Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Rencana Buka Obligasi dari Adani Enterprises Tertunda

Rencana Buka Obligasi dari Adani Enterprises Tertunda

by Didimax Team

Adani Enterprises atau yang biasa dikenal dalam dunia pasar kuangan pilihan untuk menurunkan tingkat obligasi dengan senilai 121,65 juta dolar AS. Akan tetapi dalam beberapa hari terakhir, ada kabar yang tersiar bahwa perencanaan penurunan obligasi tersebut untuk ditunda terlebih dahulu, dengan beberapa pertimbangan yang telah diputuskan.

Perusahaan Adan dengan basis utama dari india dengan pemilik yang cukup terkenal yakni pengusaha kaya raya  Gautam Adani itu tentu telah merencanakan jauh-jauh hari untuk proses penerbitan catatan dari publik khususnya pada bulan januari tahun 2023. 

Perencanaan tersebut tentunya dilakukan dengan berbagai pihak cukup strategis, mulai dari melibatkan aspek kerja sama dengan Edelweiss Financial Services Ltd, kemudian AK Capital, lalu JM Financial, hingga Trust Capital dan semua rencana tersebut akhirnya ditunda terlebih dahulu.

 

Fakta-Fakta Rencana Pembatalan Obligasi Adani

Ada berbagai fakta penting lain yang sebenarnya memberikan salah satu argument menarik kepada semua pihak bahwa keputusan untuk menurunkan tingkat obligasi pada perusahaan ini. sehingga perlu ada antisipasi lebih lanjut dari pihak pasar dalam merespon semua tindakan dan keputusan itu sendiri.

Selain beberapa fakta diatas ada beberapa pertimbangan lain yang juga perlu diketahui, misalnya Adani Enterprises juga telah memilih untuk membatalkan penjualan sahamnya dengan nilai utama sebesar 2,5 miliar dolar AS hal ini diambil setelah ada penurunan drastis pada hari Rabu pekan ini. 

Penurunan Grup Adani terjadi karena ada beberapa pengaruh kuat , khususnya setelah adanya kritik short dari seller AS serta rencana penghapusan miliaran lebih dari nilai saham khususnya taipan India sejak saat itu.

Dengan serangkaian peristiwa dan tindakan inilah maka pihak Regulator terutama terkait pasar India tengah serius untuk terus menyelidiki masalah ini. Salah satunya adalah penyebab jatuhnya saham perusahaan apalagi dengan adanya penyimpangan pada proses penjualan aspek saham dengan indikasi saat ini tengah disimpan untuk memberikan akses manipulasi harga.

Fakta lebih lanjut yang membuat kabar tersebut bisa dibenarkan adalah Saham Adani Enterprises saat ini telah resmi ditutup 1,4 persen, angka ini tentu lebih tinggi setelah pada kuartal sebelumnya tengah merosot sebanyak 35 persen dan bahkan telah mencapai level terendah dalam beberapa tahun terakhir khususnya sejak bulan maret tahun 2021. 

Sehingga secara akumulasi tentu membuat kerugiannya telah mencapai 33,6 miliar dolar AS hingga data terakhir yang diambil akhir pekan lalu, dan saat ini menurut beberapa data rilis kembali dan terbaru bahkan terus mengalami penurunan sampai 70 persen.

Fakta berikutnya yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah adanya indikasi untuk menutupi semua mekanisme kejadian tersebut. Hal ini diambil dari data yang dirilis oleh pihak Hindenburg Research bahwa Grup Adani telah terindikasi telah melakukan manipulasi saham dan utang secara berkala dan terus menerus. 

Sehingga juga dikhawatiran ada berbagai kendala utang yang tinggi terkait pengaruh keberlanjutan dari semua tujuh perusahaan Adani yang berada dibawahnya. Laporan tersebut juga disebutkan bahwa Grup Adani terhitung telah memiliki sejumlah utang besar. 

Hal tersebut bersamaan kembali dengan kondisi saham di tujuh perusahaan yang ada dibawah Adani terus menurun performanya dan diperkirakan memiliki penurunan yang tidak sedikit hingga mencapai 85 persen. 

Tudingan tersebut akhirnya disanggah secara langsung oleh pihak Grup Adani, bahkan pihak Grup Adani menyebut laporan yang dianalisa dan diberitakan tersebut tidak sesuai dengan fakta asli serta pihak perusahaan terus melakukan upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Dampak yang Dialami Oleh Perusahaan ADANI

Perusahaan Adani sebelumnya memiliki portofolio lengkap dengan data saham sebesar 107,5 miliar dolar AS. Dan sebelum kabar tersebut turun maka nilainya mencapai kini telah berada diangka 218 miliar dolar AS. 

Dengan adanya analisa dan fakta pasar inilah maka pihak Adani harus rela posisinya sebagai pihak yang memiliki valuasi dan kekayaan tinggi india digantu oleh pengusaha dari India lainnya yakni Mukesh Ambani sebagai pemilik dari Reliance Industries Ltd. Bahkan saat ini Grup Adani berada diperingkat 17 untuk list terbaru terkait orang terkaya di dunia dalam versi Forbes.