Perlu diketahui jika baru – baru ini Dolar AS telah mengalami kenaikan. Sebelum dikeluarkannya data dari CPI, sudah ada kenaikan tersebut bersamaan dengan naiknya nilai obligasi Amerika Serikat di kesempatan itu.
Jika dalam perkiraan dolar Amerika tersebut akan mengalami kenaikan di saat data CPI dikeluarkan. Namun pada kenyataannya sebelum data tersebut dikeluarkan, nilai dari mata uang sudah mengalami peningkatan terlebih dahulu.
Maka dari itu, di saat data keluar, efek yang terjadi adalah dolar Amerika Seikat mengalami penurunan. Jika sesuai dengan perkiraan, maka nilai mata uang dolar juga akan semakin turun drastic.
Keadaan ini membuat mereka berada pada posisi “buy the rumor, sell the fact”. Meskipun sudah sering terjadi di dalam pasar, namun ini masih menjadi sebuah hal yang perlu diperhatikan lebih.
Naik dan turunnya nilai dari pasangan mata uang, di masa sekarang sudah bukan menjadi salah satu hal membingungkan. Ini telah dapat diperkirakan oleh pasar dengan menggunakan berbagai macam kemungkinan terjadi.
Dengan menggunakan perkiraan tersebut, bukan tidak mungkin jika lebih mudah untuk mendapatkan perkiraan tepat. Banyak pengamat pasar forex bisa mendapatkan kesempatan terbaik ketika memerhatikan nilai mata uang.
Banyak juga yang bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa menguasai pasar jika mengamati secara teliti pasar forex. Perlu Anda ketahui dengan baik, dari perkiraan dolar AS tersebut, terjadi perubahan mata uang.
Akibat Keluarnya Data Inflasi AS EUR/USD Naik
Nilai dari EUR/USD sedang mengalami kenaikan pada masa sekarang setelah dikeluarkannya data inflasi Amerika Serikat. Nilai pasangan mata uang tersebut sudah berada pada kisaran 1.1937 melewati 1.19.
Nilai dari mata uang tersebut sudah berada di atas dari perkiraan telah dilakukan sebelumnya. Penetapan perkiraan mengenai batas maksimal dari peningkatan ternyata mampu dilampaui oleh EUR/USD.
Selain itu, untuk ZEW economic di Jerman juga terjadi perubahan dengan perkiraan telah ditentukan. Hingga sekarang keadaan pada nyatanya berada pada 70.7 poin berbeda dengan perkiraan telah ditentukan sebelumnya.
Pada sesi awal perdagangan sudah dilakukan antisipasi mengenai kenaikan akibat dari inflasi perilisan data CPI tersebut. Untuk bulan maret para investor sudah melakukan persiapan karena diperkirakan harga akan jatuh.
Tentu saja perkiraan tersebut akibat dari pandemi yang masih belum mereda mulai dari tahun 2020 hingga sekarang. Namun ini tidak sesuai dengan perkiraan telah diberikan sebelumnya mengenai harga – harga jatuh.
Nyatanya perubahan inflasi tersebut membuat Producer Price Index lompat 1 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan begitu, harga sudah mulai mengalami kenaikan secara drastic akibat dari berbagai isu supplay kurang.
Untuk sesi awal, nilai EUR/USD sedang berada pada kondisi tertekan yaitu berada pada angka 1.1900. Ini dikarenakan sudah tidak dapat menembus harga ketat karena ada “buy rumor, sell the fact”.
Keadaan langsung berubah saat data inflasi Amerika dikeluarkan untuk bulan maret. Di bulan tersebut diperkiran mengalami kenaikan sebanyak 0.4 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu februari.
Keluarnya data tersebut, menjadi sebuah hal yang memberikan kekuatan untuk kenaikan lebih besar di bulan – bulan setelahnya. Akan ada banyak hal positif bisa didapatkan ketika terus berada pada posisi menguntungkan.
Keadaan Pasangan Mata Uang GBP/USD Stabil
Untuk pasangan mata uang lainnya juga banyak mengalami perubahan adalah nilai dari GBP/USD yang juga berubah. Dalam perkiraan hanya akan berada pada angka di bawah 1.3750 atau 1.3740 saja.
Namun setelah bulan Februari angka tersebut sudah mulai mengalami kenaikan hingga sebanyak 4 persen. Ini diakibatkan karena keberhasilan dari kampanye besar – besaran vaksin di Inggris.
Pertumbuhan tersebut juga menjadi sebuah hal menguntungkan karena GDP Inggris dimungkinkan untuk terus naik. Untuk bulan selanjutnya diperkirakan akan naik kembali sebanyak 5 persen sebagai peningkatan.
Meskipun dari GDP tersebut sedang mengalami peningkatan, rupanya mata uang GBP/USD sedang tertekan. Ini diakibatkan karena otoritas dari Amerika mengenai administrasi untuk vaksin satu kali suntuk dihentikan.
Hal tersebut menjadi sebuah hantaman tersendiri untuk imunisasi di Amerika Serikat. Keadaan tersebut diakibatkan karena sudah ada korban 6 wanita mengalami pengumpalan darah setelah mendapatkan suntikan ini.
Padahal sudah ada sebanyak 7 juta suntikan diberikan oleh kepada masyarakat tersebut. Keadaan mengakibatkan dolar terus naik karena safe – haven yang mereka miliki memberikan keuntungan tersendiri untuk mereka.