Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Rincian Data Terbaru Mengenai Kondisi Nilai Dollar AS

Rincian Data Terbaru Mengenai Kondisi Nilai Dollar AS

by Didimax Team

Greenback tentu mengalami rasa sumringah pada saat ini sebab ada kabar baik dalam semua kondisi perdagangan sesi terakhir dalam pekan ini. Hal ini tentu juga menjadi langkah awal yang secara akumulasi perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak yang akan melakukan hubungan besar dengan nilai dolar AS.

Indeks dolar AS (DXY) sebelumnya memang sempat menurun cukup drastis hingga mencapai ambang batas 101.00 kemarin, meski dalam beberapa saat kemudian nilainya menguat lagi. 

Bahkan terus mengalami penguatan dan perbaikan ke atas ambang 102.50-an, hal ini juga tentu dipengaruhi oleh data rilis dari pihak Nonfarm Payroll AS yang cukup berkualitas analisanya pada bulan Januari 2023.

Data terbaru yang diterbitkan oleh badan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) juga memaparkan bahwa Nonfarm Payroll mengalami kenaikan cukup signifikan yakni sekitar 517.000 pada bulan Januari 2023. 

Tentunya hasil akhir angka ini mengalami kenaikan yang konsisten dari ekspektasi pasar sebelumnya hanya diperkirakan mencapai 185.000, Sehingga secara akumulasi juga mengalami keselarasan terkait data mengalami kenaikan bulan Desember yang sebesar 260.000.

Untuk memahami aspek inilah maka berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai nilai dolar AD yang mengalami perubahan katrol dari pihak nonfarm Payroll AS.

 

Data Terbaru Seputar Kondisi Nilai Dollar AS

Rincian lebih detail dalam beberapa laporan terakhir juga memberikan analisa terbarukan bahwa kondisi inflasi dengan jenis upah tahunan saat ini telah mencapai 4.4%, hal ini tentunya berbanding terbalik dengan perkiraan analis pasar diangka sebesar 4.9%. 

Data upah tersebut tentunya juga diukur berdasarkan Pendapatan Per Jam secara Rata-Rata, sehingga kemudian bisa menjadi salah satu indikator penting pendorong adanya kondisi inflasi. Tingkat Pengangguran AS juga mengalami penurunan dari semual 3.5% menjadi 3.4%. 

Atau bisa dikatakan kondisi pengangguran daripada estimasi awal pihak konsensus yang meyakini bahwa aka nada kenaikan pengangguran dan tentunya memperkirakan kenaikannya akan sampai 3.6%. 

Padahal, data dilapangan juga menyebutkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja kemungkinan terus meningkat secara signifikan dari semula 62.3% menjadi 62.4%.

Perubahan semua total pekerjaan penggajian dalam aspek non pertanian untuk bulan November akhirnya direvisi untuk naik sebanyak 34.000, dari sebelumnya +256.000 kemudian terus menjadi +290.000. 

Sedangkan untuk perubahan pada bulan Desember direvisi untuk menjadi naik menjadi 37.000, dari sebelumnya +223.000 kemudian menjadi +260.000,” Aspek ini bahkan langsung dipaparkan oleh BLS dalam siaran utama persnya. 

Dengan adanya revisi ini, maka secara akumulasi semua gabungan perolehan lapangan kerja yang terjadi pada bulan November hingga Desember menjadi 71.000 sehingga secara kesimpulan aspek layanan tersebut terus meningkat secara menyeluruh.

Pembuktian Nilai Dollar AS yang Terus Menguat Hadapi Inflasi

Data-data secara keseluruhan diatas tentu menjadi pertimbangan serta pembuktian bahwa perekonomian AS mengalami pasang surut cukup besar dan mampu melewati aspek tersebut dengan kondisi pangsa pasar tenaga kerja yang cenderung sangat ketat. 

Bahkan ada jaminan jika situasi serupa terjadi lagi dalam rentan bulan-bulan yang akan mendatang, Federal Reserve benar-benar tentu perlu mempertimbangkan untuk menahan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi, hal ini tentu demi mengendalikan laju dari inflasi. 

Berkat adanya akses dan keputusan inilah maka Dolar AS kemudian berani mengembalikan kepercayaan pasar dalam menghadapi kondisi resesi dan bahkan inflasi yang terus menghantui.

Bahkan respon ini juga datang dari pihak publikasi ISM mengenai dan merujuk data dari PMI Non-Manufaktur yang berlangsung selama bulan januari di awal tahun 2023 terkait suportif greenback. 

Bahkan data Skor PMI yang utama mengalami kenaikan dari semula 49.2 kemudian menjadi 55.2. Kenaikan signifikan tersebut tentu tidak lepas dari peran tiga dari empat subkomponen, mulai dari Aktivitas Bisnis, kemudian pesanan baru hingga kondisi Ketenagakerjaan. Subkomponen dengan kecenderungan terus mengalami pelemahan terjadi pada mekanisme Harga, yang menurut data turun tipis dari semula 68.1 berubah menjadi 67.8.

Semua akumulasi data diatas tentu menunjukan dan membuktikan bahwa ketangguhan perekonomian AS memang tidak perlu diragukan lagi. Ada banyak sekali aspek yang mempengaruhi dan membuat kualitas perekonomian mampu keluar dari masa sulit.