Di awal bulan April 2021, harga minyak mentah diprediksi merosot semakin tajam. Memang, di awal bulan ini harga minyak mentah dan emas diprediksi mengalami penurunan drastis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah ini. Mulai dari melemahnya daya beli suatu Negara.
Selain itu, belum terkendalinya penyebaran virus corona di beberapa Negara juga menyebabkan nilai minyak mentah semakin merosot. Oleh sebab itu, pengamat ekonomi global juga memprediksi harga minyak mentah semakin turun karena baru-baru ini Prancis berencana menerapkan kebijakan lockdown. Untuk itu, OPEC + akan mengambil kebijakan untuk mencegah harga minyak mentah kembali merosot tajam.
Perkiraan Besaran Penurunan Minyak Mentah Dunia
Di pasar minyak mentah Amerika Serikat, harga minyak mentah dunia untuk varian West Texas Intermediate (WTI) ini mengalami penurunan cukup tajam. Tercatat, minyak mentah varian WTI ini anjlok di US$ 2,00 atau sekitar 2% dari angka US$ 61,00 menjadi US$ 59,00.
Nilai minyak mentah varian WTI ini sempat naik di angka US$ 59,90. Namun, kembali anjlok di titik terendah pada awal April 2021. Maka tak heran jika para produsen minyak mentah dunia kini ketar-ketir terhadap nilai jual minyak mentah di pasar Amerika Serikat.
Tentu saja, penurunan harga minyak mentah varian WTI ini menyebabkan kerugian cukup besar. Pasalnya, produksi minyak mentah WTI kini cukup banyak. Sehingga, Negara-Negara OPEC + mau tidak mau akan mengalami kelebihan produksi minyak WTI. Untuk itu, perlu adanya kebijakan yang harus diambil guna meningkatkan nilai jual minyak mentah WTI.
Kebijakan yang Diambil oleh OPEC + untuk Menyelamatkan Harga Minyak Mentah WTI
Sebagai Negara yang memproduksi dan memasok minyak mentah dunia varian West Texas Intermediate (WTI), OPEC+ pun akan mengambil beberapa kebijakan untuk memulihkan harga minyak. Tercatat, ada beberapa kebijakan yang diambil oleh Negara yang tergabung dalam OPEC +. Kebijakan pertama adalah pemotongan produksi minyak mentah varian WTI.
Langkah pemotongan produksi minyak mentah varian WTI ini diambil oleh OPEC+ guna mengurangi biaya produksi. Sehingga, OPEC+ akan menjual minyak mentah yang saat ini ada pada penampungan sebesar 876 ribu barel. Alhasil, harapan OPEC+ untuk menambah stok minyak mentah pun terhalang karena adanya penurunan harga yang cukup signifikan.
Selain itu, ada kebijakan lain yang ditujukan untuk menstabilkan kembali harga minyak mentah dunia. Salah satunya adalah kebijakan yang diambil oleh komite analisis perekonomian dunia atau JMMC OPEC+ untuk memotong komisi antar Negara. Kebijakan ini tentu saja mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari Negara-Negara yang tergabung dalam OPEC+. Namun, langkah ini tentu saja menjadi satu-satunya cara untuk menekan kerugian akibat melemahnya harga minyak mentah WTI.
Salah satu pejabat senior dari OPEC+ telah sepakat untuk mengambil kebijakan berupa pemangkasan komisi. Hanya saja, pengamat dan analisis ekonomi dunia mengharapkan adanya kebijakan lain untuk menstimulasi perbaikan harga minyak mentah selain pemotongan komisi.
Prancis Menerapkan Lockdown Total, Harga Minyak Mentah Kian Mengkhawatirkan
Baru-baru ini Presiden Prancis, Emmanuel Macron memutuskan untuk menerapkan kebijakan lockdown total. Hal ini disebabkan karena tidak terkendalinya virus corona yang mewabah. Selain itu, Emmanuel Macron juga berupaya untuk melindungi warga Prancis dari varian corona terbaru yang dirasa lebih mematikan.
Alhasil, penjualan minyak mentah pun semakin terganggu. Sebab, Prancis merupakan salah satu Negara yang membeli minyak dari OPEC+. Oleh sebab itu, kebijakan lockdown yang diambil oleh Prancis menyebabkan penurunan daya beli. Untuk itu, OPEC+ hanya menunggu revisi lanjutan untuk menentukan kebijakan terkait produksi minyak mentah.
Maka dari itu, kebijakan lockdown total yang diambil oleh Emmanuel Macron selaku Presiden Prancis ini sangat mempengaruhi harga minyak mentah varian WTI. Selain minyak mentah WTI, minyak bensin juga mengalami pemangkasan stok.
Menurut API, stok minyak bensin kini telah berkurang sebanyak 1,7 juta barel. Hanya saja, produksi minyak distillate juga meningkat tajam sekitar 2,5 juta barel. Lalu, stok Cushing dan produksi minyak AS juga meningkat 0,1 juta barel.
Di awal bulan April 2021, harga minyak mentah WTI mengalami penurunan harga sekitar 2% atau US$ 59,00 per barel. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kebijakan lockdown total yang dilakukan oleh Emmanuel Macron selaku Presiden Prancis.