Berita

Rumah Pusat Edukasi Data Market Berita Perdagangan Terobosan Brexit Memberikan Kabar Duka dan Suka Pada Pasar Perdagangan

Terobosan Brexit Memberikan Kabar Duka dan Suka Pada Pasar Perdagangan

by Didimax Team

Brexit adalah sebuah istilah yang digunakan pada proses negara Inggris meninggalkan Uni Eropa setelah 47 tahun dimana Inggris tidak lagi satu jalur mengenai aliansi ekonomi dan politik negara yang ada di Eropa. Aliansi dan Ekonomi politik negara tersebut dibangun sehabis perang dunia kedua.

Brexit yang merupakan singkatan dari British-Exit tercipta setelah adanya konferensi “vote leave” di Juni 2016 dengan meraih persentase suara sebanyak 52%. Hasil vote dalam konferensi tersebut memutuskan bahwa akhirnya Inggris secara sah meninggalkan Uni Eropa. Uni Eropa adalah sebuah persatuan yang didalamnya terdapat lebih dari 450 juta warga di seluruh Atlantik hingga perbatasan Rusia dan Turki. 

Namun, setelah 4 tahun mendapatkan hasil sah untuk meninggalkan Uni Eropa di tanggal 31 Januari 2020, para warga Inggris menggembor gemborkan kepergian negara mereka sebagai bentuk dari pemulihan kedaulatan politik. Negara yang didiami oleh kurang lebih 66 juta penduduk tersebut sangat mendukung atas kepergian Inggris dari Uni Eropa. 

Namun tidak sedikit yang menentang keputusan Brexit tersebut. Beberapa warga yang menentang menganggap bahwa hal tersebut sebagai sebuah kemunduran terhadap Integrasi Eropa. Kemunduran tersebut bisa menyebabkan kerusakan Ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Sejak memutuskan berpisah dengan Uni Eropa, akhirnya London sebagai ibu kota Inggris menyepakati beberapa aturan kerja sama yang erat dalam beberapa hal seperti perdagangan pasar hingga pertukaran pelajar. Namun dikabarkan bahwa fase tersebut hanya berlaku hingga malam 31 Desember 2020. 
 

 

Poin Mengenai Brexit dan Kesepakatan yang Dilakukan

Setiap warga negara pasti membutuhkan pasar perdagangannya tetap berjalan sesuai rencana dan memberikan keuntungan bagi negara. Hal tersebut yang membuat Inggris dalam tujuan mewujudkan perdagangan mereka tidak terjadi penurunan sehingga Inggris melakukan negosiasi terhadap Uni Eropa. 

Negosiasi tersebut bersifat rumit dan sudah dilakukan sejak Maret 2020. Inggris menyatakan bahwa kesepakatan yang telah diumukan di hari Kamis lalu terkait perdagangan barang maka akan tetap dibebaskan dari tarif dan kuota. Perdagangan barang tersebut bertarif pada kisaran setengah dari US$ 900 miliar atau setara dengan Rp12.780 triliun.

Walau begitu, barang perdagangan tersebut tetap akan mematuhi regulasi bea cukai dan control lainnya untuk tetap menjaga keamanan dan kelegalan barang. Dokumen lain yang dianggap penting juga diikutsertakan untuk tidak menghasilkan sebuah hambatan yang besar. Hambatan yang bisa menyebabkan kerugian pada kedua pihak akan diminimalisir. 

Adapun elemen kunci dari kesepakatan yang terjadi adalah yang pertama terkait pembagian kuota penangkapan ikan antara Inggris dan Uni Eropa. Akibat dari kesepakatan tersebut maka ada banyak area yang terpengaruhi seperti Jasa keuangan dan bisnis, bagian kebijakan luar negeri, keamanan dan pertahanan, dan lain sebagainya. 

Kabar Gembira Akibat Kesepakatan Brexit

Kesepakatan Brexit yang meningkat menyebabkan banyak sekali fluktuasi terhadap mata uang negara tertentu. Banyak sekali investor yang menunggu hingga Brexit mencapai kesepakatan akhir. Hal ini karena para pelaku pasar dan investor dapat mempengaruhi naik turunnya mata uang sehingga keputusan akhir akan membuat para investor mengerti Langkah apa yang harus diambil.

Kesepakatan dari Brexit dikabarkan dapat memberikan dorongan pada kenaikan GBP USD. Dua mata uang dari negara tersebut sangat berpengaruh dalam pasar perdagangan. Apabila terjadi kenaikan pada indeks harga GBP dan USD maka investor dan para pelaku pasar akan beralih pada negara tersebut. 

Kesepakatan Brexit yang terjadi antara Inggris dan Uni Eropa mengabarkan bahwa negara Inggris sudah menarik biaya sebesar 25% pada nelayan yang berasal dari Uni Eropa yang berada di wilayah tangkapan Inggris. Walau persentasenya cukup besar, namun persentase tersebut sudah berkurang dari kesepakatan awal yaitu 35%. 

Kesepakatan yang akhirnya dibuat tersebut menarik simpatik presiden Prancis. Presiden tersebut mengatakan bahwa ia sangat terkesan pada keputusan yang dibuat mengenai penurunan persentase tarikan biaya. Padahal sebelumnya presiden tersebut sempat bungkam melihat angka yang dipatok oleh Inggris pada nelayan Uni Eropa yang berada di wilayah tersebut. 

Para pelaku pasar dan investor yang focus terhadap perkembangan Brexit mengaku bahwa mereka tidak hanya focus pada satu permasalahan saja. Mereka juga akan focus terhadap permasalahan yang saat ini terjadi di Amerika Serika. Permasalahan di Amerika Serikat juga banyak mempengaruhi beberapa nilai mata uang negara lain dan komoditas di pasar perdagangan.