Selama lebih dari satu dekade, pemilik ekonomi terbesar di Amerika Latin, Brasil, telah menjadi produsen minyak global terkemuka. Pada akhir tahun 2020 lalu, Brasil tidak hanya memompa minyak paling banyak di Amerika Latin, tetapi juga jadi produsen terbesar ke-7.
Sebagai produsen terbesar dunia di belakang Irak dan di atas Uni Emirat Arab, tetapi menurut Menteri Pertambangan dan Energi Brasil Bento Albuquerque, mereka akan jadi produsen minyak utama Amerika Latin dan pengekspor minyak terbesar ke-5 dunia akhir dekade ini.
Pemerintah Brasil memperkirakan bahwa negara itu akan memompa 5,3 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 untuk memfasilitasi kemampuannya dan secara substansial meningkatkan ekspor.
Jika dibandingkan dengan rata-rata 3,05 juta barel minyak mentah dan produksi kondensat per hari pada Juli 2021 dan rata-rata 2,94 juta untuk tujuh bulan pertama tahun 2021, bisa dilihat bahwa masih banyak pekerjaan rumah jika Brasil ingin mencapai target ambisiusnya.
Brasil Memiliki Ladang Minyak Sangat Besar
Meskipun ada keributan di awal tahun karena pemecatan Presiden Bolsonaro terhadap CEO Petrobras Roberto Castello Branco, produksi negara ini terus tumbuh. Bahkan dampak besar dari pandemi COVID-19 tidak banyak menumpulkan ledakan minyak lepas pantainya.
Data dari Badan Nasional Minyak, Gas Alam dan Biofuel Brasil, terlihat bahwa pada Juli 2021 negara itu memompa rata-rata 3,9 juta barel minyak per hari, itu meningkat 4% dari bulan ke bulan dan 0,6% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Ladang minyak Tupi di lepas pantai adalah penyumbang produksi minyak Brasil serta mendorong besarnya pertumbuhan produksi negara itu. Selama Juli 2021, produksi minyak Tupi melonjak 3,7% dari bulan sebelumnya, naik 4,1% dari tahun kemarin.
Ladang minyak Buzios juga turut menyumbang banyak, dengan luas 210.000 hektar, pada periode yang sama memompa 569.648 barel minyak mentah, menjadikannya ladang terbesar kedua di Brasil.
Buzios, ladang minyak lepas pantai laut dalam terbesar di dunia dengan kapasitas untuk memompa 600.000 barel setiap hari dari 4 FPSO dan jaringan 45 sumur yang telah selesai, menjadi mesin pertumbuhan produksi minyak mentah Brasil.
Harga dan Karakter Minyak Brasil Disukai Pasar
Minyak mentah Buzios memiliki gravitasi API sekitar 28 derajat dan kandungan belerang 0,32%, itu memiliki karakteristik serupa dengan varietas minyak Lula membuatnya sangat populer di Cina.
Karakteristik tersebut membuatnya tidak hanya lebih murah dan lebih mudah disuling menjadi bahan bakar rendah emisi berkualitas lebih tinggi, tetapi juga cocok untuk dicampur dengan kualitas lebih rendah untuk menghasilkan bahan baku berkualitas lebih tinggi.
Dengan alasan itulah Buzios menjadi sangat populer di kalangan penyulingan Asia selama tahun 2020, adanya permintaan akan minyak mentah ringan dan menengah berkualitas tinggi meroket setelah diperkenalkannya IMO2020 tahun lalu.
China sekarang menjadi pasar utama untuk minyak mentah Brasil dengan volume impor dari produsen minyak terbesar di Amerika Latin, itu melonjak selama tahun 2020, menjadikannya pemasok minyak mentah terbesar ketiga untuk ekonomi terbesar kedua di dunia.
Volume minyak bumi yang diimpor China dari Brasil, terus turun sejak awal 2021, itu turun 47% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini turut menyebabkan Brasil merosot dari sumber terbesar ketiga untuk impor minyak mentah China menjadi posisi ke-5.
Namun, China yang haus energi akan tetap menjadi konsumen utama minyak mentah Brasil. Ekonomi terbesar kedua di dunia itu diperkirakan akan melampaui AS selama tahun 2021 untuk menjadi penyulingan terbesar secara global.
Terlebih setelah kembalinya pertumbuhan ekonomi seiring meredanya dampak pandemi, ini akan mendorong konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi. Permintaan akan minyak mentah dengan kandungan sulfur dan logam berkualitas tinggi juga akan meningkat pesat.
Produksi bahan bakar maritim China berkembang pesat, menyebabkan permintaan akan kadar minyak mentah IMO 2020 dengan kadar kontaminan rendah juga melonjak. Karena alasan tersebut, permintaan minyak mentah berkualitas tinggi tetap kuat di Asia.
Itu akan memastikan bahwa permintaan untuk varietas minyak mentah Lula dan Buzios akan terus meningkat, terutama karena adanya pertumbuhan ekonomi China dan aktivitas penyulingan meningkat.
Prospek permintaan yang kuat ditambah dengan harga rendah serta karakter minyak Brasil terlihat menguntungkan, maka arus masuk investasi solid asing akan naik. Perkiraan pertumbuhan produksi Brasil menjadi produsen top 5 minyak dunia mungkin dicapai.