Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Perlemahan Rupiah Tidak Begitu Dalam Karena, Cadangan Devisa Naik

Perlemahan Rupiah Tidak Begitu Dalam Karena, Cadangan Devisa Naik

by Didimax Team

Penutupan perdagangan pada Jumat 8 Januari 2021 menunjukkan keperkasaan Rupiah mulai goyah terhadap Dolar Amerika. Hal ini terbukti dari pergerakannya menuju ke arah 14 ribu. Kondisi ini membuat mata uang negeri Paman Sam tersebut akhirnya, mampu bangkit setelah sejak Maret 2018 terus mengalami penurunan.

Sebenarnya, kondisi mata Uang Indonesia itu bisa lebih buruk daripada sekarang. Hanya saja, cadangan devisa RI diperkirakan menunjukkan kenaikan. Bahkan, cukup signifikan pada Bulan Desember. Hal ini merupakan berita positif, penekanan terhadap Rupiah memang sangat penting untuk pemulihan perekonomian bangsa.

Dalam catatan Refinitiv perdagangan yang terjadi pada 8 Januari 2021 kondisinya melemah sudah terjadi sejak awal pembukaan tadi pagi. Mulai dari angka 13.900, turun 80 poin. Di sana, Rupiah masih dapat bertahan. Tetapi, kondisinya terus menurun dan, harus merosot ke angka 14.043.

Artinya, keperkasaan mata uang tersebut perlahan runtuh sekitar 1,1%. Hanya saja, tidak berselang lama. Posisinya kembali ke angka 13.980. Dengan begini sampai pukul 4 sore waktu Indonesia. Rupiah menunjukkan pengurangan sebanyak 0,65%. Menjadi yang terburuk di hadapan negara Asia.

 

Pergerakan Mata Uang Asia

Pada perdagangan kali ini Dolar Amerika menunjukkan indeks di level 90 atau naik sekitar 0,34%. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan kemarin hanya 0,30% saja. Dari hasil tersebut diketahui bahwa Yen memiliki performa terbaik untuk negara di kawasan Asia. Kenaikannya mampu menunjukkan penguatan 0,24%.

Sementara, Tiongkok menjadi negara selanjutnya mengalami perlemahan tetapi, tidak sedalam RI. Hanya 0,06% saja, selanjutnya ada Taiwan di level 0,15%. Kondisi ini membuat sejumlah pengamat melakukan beberapa spekulasi mengenai perbaikan perekonomian Amerika di masa pemerintahan Joe Biden ke depan.

Pelaku Pasar Tentang Pemerintah Joe Biden

Kenaikan dari Dolar Amerika sore ini tidak lepas dari yeild obligasi treasury cenderung naik cukup tinggi. Inilah pemicu utama, mengapa kebangkitan perekonomian diyakini akan segera terjadi dan tumbuh dengan pesat. Tidak hanya itu saja pernyataan dari salah satu petinggi bank sentral AS menunjukkan optimisme tinggi.

Mereka paham saat ini kondisi politik, sosial serta ekonomi sedang dalam keadaan tidak baik. Tetapi, dengan pemerintahan baru dan kemenangan Senat mereka di negara bagian Georgia. Membuat optimisme terhadap perbaikan ekonomi muncul kembali. Banyak stimulus disiapkan, kebijakan sudah direncanakan.

Hanya tinggal menunggu waktu saja, Dolar Amerika akan mengamuk. Walaupun, kondisi perdagangan sore ini. Mereka harus mengalah dengan Australia. Perekonomian mereka sangat bagus. Pangsa pasar mulai percaya dengan penanganan Virus Corona dan perbaikan dari sektor ekspor impor. Membuat investor mulai menanamkan modalnya kembali.

Hal lain yang memicu kepercayaan diri tinggi terhadap kondisi perekonomian Amerika adalah hadirnya kebijakan fiskal serta moneter. Sudah dihitung secara jelas dan akan terus bertambah poinnya. Saat Pemerintahan baru sudah mulai berkuasa. Optimisme pelaku pasar juga semakin tinggi terutama soal perdagangan dunia.

Harapan pada inflasi di Amerika memang menjadi faktor penting terciptanya penguatan Dolar. Dengan begini, The Fed akan mempertimbangkan pengurangan pembelian aset untuk dikurangi nilai atau bahkan, dihilangkan sama sekali. Angka tersebut cukup besar yaitu 120 miliar Dolar per bulan.

Cadangan Devisa RI Naik

Faktanya, saat keperkasaan Dolar sulit untuk dibendung. Cadangan Devisa RI mengalami kenaikan pada bulan Desember. Hal tersebut cukup mengejutkan karena, selama 3 bulan berturut-turut cadev RI mengalami penurunan. Dari 2,3 miliar Dolar Amerika, menjadi 135,9 miliar Dolar Amerika.

Dengan besarnya nilai tersebut Bank Indonesia yakin bahwa Indonesia mampu bertahan dalam keadaan krisis seperti ini. Stabilitas dari makroekonomi serta sistem keuangan akan lebih terjadi dengan baik. Ketahanan nasional dari berbagai macam sektor mampu dipenuhi oleh cadev tersebut. Pemulihan ekonomi akan berjalan baik.

Saat ini hampir semua negara termasuk Indonesia sedang berlomba memulihkan kondisi perekonomian mereka yang terpuruk akibat pandemi Virus Corona. Indonesia butuh banyak stimulus agar berbagai sektor bisa hidup kembali terutama pariwisata. Diyakini, keperkasaan Rupiah akan kembali saat sektor tersebut dibuka kembali.

Akhir pekan ini Rupiah memang sedang kurang baik dengan kemenangan Joe Biden baik dalam pemilu presiden hingga keberadaan Senat dari berbagai negara bagian. Isu lain adalah penangan corona dan optimisme pasar akan Dolar sebagai safe heaven. Masih menarik ditunggu, bagaimana perdagangan selanjutnya setelah vaksinasi dimulai.