Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Parah! Rupiah Terus Merosot Terhadap Dolar AS yang Menguat

Parah! Rupiah Terus Merosot Terhadap Dolar AS yang Menguat

by Didimax Team

Rupiah pada hari ini yaitu Senin tanggal 25 April 2022 terpantau lemah. Bahkan tidak hanya terhadap Dolar melainkan terhadap mata uang global lainnya. Hal ini membuktikan bahwa Dolar semakin berkuasa.
 
Kenaikan suku bunga Dolar AS akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan the FED yang direncanakan pada bulan Mei mendatang. The FED harus segera mengeluarkan kebijakan karena sentimen Dolar terhadap Rupiah.
 
Sentimen Dolar AS berpengaruh besar pada nilai Rupiah yang melemah. Maka dari itu, Rupiah harus bisa menyeimbangkan pergerakan Dolar serta mata uang lainnya. Hal ini merupakan tugas berat.
 
 
 

Ini Alasannya Rupiah Semakin Lemah

 
Pada penutupan pasar hari ini {25/4/2022}, Rupiah tercatat dengan nilai Rp14.430 . Maka dari itu, nasib rupiah semakin terpuruk. Hal yang sangat kontras dengan Dollar yang semakin menguat. 
 
Salah satu alasan terkuat mengenai pergerakan nilai Rupiah yang terus terperosok adalah adanya sentimen Dolar. Sentimen tersebut membuat nilai Rupiah terus terjerembab. Terlebih, pelemahan tersebut juga terjadi pada mata uang lain.
 
Itulah mengapa pelaku bisnis ini berharap besar pada pertemuan FED mendatang. Tidak sedikit pebisnis mengharapkan adanya sikap dan kebijakan yang mempermudah bisnis ini agar bisa terus berjalan.
 
Khususnya kebijakan untuk pergerakan Dolar agar bisa menyeimbangkan Rupiah serta laju inflasi di Amerika. Selain itu, pebisnis juga berharap besar adanya langkah kongkrit dari the FED untuk menekan inflasi.  
 
Kronologis Dolar dan meningkatnya suku bunga acuan adalah alasan mengapa rupiah terus terjerembab. Namun, di sisi lain the FED telah memangkas suku bunga Dolar meskipun pertemuan tersebut belum diselenggarakan. 
 
Pemangkasan suku bunga Dolar ini bertujuan agar inflasi tidak terlalu membahayakan perekonomian di Amerika. Namun, kenaikan tersebut tidak bisa mengimbangi pasangan mata uang asing terhadap Dolar.
 
Dengan demikian, Dolar tidak bisa diseimbangkan dengan pasangan mata uang lainnya. Pada akhirnya, pebisnis kesulitan untuk mendapatkan profit pada bisnis ini. Hal tersebut merupakan sebuah gambaran yang dilematis. 
 
Dolar akan terus berkuasa meskipun terjadi pemangkasan suku bunga. Namun, menjelang pertemuan the FED, Dollar akan bertahan hingga the FED mengeluarkan kebijakan yang menjadi angin segar pada bisnis ini.
 

Posisi Rupiah Saat Ini Penting Diketahui

 
Pelemahan Rupiah lebih sering terjadi karena Rupiah tidak memiliki kekuatan untuk mengimbangi pergerakan mata uang Dolar. Hal ini terus terjadi bila the FED menetapkan suku bunga acuan yang tinggi pada Dolar. 
 
Bagi pebisnis yang memiliki mata uang Rupiah, mengetahui mata uang tersebut sangat penting, karena bisa dijadikan acuan untuk menganalisa pergerakan forex Indonesia. 
 
Maka dari itu, informasi terkait hal tersebut sangat penting bagi siapa saja yang terjun ke bisnis ini pada khususnya dan juga untuk Anda yang butuh informasi mengenai perekonomian di Indonesia. Berikut ini data mengenai pergerakan Dolar saat ini:
 
1. Posisi Rupiah Terhadap Dolar
 
Rupiah Rupiah semakin tertekan terhadap Dolar, yaitu sebesar Rp. 14.430. Nilai tersebut terjadi karena pelaku bisnis ini lebih fokus pada pertemuan the Fed pada bulan depan. 
 
Pelaku bisnis forex sangat berharap pada pertemuan the Fed nanti akan menghasilkan kebijakan moneter yang membuat pasar uang tidak fluktuatif serta tidak ada sentimen terhadap Rupiah. 
 
Banyak pelaku bisnis ini berharap besar pertemuan nanti bisa menghasilkan kebijakan moneter yang adil dan juga bagi pelaku bisnis di Indonesia berharap Rupiah tidak terlalu lemah. 
 
2. Posisi Rupiah Terhadap Mata Uang Lain
 
Berdasarkan data dari RTI, koreksi Rupiah pada hari Senin tanggal 25 April 2022 yaitu senilai 0,09%. Nilai tersebut membuat Rupiah semakin lemah terhadap mata uang lainnya. 
 
Bahkan saat ini tercatat Rupiah melemah terhadap Dolar Australia hingga mencapai -0,29%, pound sterling sekitar -0,74%, serta turut melemah terhadap Yen yaitu sebesar -1,21%. 
 
Hal tersebut membuktikan bahwa Rupiah terlalu lemah untuk mengimbangi mata uang asing lain, selain Dolar Amerika. Hal ini dapat membuat Rupiah sulit bangkit di pasar uang.
 
Rupiah yang semakin lemah membuktikan bahwa perekonomian di Indonesia sedang berada di ujung tanduk sehingga sulit untuk bangkit. Hal ini juga berpengaruh pada kebijakan moneter di Indonesia