Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Pasokan Minyak Sedang Menguat, Harganya Justru Tertekan

Pasokan Minyak Sedang Menguat, Harganya Justru Tertekan

by Didimax Team

Pasokan minyak kali ini sedang mengalami penguatan. Penguatan tersebut bisa dikatakan sebagai kondisi yang sangat normal. Itu karena, banyak negara sekarang mulai lepas dari ancaman resesi. Ini membuat pertumbuhan ekonomi kembali membaik.

Negara yang paling memperlihatkan ciri-ciri tersebut adalah AS. Sebelumnya AS memang memperlihatkan tanda-tanda penurunan dalam perkembangan ekonomi. Namun tanda-tanda penurunan tersebut sekarang sudah mulai menghilang.

Jika melihat pada kondisi AS sekarang, nampak jelas kalau pertumbuhan ekonominya sudah semakin baik. Hal tersebut tentu berpengaruh pada banyak aspek. Penguatan pasokan minyak ini hanya menjadi satu dari banyaknya aspek yang terpenuhi.

Ketika pasokan minyak sedang menguat, banyak orang memprediksi kalau harganya akan meningkat. Tetapi hal yang terjadi justru sebaliknya. Sekarang harga minyak nampak sedang tertekan dan tidak berada pada situasi seharusnya.

Ini jelas membuat banyak orang mengaku terkejut. Tetapi sangat menarik untuk melihat bagaimana harga minyak akan berubah ke depannya. Itu karena banyak orang memprediksi karena harga ini berangsur-angsur akan membaik.

Jika melihat situasi sekarang, kondisi yang terjadi memang sebaliknya. Itu karena, sama sekali belum terlihat tanda-tanda kalau minyak akan menguat. Namun patut ditunggu bagaimana situasi terbaru yang akan muncul dalam beberapa hari atau beberapa minggu ke depan.

 

Harga Minyak Sedang Sangat Tertekan

Harga minyak sekarang sedang sangat tertekan. Banyak orang sudah berspekulasi mengenai penyebab paling pokok yang menjadikan kondisi tersebut mungkin. Jika melihat secara keseluruhan, ada tiga penyebab yang paling mungkin.

Tiga penyebab tersebut berasal dari tiga negara besar yaitu AS, Rusia, dan China. Untuk AS, ini berhubungan dengan pertumbuhan ekonominya yang semakin baik. Banyak orang memprediksi kalau pertumbuhan ekonomi ini sangat berdampak terhadap harga minyak.

Untuk Rusia sendiri, ini berhubungan dengan pasokan minyak yang dimilikinya. Sudah bukan rahasia lagi kalau pasokan minyak di Rusia sangat kuat. Dengan pasokan minyak tersebut, pengaruh pada harga pasti ada.

Untuk China sendiri, negara ini sekarang sedang melewati proses pemulihan. Pemulihan ini bisa terjadi karena China mulai terlepas dari pembatasan-pembatasan akibat pandemi. Tentu negara tersebut melakukan langkah cepat untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Salah satu langkah cepatnya sendiri berkaitan dengan pasokan minyak itu sendiri. Adanya kebutuhan cepat dari China ini informasinya sangat memengaruhi harga minyak.

Detail dalam Penurunan Harga Minyak

Harga minyak mentah brent sudah turun hingga 0,9 persen. Dengan penurunan tersebut, harga minyak mentah brent menurun 81 sen menjadi 86,66 dollar per barel. Minyak mentah AS sendiri menurun lebih parah lagi hingga 1,6 persen.

Ini membuat harganya turun sampai 1,33 dollar menjadi 79,68 dollar per barel. Hal tersebut membuat harganya 2 persen lebih rendah dari perkiraan yang ada. Dari harga ini saja sudah terlihat jelas kalau harga minyak ini membuat banyak pihak terkejut.

Memang sebelumnya sudah ada beberapa orang yang memprediksi penurunan ini. Namun prediksi penurunan tersebut tidak sebanyak prediksi kenaikan. Hal tersebut membuat pihak yang terkejut lebih banyak dari pihak yang sudah percaya diri.

Harga Pemuatan Minyak dari Pelabuhan Meningkat

Pemuatan minyak banyak dilakukan dari pelabuhan Baltik yang ada di Rusia. Uniknya bulan ini biaya pemuatan tersebut meningkat hingga 50 persen. Ada beberapa hal yang menjadi dasar dari penguatan harga tersebut.

Salah satunay berkaitan dengan permintaan yang kuat dari Asia. Selain itu, kenaikan harga energi global yang terjadi sebenarnya memberikan keuntungan tersendiri. Ini menjadi salah satu alasan mengapa biaya pemuatannya meningkat.

Kenaikan harga pertama bisa dilihat dari pemuatan minyak mentah Ural dan KEBCO yang berasal dari Ust Luga. Pada awal Februari nanti, kenaikan akan terlihat dari yang awalnya 0,9 juta menjadi 1,0 juta. 

Harga tersebut berlaku untuk rencana yang sama dengan Januari. Sebenarnya perusahaan energi AS sendiri sudah menjaga rig minyak dan gas tetap stabil di minggu ini. Harapannya harga tersebut bertahan di angka 771. 

Data terkait ini tidak keluar dari sumber sembarangan. Datanya terdapat pada laporan jasa energi Baker Hughes Co BKR. Hal tersebut membuat data ini valid dan bisa digunakan sebagai acuan situasi terkini.

Menarik untuk menunggu bagaimana harga minyak dalam beberapa waktu ke depan. Walaupun belum ada spekulasi yang benar-benar kuat, banyak orang yakin kalau harganya masih belum akan membaik.