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia, jika Papua dan Dompu tidak menghasilkan emas maka kemungkinan harga emas akan melambung tinggi.

Gunung Lainnya yang Pasokan Emasnya Akan Habis

Kabar tidak enaknya, selain 2 tambang emas tersebut masih ada beberapa lainnya. Seperti Gunung Pongkor yang beroperasi sejak tahun 1994 juga akan kehabisan emas. Juga di Sumbawa beroperasi padat tahun 2000, juga akan mengalami kehabisan bahan emas murni. Berita ini sungguh tidak mengenakkan kita semua.

Sementara yang lainnya adalah Martabe yang merupakan salah satu penghasil emas murni di daerah Sumatera Utara juga akan habis. Jika tren ini masih terus berlanjut maka tentu akan mengkhawatirkan, produksi emas yang tidak berjalan dan permintaan cukup tinggi. Maka akan menghasilkan harga emas yang melambung tinggi.