Meskipun terlihat stagnan, namun pergerakan nilai tukar mata uang Euro terhadap Dollar AS (EUR/USD) kini mengalami pergolakan. Hal ini diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil oleh Joe Biden. Sebagai presiden Amerika Serikat, Joe Biden ingin nilai tukar Dollar AS dapat keluar dari keterpurukan sejak November tahun lalu.
Untuk itu, para investor disarankan untuk tetap menunggu dan tidak melakukan investasi dengan mata uang EUR/USD. Hal ini menjadi langkah “aman” agar tidak mengalami kerugian dalam berinvestasi di bidang forex.
Sebab, bisa saja nilai tukar EUR/USD mengalami penurunan secara tiba-tiba. Selain pengumuman kebijakan yang diambil oleh Presiden Joe Biden, ada beberapa faktor lainnya yang membuat pergerakan EUR/USD naik turun dalam beberapa detik saja. Alhasil, nilai EUR/USD ini sempat naik turun dalam hitungan detik.
Kebijakan Presiden Joe Biden yang Membuat Nilai Tukar EUR/USD Bergerak Secara Fluktuatif
Memang, belum ada pergerakan yang terlihat signifikan pada pasar valas di awal bulan April 2021 ini. Hingga saat ini, nilai tukar mata uang EUR/USD masih tetap di angka 1,1720 hingga 1,1760 di tengah kenaikan pasar valas cukup tipis.
Selain itu, nilai tukar EUR/USD juga belum beranjak setelah Joe Biden mengumumkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan nilai Dollar AS yang mengalami keterpurukan sejak November tahun lalu. Menurut pakar ekonomi global, pergerakan EUR/USD memang mengabaikan pidato kebijakan dari Joe Biden.
Namun, lambat laun nilai EUR/USD akan mengalami penurunan karena adanya kebijakan Joe Biden yang dinilai membawa “angin segar” terhadap pertukaran Dollar AS. Untuk itu, ini dia daftar kebijakan Joe Biden yang mampu menekan angka pertukaran EUR/USD. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Rencana Pekerjaan Amerika
Joe Biden secara mengejutkan membuat kebijakan untuk rencana pekerjaan Amerika. Tak tanggung-tanggung, Joe Biden menganggarkan biaya cukup besar untuk rencana pekerjaan Amerika ini.
Untuk biaya pembangunan jalan dan jembatan ini dianggarkan sedikitnya US$ 650 Miliar Dollar AS. Sementara itu, Joe Biden juga menganggarkan sedikitnya US$ 300 Miliar Dollar AS untuk proyek pembangunan Perumahan Rakyat Amerika Serikat.
2. Rencana Keluarga Amerika
Joe Biden juga memberikan rencana keluarga Amerika. Kebijakan ini mengacu pada kebutuhan masyarakat Amerika ditengah wabah pandemi corona. Joe Biden menggelontorkan sekitar US$ 400 Miliar Dollar AS untuk kredit energi bersih.
Lalu, Joe Biden juga menggelontorkan dana sebesar US$ 400 Miliar Dollar AS untuk para lansia. Jika ditotal, Joe Biden mengeluarkan sekitar US$ 2 Triliun untuk berinvestasi. Alhasil, kebijakan ini pun dipercaya dapat mengatrol nilai tukar Dollar AS di pasar valas.
Faktor Lainnya yang Menyebab Pergerakan EUR/USD Semakin Tertekan
Selain adanya kebijakan terbaru yang telah diteken oleh Joe Biden selaku presiden Amerika Serikat, ada beberapa faktor lainnya yang membuat pergerakan EUR/USD semakin ketar-ketir. Salah satunya adalah kebijakan lockdown total yang diambil oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Emmanuel Macron terpaksa mengambil kebijakan lockdown total dan memberlakukan peraturan ketat untuk keluar dan masuk Prancis. Langkah ini diambil oleh Macron guna menanggulangi gelombang virus corona periode ketiga. Memang, virus corona telah ditemukan. Hanya saja, masih banyak warga Prancis yang tidak mendapatkan vaksin tersebut.
Terlebih, varian terbaru virus corona telah menyebar di beberapa Negara. Oleh sebab itu, Emmanuel Macron mengambil kebijakan berupa lockdown total selama satu bulan penuh. Akibatnya, pergerakan EUR/USD diprediksi akan mengalami penurunan total.
Selain membuat pergerakan EUR/USD ketar-ketir, kebijakan lockdown total ini juga membuat peningkatan inflasi suku bunga yang semula 0,9% menjadi 1,3% YoY. Akibat kenaikan inflasi suku bunga ini, tentu saja akan mempengaruhi penurunan nilai tukar beberapa mata uang yang salah satunya adalah EUR/USD.
Jadi, penurunan nilai tukar EUR/USD ini hanya tinggal menunggu waktu saja. Maka dari itu, para investor harus mewaspadai pergerakan nilai tukar EUR/USD di pasar valas. Sebab, tidak ada kebijakan yang bertujuan untuk menstabilkan nilai tukar EUR/USD hingga satu minggu kedepan.
Nilai tukar
mata uang EUR/USD kini mengalami tekanan hebat. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah adanya kebijakan terbaru yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Selain itu, kebijakan lockdown total yang dikeluarkan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron juga menyebabkan tekanan cukup hebat terhadap nilai tukar mata uang EUR/USD hingga satu minggu kedepan.