Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Pernyataan Powell Terkait Kepastian Tapering Membuat Dolar AS Melemah

Pernyataan Powell Terkait Kepastian Tapering Membuat Dolar AS Melemah

by Didimax Team

Pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell tengah dinanti-nantikan sejumlah pelaku pasar terkait jadwal tapering yang akan menjadi penentu langkah investasi selanjutnya. Pasar berharap besar bahwa tapering akan segera dilaksanakan. 

Adapun jadwal tapering akan menjadi salah satu faktor penentu bagi para investor untuk memilih jenis investasinya. Sampai saat ini banyak investor yang lebih memilih untuk berinvestasi pada safe haven dengan resiko lebih kecil. 

Kenyataan bahwa Dolar AS masih diombang ambing sampai dalam beberapa hari memang tidak bisa dipungkiri. Tampak selama beberapa hari berturut-turut Dolar Amerika Serikat sempat turun dan naik dengan sangat cepat. 

Jelas ada beberapa faktor penyebab tren naik dan turun tersebut berlangsung sangat cepat. Kini kepastian dari jadwal tapering kembali membuat Dolar AS harus mengalami nasib pelemahan akibat komentar seputar suku bunga. 

 

Pernyataan Ketua The Fed Mengenai Jadwal Tapering

Pasar telah cukup antisipasi dengan pernyataan dari Ketua The Fed dengan meletakkan investasi ke jenis yang lebih aman. Hal tersebut dianggap cukup baik dengan keluarnya pernyataan dari Ketua The Fed pada hari Jumat, 27 Agustus 2021. 

Jerome Powell sebagai Ketua dari The Fed akhirnya memberikan pernyataan kepastian pelaksanaan tapering di pertemuan puncak Jackson Hole. Dimana pada isi pidatonya tersebut, ia menyampaikan bahwa bank sentral sudah mulai bisa mengurangi pembelian obligasi bulanan di tahun ini. 

Pada pidato atau pernyataan ketua The Fed tersebut, ia menggunakan istilah seperti “kemajuan lebih lanjut yang substantial” untuk menjadi patokan dalam memulai pengetatan kebijakan moneter. 

Selain itu, Powell juga tegas menyebutkan adanya ujian bagi inflasi sudah terpenuhi, serta tampak ada progress jelas untuk menuju ketenagakerjaan yang penuh. Pernyataan ini disepakati oleh Powell dan pejabat bank sentral lainnya. 

Akan tetapi ada syarat yang harus dipenuhi yaitu jika waktunya sudah tepat untuk mulai mengurangi laju pembelian aset di tahun ini. Dalam beberapa bulan terakhir Powell melihat bahwa adanya investasi cukup berdampak baik pada pemulihan pasar tenaga kerja yang kuat. 

Tantangan ekonomi yang akan dihadapi melihat masih besarnya kasus penyebaran virus corona varian terbaru yaitu Delta di AS baru-baru ini perlu digarisbawahi. Oleh karena itu, organisasi The Fed akan lebih hati-hati saat menilai rilisan data ekonomi di waktu yang akan datang. 

Sebelum pernyataan ini, ada beberapa pernyataan urgensi dari pejabat The Fed untuk menghentikan pembelian obligasi di tengah terjadinya lonjakan inflasi. Dimana akhirnya hal tersebut membuat pasar lebih antisipasi dan tidak terburu-buru memutuskan. 

Pasar Kecewa dengan Pernyataan The Fed, Dolar AS Melemah

Adapun prospek dari suku bunga acuan, Jerome Powell sebagai Ketua The Fed mengatakan bahwa mereka tidak ingin terlalu cepat melakukan rate hike. Bahkan ia tengah memperingatkan agar langkah dari tapering tidak boleh ditafsirkan sebagai tanda dari kenaikan suku bunga yang akan terjadi pada waktu terdekat. 

Penantian panjang dari para pelaku pasar seperti para investor akhirnya menemukan titik terang. Dimana banyak pasar yang akhirnya kecewa dengan pernyataan yang disampaikan oleh Jerome Powell di Jackson Hole tersebut. 

Tapering yang direncanakan dapat dilakukan pada tahun ini tidak mudah untuk langsung memberikan sinyal dari jadwal kenaikan suku bunga. Dimana The Fed sudah mengartikulasikan tes yang cukup berbeda dan juga lebih ketat secara substantial. 

The Fed ingin tetap mempertahankan suku bunga di tingkat seperti saat ini sampai keadaan perekonomian Amerika Serikat sampai dalam kondisi yang konsisten. Dengan tambahan bahwa lapangan kerja maksimum dan inflasi terlihat bergerak lebih stabil pada kisaran 2 persen secara berkelanjutan. 

Ini disampaikan berulang-ulang kali oleh The Fed untuk memastikan dan meyakinkan pasar memahami hal tersebut. Dari pernyataan The Fed ini, ternyata memberikan dampak besar dan langsung pada kinerja dari mata uang Amerika Serikat versus mata uang mayor lainnya tersebut. 

Dimana sebelumnya pasar sangat berharap adanya kenaikan suku bunga dapat diputuskan segera setelah tapering. Akhirnya, sentiment ini membuat aksi jual Dolar dan DXY mengalami penurunan sampai pada kisaran harga 92.68. 

Data ini menunjukkan penurunan sebesar 0.39 persen dari level pembukaan harian dan sangat membuat kekecewaan pada pasar.