Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Presiden Iran Pengaruhi Harga Minyak Dunia, Sementara Rupiah Makin Kuat

Presiden Iran Pengaruhi Harga Minyak Dunia, Sementara Rupiah Makin Kuat

by Didimax Team

Ebrahim Raisi terpilih sebagai presiden Iran pada senin kemarin. Lewat konferensi pers yang dia lakukan, presiden tersebut memberikan komentar khusus pada Amerika serikat. Di antaranya adalah persoalan perjanjian nuklir.

Presiden yang memiliki latar belakang sebagai ulama tersebut mengatakan jika dia memiliki prioritas untuk meningkatkan hubungan regional dan melakukan kembali perjanjian kesepakatan nuklir 2015 dengan pihak barat.

Hal ini seperti yang kami kutip dari kanal berita "Kami mendukung negosiasi yang menjamin kepentingan nasional kami. Amerika harus segera kembali ke kesepakatan dan memenuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan itu," kata Ebrahim Raisi.

Beberapa pengamat mengatakan jika Presiden baru tersebut merupakan salah satu tokoh yang mendukung adanya kesepakatan nuklir bersama dengan negara barat. Hal ini dilakukan agar kedepannya Iran terbebas dari sanksi.

 

Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA)

Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) adalah sebuah kesepakatan antara Iran dan Amerika serikat terkai dengan nuklir pada tahun 2015. Perjanjian itu berisi dengan kemudian membebaskan iran dari sanksi berat untuk bisa berinteraksi.

Tetapi kesepakatan tersebut kemudian dianulir oleh presiden AS Donald Trump pada tahun 2018. Dengan begitu Iran kemudian kembali menerima sanksi, sehingga negara tersebut tidak bisa melakukan perdagangan ke luar negeri.

Sekarang negosiasi dilakukan oleh beberapa pihak di Wina, Austria. Tetapi negosiasi tersebut menuai jalan buntu ketika membahas masalah poin-poin utama, misalnya membahas tentang transparansi Iran dengan inspektur nuklir.

Di sisi lain, ketika kedua negara saling berdiskusi, pasar dunia, khususnya minyak mentah kembali panas. Pasalnya Iran adalah salah satu negara dengan hasil minyak mentah terbesar. Sehingga pemberian sanksi membuat pasokan berkurang.

Jika kesepakatan berhasil, dan Iran bisa kembali memiliki pasar dengan negara lainnya. Maka otomatis harga minyak dunia akan turun kembali. Karena Iran bisa melakukan perdagangan dengan sangat leluasa tanpa batasan.

Harga Minyak Dunia

Kesepakatan antara Iran dan AS kemudian akan menjadikan negara Iran bisa memproduksi 3,8 juta barel per hari. Ini tentu akan sangat menguntungkan banyak pihak, terutama adalah pihak konsumen Iran di kawasan Asia.

Analis minyak di Platts, Herman Wang mengatakan, "Akan banyak mantan pembeli minyak Iran, khususnya di Asia, mengatakan mereka ingin melanjutkan pembelian, segera setelah sanksi selesai." Dia menambahkan karena kualitas dari minyak Iran.

Seperti yang diketahui kualitas minyak mentah Iran sangatlah baik, Kandungan kadar asam dan kondensat minyaknya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan minyak Arab Saudi, Oman, dan Irak. Ini juga yang menjadikan minyak Iran di lirik.

Beberapa kalangan juga menanti kesepakatan Iran-AS, karena kesepakatan tersebut akan menjadi sebab harga minyak dunia. " kami masih mengamati negosiasi di antara pihak-pihak JCPOA di Wina," ujar Ed Bell.

Terpilihnya presiden Raisi memang tidak membawa dampak besar bagi kesepakatan tersebut. Bagi banyak pihak, terpilihnya tidak membawa perubahan, karena Raisi sendiri sedang dikenai sanksi oleh AS.

Rupiah Menguat

Beberapa hari lalu nilai tukar rupiah diprediksi turun, tetapi sekarang nilai tukar rupiah kembali menguat. Tanda-tanda menguatnya rupiah bisa dilihat dalam pasar Non-Delierable Market (NDF). Pada hari ini rupiah menguat.

NDF sendiri adalah sebuah instrument yang merupakan perdagangan mata uang dalam jangka waktu tertentu. Sebelumnya NDF sendiri belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional.

Beberapa pakar mengatakan jika pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis dalam pembentukan pasar spot. Oleh karena itulah beberapa pihak mengatakan jika pasar NDF hampir sama dengan pasar spot.

Sementara itu bank Indonesia masih berharap dengan adanya NDF tadi bisa mempengaruhi pasar Spot. Sehingga nilai rupiah kembali pada trend yang menjanjikan. Bisa semakin stabil dan kuat.

Emas Kian Ambruk

Pada masa ini emas kian ambruk. Di tengah ketidak pastian ini membuat banyak investor dalam bidang emas kembali hilang. Akhirnya emas kian terpuruk karena pada investornya menjual emas, sehingga emas dipasaran semakin banyak.

Risono selaku direktur Operasi dan Transformasi Bisnis PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengatakan dalam konferensi pers kemarin " saya pikir di tengah situasi pandemi ini harga emas akan sama dengan hari-hari belakangan ini."

Meskipun begitu harga emas bisa sewaktu-waktu berubah. Tinggal bagaimana pasar menyikapi emas tersebut. Sementara itu memang pasar emas dunia cenderung turun trendnya, setelah dolar AS kembali menguat beberapa pekan lalu.