Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Pasar AS dan Inflasi

Pasar AS dan Inflasi

by Roni Budi Santoso

Kinerja Pasar Saham

  1. Kelemahan Pasar Global
    Pasar saham Eropa dan Asia mengalami tekanan setelah lonjakan pasar saham China pada awal minggu memudar. Sesi yang suram menunjukkan bahwa momentum positif belum terjaga, dengan investor berhati-hati menjelang data inflasi AS.

  2. Pengaruh Ekuitas AS
    Pasar AS tetap menjadi pusat perhatian global, tetapi volatilitas meningkat setelah pemilu AS dan perdagangan yang tidak stabil. Antisipasi terhadap potensi "reli Santa" di akhir tahun menghadapi tantangan, dengan valuasi ekuitas yang tinggi memerlukan pertumbuhan pendapatan berkelanjutan untuk mempertahankan level ini.

Pasar Mata Uang

  1. Dolar Australia (AUD)
    Keputusan Reserve Bank of Australia (RBA) untuk mempertahankan suku bunga tetap selama sembilan kali berturut-turut mencerminkan pendekatan hati-hati terhadap inflasi. Meskipun Gubernur Michelle Bullock menyoroti bahwa risiko inflasi telah mereda, pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga pada Februari 2024. AUD melemah terhadap mata uang utama karena pasar memposisikan ulang ekspektasi.

  2. Dolar AS (USD)
    Dengan laporan inflasi AS yang akan dirilis, Dolar tetap menjadi mata uang yang paling diminati. Sentimen pasar mencerminkan ketidakpastian terhadap kebijakan moneter Federal Reserve, terutama jika tekanan inflasi meningkat akibat kenaikan harga energi dan jasa.

Fokus pada Inflasi AS

  1. CPI Inti Stabil, tetapi Tantangan Tetap Ada
    CPI inti tetap berada di level 3,3%, tidak menunjukkan penurunan dalam empat bulan terakhir. Inflasi yang didorong oleh jasa tetap menjadi tantangan, meskipun beberapa indikator, seperti penurunan indeks PMI jasa ISM, menunjukkan potensi pergeseran ke arah disinflasi.

  2. Tekanan Inflasi yang Muncul
    Sementara harga energi yang tertekan membantu menjaga inflasi utama tetap terkendali, elemen 'harga yang dibayarkan' dalam PMI jasa yang naik menjadi 58,2 menyoroti potensi risiko inflasi yang terus ada. Data CPI yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mendorong perubahan ekspektasi terhadap kebijakan Federal Reserve.

  3. Kebijakan The Fed dan IHK
    Laporan inflasi konsumen yang akan datang menjadi acuan penting bagi para investor dalam memprediksi langkah kebijakan Federal Reserve. Dengan ekspektasi inflasi yang tetap tinggi di atas target 2%, pasar berspekulasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga untuk mencegah overheating ekonomi.

  4. Kekuatan Ekonomi AS
    Ekonomi AS yang kuat, didukung oleh sektor teknologi seperti AI, membuat Dolar tetap unggul. Sentimen "beli Dolar" terus menjadi arus utama di kalangan investor karena ketidakpastian global.

Pasar Asia

  1. Dampak Kebijakan Tiongkok
    Pergeseran kebijakan fiskal dan moneter Tiongkok, serta penurunan data perdagangan, menimbulkan keraguan terhadap kemampuan Beijing untuk mempertahankan stabilitas ekonomi domestiknya. Hal ini menciptakan tekanan tambahan di pasar regional yang telah menghadapi volatilitas tinggi.

  2. Risk-Off Sentiment
    Investor Asia menunjukkan kehati-hatian dalam merespons berita ekonomi global, dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS dan ketegangan geopolitik menjadi faktor yang menambah kecemasan di pasar.

Pasar Valuta Asing (Forex)

  1. Ketahanan Dolar
    Dengan ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunga saat ekonomi AS terus menunjukkan ketahanan, Dolar menjadi pilihan utama para investor global. Narasi "TINA" kembali mendominasi karena kurangnya alternatif yang kuat di pasar global.

  2. Eropa dan Yen
    Euro menghadapi tekanan dari potensi pelonggaran kebijakan Bank Sentral Eropa, sementara yen tertekan oleh spekulasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan. Kedua mata uang ini menunjukkan bagaimana kebijakan moneter berbeda secara signifikan memengaruhi pasar forex.


Implikasi bagi Investor

  1. Strategi di Tengah Ketidakpastian
    Investor perlu memprioritaskan aset defensif seperti Dolar atau instrumen berbasis yield yang lebih tinggi di tengah ketidakpastian global.

  2. Fokus pada Data Ekonomi
    Data inflasi AS dan langkah bank sentral lainnya akan menjadi indikator penting yang perlu diwaspadai dalam beberapa minggu mendatang

  3. Saham: Investor di sektor ekuitas harus berhati-hati terhadap valuasi tinggi di pasar AS. Potensi kemunduran sebelum reli akhir tahun memerlukan manajemen risiko yang baik.
  4. Mata Uang: Trader forex perlu memantau AUD untuk potensi pelemahan lebih lanjut jika ekspektasi penurunan suku bunga RBA meningkat. Dolar AS kemungkinan tetap kuat jika data inflasi mengindikasikan tekanan harga yang bertahan.
  5. Kebijakan Fed: Jika inflasi tetap tinggi, The Fed mungkin mempertahankan sikap hawkish lebih lama, yang dapat memengaruhi seluruh pasar keuangan.                                                                                                                                                                                                                                                                                   
  6.