Perekonomian India menjadi salah satu perhatian dari berbagai macam dunia setelah adanya kabar saham di negara tersebut memiliki nilai paling tinggi di Asia. Ekuitas negara India ini mulai muncul sebagai pemain terbaik di Asia belakangan ini.
Selain itu juga bisa mengambil berbagai macam keuntungan dari perubahan struktural dirantai pemasukan Cina yang sedang berada di tingkat penurunan.
Negara China Mengalami penurunan pada tingkatan ekonomi karena dilanda pandemi covid-19 yang mulai meningkat. Perkiraan pertumbuhan ekonomi semakin kuat dan diperkirakan akan menjadi saham pijakan paling kuat untuk India.
Kenaikan Saham India di Tingkat Asia
Saham India di tingkat Asia memang mencapai puncak tertinggi dan memiliki indeks nifty 50 yang mencapai rekor tertinggi pada Desember 2022. Kenaikan tersebut tertulis adanya peningkatan 5,0% di tahun ini.
Dimana India berhasil bergabung dengan berbagai macam kelompok pasar eksklusif seluruh dunia dan mulai menguat terlepas dari berbagai macam kenaikan suku bunga serta pertumbuhan yang semakin lambat.
Namun sebaliknya indeks MSCI di saham Asia Pasifik dan berada di luar Jepang fitur merosot menjadi 19% untuk India. India memiliki optimisme yang cukup tinggi di tahun depan sehingga mendorong berbagai macam laba-laba perusahaan yang semakin menguat.
Adanya ledakan ritel pasca pandemi serta ekonomi akan menjadi tumbuh lebih besar 6,0% di tahun fiskal berikutnya. Jika ledakan tersebut benar-benar terjadi bisa menjadikan ekonomi utama dan pertumbuhan tercepat di dunia pada tahun 2023.
Kepala Unit Bank Investasi Deutsche Bank, yaitu Amit Khattar mengatakan bahwa India memang mendapatkan keuntungan dari kesepakatan besar dan kepercayaan di agenda reformasi. Apalagi peningkatan nilai saham di India tersebut sudah mencapai titik pasti.
Khattar juga menjelaskan bahwa investor global, dan negara serta lembaga lain juga bisa meningkatkan eksposur pada India dalam portofolio pasar negara berkembang. Para pemain swasta sangat besar ingin membeli bisnis yang berbeda.
Kinerja saham dari beberapa perusahaan besar India tentu mengalahkan dunia dan membantu negara tersebut menggandakan bobot di indeks pasar negara dengan adanya perkembangan MSCI menjadi 16% dari tahun 2019.
Hal tersebut dilakukan investor luar negeri melalui reli lokal. Investor portofolio asing berhasil menjual aset India senilai 18 miliar dolar Amerika Serikat di tahun ini namun beralih menjadi pembeli di bulan November 10 Desember.
Perkembangan Pasar India di Tingkat Global
Sementara untuk kesepakatan merger dan akuisisi Asia, India berada di posisi terendah selama 8 tahun terakhir. Di tahun ini India berhasil menonjol dengan nilai total kesepakatan peningkatan 33% menjadi 164 miliar dolar Amerika Serikat.
Perkembangan pasar India tersebut tentu cukup menakjubkan dan naik secara cepat karena adanya dorongan pembelian 40 miliar dolar Amerika Serikat oleh pemberi pinjaman swasta terbesar di negara tersebut yaitu induk HDFC Bank.
India sudah mencatat IPO terbesar dengan Life Insurance Crop of India sebanyak 2,7 miliar dolar Amerika Serikat dan hal tersebut tentu membuat beberapa perusahaan dengan nilai terbesar kelima.
Peningkatan tersebut membuat perusahaan semakin menguat sekalipun nilai saham mulai turun sekitar 20% semenjak adanya go public di bulan Mei. IPO sendiri sebenarnya sudah terjadi.
Setelah adanya pelepasan maskapai penerbangan pembawa bendera yang dilepaskan oleh pemerintah India dan sudah berusia puluhan tahun. Bukan hanya itu, tetapi juga ada sarat utang ke Tata Sons dengan nilai perusahaan 2,4 miliar dolar Amerika Serikat.
Menurut Adam Watson, sebagai CO-Head of Asia Pacific di Partners Capital “India menjadi salah satu Fokus utama di Asia bagi kami dalam mengembangkan eksposur di tahun 2023”. Asia Pacific di Partners Capital sendiri sudah bekerja dengan dana Abadi, dana Yayasan, maupun lain sebagainya secara global dan mampu menangani aset senilai 45 miliar dolar Amerika Serikat.
Sekalipun beberapa analisis berhasil menunjukkan adanya evaluasi domestik yang tinggi coma Papi ahli strategi Memperkirakan pasar saham India bisa menaik 9,0% pada akhir tahun 2023. Ada berbagai macam ekspektasi luas akan perlambatan ekonomi secara bertahap. Peningkatan India tetap diharapkan.